Tarqiyah : Sekalipun suara PKS di hasil perhitungan cepat versi televisi menempatkan suara PKS di angka 6-7% (di luar hasil real count DPP PKS nanti), bukan berarti jumlah kursi PKS di DPR nanti akan turun.
Justru, diprediksikan jumlah kursi PKS akan meningkat dari 57 di 2009 menjadi sekitar 70-80 kursi.
Ini dikarenakan strategi PKS yang mengincar suara-suara di dapil-dapil yang berharga 'murah'. Satu suara di dapil-dapil semacam ini bisa berharga 'hanya' puluhan ribu suara atau malah belasan ribu suara saja. Inilah yang disebut sebagai 'electoral vote'.
Strategi ini juga dilakukan oleh Golkar. Dengan jaringan konstituen yang mengakar sejak 30 tahun yang lalu, tidak sulit bagi Golkar untuk menjaga jumlah suara dari dapil 'murah' seperti di daerah Sumatera dan Sulawesi.
Ada atau tanpa ARB pun, Golkar suaranya juga pasti berkisar 15-17 persen, setidaknya untuk beberapa episode pemilu mendatang.
Bahkan ada kemungkinan Golkar akan mampu meraih kursi di DPR RI setara atau bahkan melebihi PDIP yang berada di urutan pertama yg hanya berbeda 4%-5%. Karena menurut beberapa info, Golkar memang menang di dapil-dapil "murah"semisal di Sumatera dan Sulawesi, sedangkan PDIP menang di dapil-dapil "mahal" seperti pulau Jawa misalnya.
Kembali ke PKS, intinya memang suara PKS sedikit menurun dibandingkan 2009 (lagi-lagi menunggu hasil real count DPP). Tetapi, jumlah kursinya justru meningkat dari 2009 dan membuatnya cukup memberi warna dan pengaruh di kebijakan-kebijakan DPR mendatang, insya Alloh.
Mari berdoa yang terbaik untuk negeri!
*Kobarkan Semangat Indonesia
(Untuk kepastian perolehan kursi di DPR RI, menunggu hasil real count dari KPU yang diperkirakan selesai satu bulan kemudian)
Wallahu A‘lam.
Justru, diprediksikan jumlah kursi PKS akan meningkat dari 57 di 2009 menjadi sekitar 70-80 kursi.
Ini dikarenakan strategi PKS yang mengincar suara-suara di dapil-dapil yang berharga 'murah'. Satu suara di dapil-dapil semacam ini bisa berharga 'hanya' puluhan ribu suara atau malah belasan ribu suara saja. Inilah yang disebut sebagai 'electoral vote'.
Strategi ini juga dilakukan oleh Golkar. Dengan jaringan konstituen yang mengakar sejak 30 tahun yang lalu, tidak sulit bagi Golkar untuk menjaga jumlah suara dari dapil 'murah' seperti di daerah Sumatera dan Sulawesi.
Ada atau tanpa ARB pun, Golkar suaranya juga pasti berkisar 15-17 persen, setidaknya untuk beberapa episode pemilu mendatang.
Bahkan ada kemungkinan Golkar akan mampu meraih kursi di DPR RI setara atau bahkan melebihi PDIP yang berada di urutan pertama yg hanya berbeda 4%-5%. Karena menurut beberapa info, Golkar memang menang di dapil-dapil "murah"semisal di Sumatera dan Sulawesi, sedangkan PDIP menang di dapil-dapil "mahal" seperti pulau Jawa misalnya.
Kembali ke PKS, intinya memang suara PKS sedikit menurun dibandingkan 2009 (lagi-lagi menunggu hasil real count DPP). Tetapi, jumlah kursinya justru meningkat dari 2009 dan membuatnya cukup memberi warna dan pengaruh di kebijakan-kebijakan DPR mendatang, insya Alloh.
Mari berdoa yang terbaik untuk negeri!
*Kobarkan Semangat Indonesia
(Untuk kepastian perolehan kursi di DPR RI, menunggu hasil real count dari KPU yang diperkirakan selesai satu bulan kemudian)
Wallahu A‘lam.
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com