Para aktivis mengatakan bahwa apartemen, yang terletak di Jalan Ibnu Sina dilingkungan Tel al-Sultan, sebelah barat Rafah, di Jalur Gaza selatan, milik keluarga Abu Taha, yang terpaksa mengevakuasinya karena agresi Israel yang sedang berlangsung selama dua tahun berturut-turut.
Sebuah akun Instagram bernama "Gaza Suite", tampaknya dari keluarga Abu Taha, mengkonfirmasi bahwa apartemen tempat Sinwar terbunuh adalah miliknya.
Akun tersebut menerbitkan dua gambar apartemen dalam bentuk normal sebelum dan sesudah perang, dan dengan jelas menunjukkan sofa tempat Sinwar duduk ketika difoto oleh pawai Israel, dan tanpa catatan, "Rumah kami telah meningkatkan kehormatan dan kebanggaan pada Abu Ibrahim, pemimpin yang gigih," menambahkan, "Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa kami menerima kehormatan ini."
"Atas nama saya dan atas nama keluarga Abu Taha, kami semua bangga bahwa Abu Ibrahim menerima sertifikat di rumah kami, dan di sini saya telah menerimanya dengan ciuman yang tidak direncanakan," kata akun itu.
Gambar lain dengan panah yang menunjukkan sofa berbunyi: "Sofa dan kursi paling murni dan terhormat di seluruh dunia di rumah kami, semoga Tuhan mengasihani Anda dan membuat Anda hidup di luasnya surga-Nya, Abba Ibrahim."
Mohammed Sami Abu Taha mengatakan dalam sebuah posting Instagram bahwa Sinwar "membarikade dirinya di sebuah rumah milik keluarga kami, Abu Taha, dan bangkit sebagai mujahid yang membelanya sampai napas terakhir".
Abu Taha berkata dalam postingannya, "Wahai kebanggaan kami kepadanya dan semua orang yang menempuh jalan ini sebagai pengorbanan untuk kebenaran," menambahkan, "Oleh karena itu, jiwa kami, rumah kami dan semua yang kami miliki diremehkan."
Khalil al-Hayya, seorang anggota biro politik Hamas, secara resmi mengumumkan pada hari Jumat kematian Sinwar setelah bentrokan dengan tentara pendudukan di lingkungan Tel al-Sultan di Rafah.
Sumber : (Al Jazeera. net)
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com