Tarqiyah : Pekan lalu, PT Indomarco Prismatama Tbk mengalami peristiwa tidak mengenakkan. Ini menyusul temuan seorang konsumen atas produk biskuit bermerek Bourbon Cookie yang ternyata mengandung babi di gerai Indomaret.
Merasa kecolongan, Indomaret pun bersiap melayangkan somasi kepada CV Roma selaku pemasok produk asal Jepang tersebut. Indomaret bilang, Bourbon Cookie yang dipasok Roma tak seperti produk yang diajukan Roma di awal penawaran pada Januari tahun lalu. Kedua perusahaan, kala itu, menyepakati bahwa Roma tidak memasok Bourbon Cookie yang mengandung babi dalam komposisi bahan.
Rupanya, di tengah jalan, perusahaan Jepang yang memproduksi biskuit tersebut mengubah komposisi bahan dan memasukkan kandungan babi di dalamnya. Nah, pengubahan komposisi ini tak dilaporkan oleh Roma selaku importir, kepada Indomarco. Sekadar informasi, Roma adalah perusahaan importir dari Medan, Sumatra Utara.
Atas penyalahgunaan perjanjian ini, Indomaret bakal menempuh jalur hukum. "Sekarang kami sedang proses somasinya dan ini sangat sensitif," kata Wiwiek Yusuf, Marketing Director Indomarco Prismatama, kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Di samping menempuh jaluar hukum, perusahaan ini juga mengaku telah menarik seluruh Bourbon Cookie di 30 gerai Indomaret. Termasuk, melakukan pengecekan ulang atas semua produk impor yang lain. Perusahaan ini mengatakan, hanya mendistribusikan Bourbon Cookie di 30 gerai dari total 9.400 gerai yang dimiliki saat ini.
Sayang, perusahaan yang 40 persen sahamnya dikuasai PT Indoritel Makmur Internasional Tbk ini tak merinci berapa volume Bourbon Cookie yang ditarik dari rak Indomaret. Termasuk, berapa nilai rupiah dari berkardus-kardus biskuit yang dijual seharga Rp 14.500 per bungkus itu.
Meski terganjal sentimen negatif, Wiwiek mengklaim gerainya tidak surut pengunjung. Tanpa menyebutkan target penjualan, dia optimistis mulai Juni nanti, atau bertepatan dengan Bulan Ramadan, jumlah pembeli bakal berlipat. "Kami akan melakukan langkah supaya masyarakat tetap yakin pada kami," ujar Wiwiek.
Yang jelas, Indomarco berjanji bakal terbuka jika memang menjual produk yang mengandung babi. Meski, sejauh ini, perusahaan ini mengaku memilih menjual produk yang tak mengandung babi.
Di sisi lain, Indomarco merasa tak gentar jika peristiwa ini akan menggiringnya berurusan dengan berbagai lembaga. Sebut saja Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) atau Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Perusahaan ini menyatakan, siap menjelaskan duduk persoalan sehingga produk tersebut sampai bisa mejeng di gerainya.
Sekadar informasi, kabar Bourbon Cookie yang mengandung babi menyeruak atas temuan seorang konsumen ketika berbelanja di gerai Indomaret kawasan Ciputat, Banten. Pasca penemuan tersebut, sang konsumen lantas mengunggah foto produk di situs jejaring sosial.
Sumber : kompas.com
Wallahu A‘lam.
Merasa kecolongan, Indomaret pun bersiap melayangkan somasi kepada CV Roma selaku pemasok produk asal Jepang tersebut. Indomaret bilang, Bourbon Cookie yang dipasok Roma tak seperti produk yang diajukan Roma di awal penawaran pada Januari tahun lalu. Kedua perusahaan, kala itu, menyepakati bahwa Roma tidak memasok Bourbon Cookie yang mengandung babi dalam komposisi bahan.
Rupanya, di tengah jalan, perusahaan Jepang yang memproduksi biskuit tersebut mengubah komposisi bahan dan memasukkan kandungan babi di dalamnya. Nah, pengubahan komposisi ini tak dilaporkan oleh Roma selaku importir, kepada Indomarco. Sekadar informasi, Roma adalah perusahaan importir dari Medan, Sumatra Utara.
Atas penyalahgunaan perjanjian ini, Indomaret bakal menempuh jalur hukum. "Sekarang kami sedang proses somasinya dan ini sangat sensitif," kata Wiwiek Yusuf, Marketing Director Indomarco Prismatama, kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Di samping menempuh jaluar hukum, perusahaan ini juga mengaku telah menarik seluruh Bourbon Cookie di 30 gerai Indomaret. Termasuk, melakukan pengecekan ulang atas semua produk impor yang lain. Perusahaan ini mengatakan, hanya mendistribusikan Bourbon Cookie di 30 gerai dari total 9.400 gerai yang dimiliki saat ini.
Sayang, perusahaan yang 40 persen sahamnya dikuasai PT Indoritel Makmur Internasional Tbk ini tak merinci berapa volume Bourbon Cookie yang ditarik dari rak Indomaret. Termasuk, berapa nilai rupiah dari berkardus-kardus biskuit yang dijual seharga Rp 14.500 per bungkus itu.
Meski terganjal sentimen negatif, Wiwiek mengklaim gerainya tidak surut pengunjung. Tanpa menyebutkan target penjualan, dia optimistis mulai Juni nanti, atau bertepatan dengan Bulan Ramadan, jumlah pembeli bakal berlipat. "Kami akan melakukan langkah supaya masyarakat tetap yakin pada kami," ujar Wiwiek.
Yang jelas, Indomarco berjanji bakal terbuka jika memang menjual produk yang mengandung babi. Meski, sejauh ini, perusahaan ini mengaku memilih menjual produk yang tak mengandung babi.
Di sisi lain, Indomarco merasa tak gentar jika peristiwa ini akan menggiringnya berurusan dengan berbagai lembaga. Sebut saja Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) atau Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Perusahaan ini menyatakan, siap menjelaskan duduk persoalan sehingga produk tersebut sampai bisa mejeng di gerainya.
Sekadar informasi, kabar Bourbon Cookie yang mengandung babi menyeruak atas temuan seorang konsumen ketika berbelanja di gerai Indomaret kawasan Ciputat, Banten. Pasca penemuan tersebut, sang konsumen lantas mengunggah foto produk di situs jejaring sosial.
Sumber : kompas.com
Wallahu A‘lam.
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com