Tarqiyah : Jakarta - Bakal calon presiden Prabowo Subianto menyatakan seorang pemimpin harus membuktikan kemampuannya dengan tindakan, bukan sekadar ucapan. Dia meminta masyarakat tidak memilih pemimpin yang hanya bicara tanpa ada tindakan nyata.
"Jika hanya dengan ucapan, rakyat belum bisa melihat dengan benar kemampuan pemimpin itu dan bisa saja menjadi terperdaya," kata Prabowo, dalam Rapimnas Pemuda Panca Marga di Hotel Milenium, Jakarta, Jumat (30/5/2014) malam. "Kalau orang betawi bilangnya omdo. Omong-omong doang. Jangan pilih pemimpin yang omdo!"
Tindakan, kata Prabowo, akan memperlihatkan dengan jelas kualitas seorang pemimpin. Menurut Prabowo, pemimpin yang baik melakukan sesuatu dengan tindakan, bukan hanya main perintah. Dia pun menjadikan kegiatan baris-berbaris sebagai salah satu contoh sederhana dari kedisiplinan kolektif dan kualitas seorang pemimpin.
"Saya katakan baris-berbaris melatih jiwa persatuan, melatih saling percaya. Menunjukkan mereka bisa dan mau dipimpin. Jangan yang ada hanya perintah-perintah. Jangan yang 'Jarkoni, ngajari isa ngelakoni ora isa'," ujarnya. Dalam bahasa Indonesia, jarkoni tersebut berarti "hanya bisa memberi pelajaran tetapi tidak bisa menjalani".
Dalam acara tersebut, Prabowo menerima deklarasi dukungan dari organisasi yang beranggotakan anak para veteran tersebut. Dia juga sempat disambut dengan pertunjukan baris-berbaris layaknya tentara, yang dipadukan dengan goyangan jenaka. [kompas/pkssumut]
Wallahu A‘lam.
"Jika hanya dengan ucapan, rakyat belum bisa melihat dengan benar kemampuan pemimpin itu dan bisa saja menjadi terperdaya," kata Prabowo, dalam Rapimnas Pemuda Panca Marga di Hotel Milenium, Jakarta, Jumat (30/5/2014) malam. "Kalau orang betawi bilangnya omdo. Omong-omong doang. Jangan pilih pemimpin yang omdo!"
Tindakan, kata Prabowo, akan memperlihatkan dengan jelas kualitas seorang pemimpin. Menurut Prabowo, pemimpin yang baik melakukan sesuatu dengan tindakan, bukan hanya main perintah. Dia pun menjadikan kegiatan baris-berbaris sebagai salah satu contoh sederhana dari kedisiplinan kolektif dan kualitas seorang pemimpin.
"Saya katakan baris-berbaris melatih jiwa persatuan, melatih saling percaya. Menunjukkan mereka bisa dan mau dipimpin. Jangan yang ada hanya perintah-perintah. Jangan yang 'Jarkoni, ngajari isa ngelakoni ora isa'," ujarnya. Dalam bahasa Indonesia, jarkoni tersebut berarti "hanya bisa memberi pelajaran tetapi tidak bisa menjalani".
Dalam acara tersebut, Prabowo menerima deklarasi dukungan dari organisasi yang beranggotakan anak para veteran tersebut. Dia juga sempat disambut dengan pertunjukan baris-berbaris layaknya tentara, yang dipadukan dengan goyangan jenaka. [kompas/pkssumut]
Wallahu A‘lam.
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com