Tarqiyah : Kepemimpinan bukanlah sebuah klub ekslusif bagi mereka yang “terlahir dengan jiwa kepemimpinan”. Karakteristiknya yaitu bahan-bahan mentah kepemimpinan, dapat diperoleh dan dipelajari. Gabungkanlah bahan-bahan mentah itu dengan niat dan tidak ada yang dapat merintangi anda untuk menjadi seorang pemimpin.
Menurut John C. Maxwell, kepemimpinan itu dikembangkan, bukan ditemukan. Orang yang “terlahir sebagai pemimpin” sejati akan selalu menonjol, tetapi untuk tetap berada di atas, karakteristik kepemimpinan alamiah haruslah dikembangkan.
Ada beberapa tingkat kepemimpinan yang harus anda ketahui jika anda ingin menjadi pemimpin. Yaitu: pertama, pemimpin yang MEMIMPIN. Potret seorang pemimpin seperti ini dilahirkan dengan mutu kepemimpinan. Melihat kepemimpinan yang diteladani selama hidupnya kemudian mempelajari kepemimpinan tambahan lewat latihan dan dia memiliki disiplin diri untuk menjadi pemimpin yang hebat di kemudian hari. Kedua, Pemimpin lewat PENGAJARAN. Potret pemimpin yang kedua ini, melihat kepemimpinan yang diteladani dalam sebagian besar hidup, mempelajari kepemimpinan lewat latihan, memiliki disiplin diri untuk menjadi pemimpin yang hebat. Ketiga, Pemimpin yang TAK KENTARA, pada potret pemimpin yang ketiga, anda akan mendapati belum lama melihat kepemimpinan yang diteladani karena dia sedang belajar untuk menjadi seorang pemimpin lewat latihan dan berusaha menerapkan kedisiplinan diri untuk menjadi pemimpin yang baik
Terakhir, Pemimpin yang TERBATAS yaitu sedikit atau sama sekali tidak terlihat memiliki bakat sebagai pemimpin, kurang atau tidak suka mengikuti pelatihan kepemimpinan namun dia memiliki keinginan untuk menjadi seorang pemimpin.
Kepemimpinan adalah pengaruh, dan pengaruh adalah suatu keterampilan yang dapat dikembangkan. Dengan meningkatkan pengaruh berarti kita sedang mengoptimalkan potensi kepemimpinan.
Ada segitiga kekuatan yang dapat membantu para pemimpin untuk maju. Ia berkata, ”tiga komponen dalam segitiga ini adalah komunikasi, pengakuan dan pengaruh. Pada saat anda mulai berkomunikasi secara efektif, anda akan mendapatkan pengakuan, dan kemudian mengarah pada pengaruh.
Lalu bekal apakah yang perlu anda siapkan agar sukses menjadi pemimpin?
Menjadi pemimpin itu mungkin mudah tapi yang paling sulit dan rumit adalah kalau seseorang ingin menjadi pemimpin yang sejati, pemimpin yang positif dan pemimpin yang mengajak ke jalan yang benar. Syarat dan bekal minimal seorang pemimpin yang baik menjadi sangat mutlak untuk dimiliki yakni: pertama, ada rasa karisma. Ada beberapa karakteristik para pemimpin yang berkarisma yaitu memiliki perilaku terpuji, jujur dan dapat dipercaya, memegang komitmen, memiliki prinsip hidup yang kuat, konsisten dengan ucapannya dan memiliki ilmu agama yang memadai. Seorang pemimpin adalah selalu mereka yang memiliki kemampuan di atas masyarakat pada umumnya. Kedua, memiliki keberanian. Berani membela yang benar, berpegang teguh pada pendirian yang benar, tidak takut gagal, berani mengambil resiko dan berani beratanggung jawab.
Dan keberanian harus ditunjukkan dengan komitmen untuk membela yang benar. Berani tanpa adil belum dapat dikatakan berani. Karena pemimpin yang berani tidak akan mudah goyah pendiriannnya. Ia akan memegang kuat-kuat apa yang diyakininya sebagai kebenaran. Karakteristik menonjol seperti berani mengambil resiko dari seorang pemimpin merupakan sebagai sebuah upaya menuju proses penyempurnaan menuju kepemimpinan sejati. Ketiga, mampu berpidato atau berkomunikasi dengan baik.
Artinya anda haruslah mampu berkomunikasi dengan baik dan mahir merangkai kata-kata, mampu menyederhanakan masalah, berbicara yang menarik perhatian, memiliki penjelasan sederhana yang dapat dipahami, mampu menyentuh nurani dan mengetahui kondisi dan keadaan sekitar. Keempat, mampu mempengaruhi orang lain. Dalam mempengaruhi orang lain sebenarnya erat kaitannya dengan upaya melakukan hubungan yang harmonis dengan bawahan. Diantara karakteristiknya adalah membuat orang lain selalu merasa penting, membantu kesulitan orang lain, mengemukakan wawasan dengan cara pandang yang positif, tidak merendahkan orang lain, siap menjadi sukarelawan dan memiliki keahlian dan kelebihan yang menonjol dibandingkan dengan yang lainnya. Kelima, mampu membuat strategi. Seorang pemimpin semestinya secara inherenidentik dengan seorang ahli strategis. Maju mundurnya sebuah perusahaan, sukses dan gagalnya pekerjaan di kantor sangat ditentukan oleh strategis seorang pemimpin atau manager sebuah perusahaan.
Kriteria seorang pemimpin yang mampu membuat strategi adalah menguasai medan, memiliki wawasan yang luas, berpikir cerdas, kreatif dan inovatif, mampu melihat masalah secara komprehensif, mampu menyusun skala prioritas dan mampu memprediksi masa depan.
