Tarqiyah : Damaskus. Klorin adalah gas yang banyak dipakai dalam dunia industri. Oleh karena itu tidak termasuk dalam daftar gas yang dilarang. Namun rezim Asad di Suriah seenaknya menggunakan gas ini untuk membunuhi anak-anak, tanpa mengkhawatirkan terkena sanksi dunia, walaupun sebelumnya telah dicapai kesepakatan untuk melucuti persenjataan ini.
Media Noon, Rabu (7/5/2014), memberitakan hasil investigasi Telegraph Inggris yang menghasilkan bahwa Iranlah yang telah mempersenjatai rezim Asad dengan senjata kimia. Menurut Telegraph, rezim Asad beberapa pekan terakhir selalu menyerang pejuang revolusi dan warga sipil dengan senjata kimia di daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaannya. Hasil pemeriksaan tanah menunjukkan daerah-daerah itu telah diserang dengan gas Klorin.
Rezim Asad memasukkan gas ini ke dalam bom Barel yang dijatuhkan dari pesawat dan helikopter tempurnya. Efek yang disebabkan gas ini adalah sesak nafas, kerusakan pada mata dan kulit, buih keluar dari mulut. Serangan-serangan ini telah menyebabkan banyak korban meninggal dunia. Oleh karena itu, tindakan rezim Asad ini bisa dikatakan melanggar kesepakatan pelucutan senjata kimia yang telah ditandatangani Suriah tahun silam.
Pihak pejuang revolusi telah berhasil mendokumentasi 10 kali penggunaan senjata kimia ini dalam beberapa pekan saja. Bahkan seorang dokter berhasil mendokumentasi gambar sebuah bom Barel yang bertuliskan CL-2 yang berarti gas Klorin. Sebuah surat kabar Israel menyebutkan bahwa Iranlah yang mempersenjatai Suriah dengan senjata ini. Sedangkan sumber pertama senjata ini adalah China. (msa/dakwatuna)
Wallahu A‘lam.
Media Noon, Rabu (7/5/2014), memberitakan hasil investigasi Telegraph Inggris yang menghasilkan bahwa Iranlah yang telah mempersenjatai rezim Asad dengan senjata kimia. Menurut Telegraph, rezim Asad beberapa pekan terakhir selalu menyerang pejuang revolusi dan warga sipil dengan senjata kimia di daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaannya. Hasil pemeriksaan tanah menunjukkan daerah-daerah itu telah diserang dengan gas Klorin.
Rezim Asad memasukkan gas ini ke dalam bom Barel yang dijatuhkan dari pesawat dan helikopter tempurnya. Efek yang disebabkan gas ini adalah sesak nafas, kerusakan pada mata dan kulit, buih keluar dari mulut. Serangan-serangan ini telah menyebabkan banyak korban meninggal dunia. Oleh karena itu, tindakan rezim Asad ini bisa dikatakan melanggar kesepakatan pelucutan senjata kimia yang telah ditandatangani Suriah tahun silam.
Pihak pejuang revolusi telah berhasil mendokumentasi 10 kali penggunaan senjata kimia ini dalam beberapa pekan saja. Bahkan seorang dokter berhasil mendokumentasi gambar sebuah bom Barel yang bertuliskan CL-2 yang berarti gas Klorin. Sebuah surat kabar Israel menyebutkan bahwa Iranlah yang mempersenjatai Suriah dengan senjata ini. Sedangkan sumber pertama senjata ini adalah China. (msa/dakwatuna)
Wallahu A‘lam.
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com