Tarqiyah : CANBERRA -- Lomba pacuan kuda terbesar di Australia Melbourne Cup yang berlangsung Selasa (4/11), kemarin di Melbourne mengundang kontroversi. Ini terjadi setelah dua kuda, salah satunya favorit juara Admire Rakti, mati dalam lomba.
Admire Rakti yang masuk finish di tempat pertama mati karena menderita serangan jantung. Sementara kuda satunya lagi Araldo, yang berusia tujuh tahun, menderita patah tulang setelah usai lomba.
Kematian kedua kuda ini kembali menimbulkan seruan dari kalangan penyayang binatang agar peraturan lomba diperketat. Mereka juga menyebut lomba pacuan kuda adalah olahraga yang berbahaya, tidak saja bagi kudanya namun juga bagi jokinya.
BIla Rakti mati, maka Araldo harus dimatikan setelah menderita cedera. Mengapa seekor kuda yang menderita cedera harus dibunuh?
Menurut dokter hewan Suzanne Polak dari Rumah Sakit Kuda di Canberra, banyak orang yang beranggapan bahwa kuda lomba yang menderita cedera, bisa saja kemudian disembuhkan dan kemudian hidup sampai mati secara alamiah. "Semuanya tergantung kepada cedera tulang mana yang diberita sang kuda." kata Dr Polak kepada Radio 666 ABC Canberra baru-baru ini.
"Ada banyak patahan yang mungkin terjadi pada tulang kuda, kadang hanya kecil seperti sehelai rambut, kadang patahant terbuka, kadang tulangnya betul-betul berpindah."
"Semua ini harus diperhatikan dalam melihat cedera yang dialami oleh seekor kuda."
Dr Polak mengatakan kesejahteraan seekor kuda setelah dia mengalami cedera juga menjadi pertimbangan.
"Kalau cederanya terjadi di bagian sambungan tulang, dan penyembuhannya tidak betul-betul terjadi, kuda ini bisa menderita pengapuran, dan kuda tersebut mengalami kesakitan luar biasa selama sisa hidupnya."
Seperti manusia
Menurut Dr Suzanne Polak, kuda juga seperti manusia.
"Orang awam mungkin jarang mendengar bahwa kuda yang sedang merumput ataupun sedang di kandangnya bisa juga mendapatkan serangan jantung." kata Dr Polak.
"Jadi kuda ini adalah binatang ringkih namun dalam waktu bersamaan juga besar."
"Kuda sangat mudah merasa ketakutan, dan bisa jadi reaksinya diam saja, atau mereka akan lari ketakutan. Sama seperti manusia, kemungkinan serangan jantung ini adalah kecelakaan."
"Sama seperti manusia biasa yang sehat dan ikut lomba maraton, dan kemudian menderita serangan jantung padahal mereka sebelumnya sehat-sehat saja." kata Dr Polak.
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com