Keenam, memiliki moral yang tinggi. Moralitas merupakan modal dasar bagi seorang pemimpin yang berkualitas. Seorang pemimpin adalah figur secara moral dapat dipertanggung-jawabkan. Dan karakteristik pemimpin yang bermoral adalah tidak menyakiti orang lain, mampu menghargai orang lain dengan berbagai jenis karakter dan perbedaan, bersikap santun dengan perkataannya yang terkendali.
Ketujuh, Anda haruslah memiliki rasa humor. Seorang pemimpin harus memiliki rasa humor. Pemimpin adalah gudangnya humor, tetapi bukan rasa humor yang diobral murah. Karakteristik pemimpin yang memiliki rasa humor adalah murah senyum, mampu memecahkan kebekuan suasana, mampu menciptakan kalimat yang menyegarkan, setiap masalah dihadapi dengan wajah ceria, kaya akan cerita dan kisah-kisah lucu dan mampu menempatkan rasa humor pada situasi yang tepat.
Kedelapan, mampu menjadi mediator. Karena pemimpin harus mampu bertindak adil dan obyektif, maka dua hal tersebut akan menunjang tugasnya sebagai seorang mediator yang baik. dan karakteristik pemimpin yang mampu menjadi mediator secara optimal adalah berfikir secara pisitif, setiap ada masalah mampu berada di tengah, memiliki kemampuan masalah melobi, mampu mendudukkan masalah secara profesional, dan mampu membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan bersama.
Kesembilan, mampu menjadi motivator.
Hubungan seorang pemimpin dengan motivasi sangat erat. Seorang pemimpin adalah sekaligus seorang motivator. Tugas ini merupakan keniscayaan sebagai pucuk pimpinan yang bertugas membangun motivasi kerja bagi para anak buahnya. Pemimpin adalah titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai.
Motivasi akan lahir jika punuk pimpinan menyadari fungsinya sebagai motivator. Tugas tersebut tidak dapat diabaikan karena dia motivasi merupakan sarana vital dalam membangun semangat kerja di kalangan karyawan. Adapun tanda-tanda seorang pemimpin yang menyadari fungsinya sebagai seorang motivator adalah memeliki kepedulian terhadap orang lain, mampu menjadi pendengar yang baik, mengajak kepada kebaikan, mampu meyakinkan orang lain, berusaha mengerti keinginan orang lain dan mampu berdiri di muka serta di tengah dan di belakang.
Dan yang terakhir adalah, anda mampu mengendalikan diri.
Bekal seorang pemimpin terkait dengan kecerdasannya ada tiga; kecerdasan intelektual, emosional dan kecerdasan spiritual. Seorang pemimpin seharusnya dapat membekali dirinya dengan ke tiga kecerdasan tersebut karena ketiga-tiganya menjadi penentu suksesnya sebagai seorang pemimpin yang baik. Dan ketiganya selalu terwujud dalam perilaku yang terjaga dan memiliki karakteristik diantaranya adalah; menjadikan hati nurani sebagai pelita, mampu membedakan antara yang haq dan yang batil, mampu mengendalikan emosi, tidak serakah, tidak takabur.
Pada dasarnya manusia tidak melawan perubahan; mereka melawan “untuk diubah”. Tetapi bila manusia itu tidak berubah, tidak ada perubahan yang akan terjadi.
Nah, uraian penulis di atas dapat menjadi bahan renungan untuk anda. Dan sebaiknya bagi anda yang memilih untuk menjadi pemimpin di masyarakat, hendaklah menyempurnakan kembali kekurangan-kekurangan anda sebagai sosok pemimpin yang akan dicintai masyarakat. Dan karena pada dasarnya setiap kita adalah pemimpin, maka hendaklah kita melengkapi diri dengan karakter-karakter di atas, sehingga kita dapat memimpin diri dan masyarakat menuju kesuksesan dunia dan kejayaan di akherat. [Norabima]
Wallahu A‘lam.
Menurut John C. Maxwell, kepemimpinan itu dikembangkan, bukan ditemukan. Orang yang “terlahir sebagai pemimpin” sejati akan selalu menonjol, tetapi untuk tetap berada di atas, karakteristik kepemimpinan alamiah haruslah dikembangkan.
Ada beberapa tingkat kepemimpinan yang harus anda ketahui jika anda ingin menjadi pemimpin. Yaitu: pertama, pemimpin yang MEMIMPIN. Potret seorang pemimpin seperti ini dilahirkan dengan mutu kepemimpinan. Melihat kepemimpinan yang diteladani selama hidupnya kemudian mempelajari kepemimpinan tambahan lewat latihan dan dia memiliki disiplin diri untuk menjadi pemimpin yang hebat di kemudian hari. Kedua, Pemimpin lewat PENGAJARAN. Potret pemimpin yang kedua ini, melihat kepemimpinan yang diteladani dalam sebagian besar hidup, mempelajari kepemimpinan lewat latihan, memiliki disiplin diri untuk menjadi pemimpin yang hebat. Ketiga, Pemimpin yang TAK KENTARA, pada potret pemimpin yang ketiga, anda akan mendapati belum lama melihat kepemimpinan yang diteladani karena dia sedang belajar untuk menjadi seorang pemimpin lewat latihan dan berusaha menerapkan kedisiplinan diri untuk menjadi pemimpin yang baik
Terakhir, Pemimpin yang TERBATAS yaitu sedikit atau sama sekali tidak terlihat memiliki bakat sebagai pemimpin, kurang atau tidak suka mengikuti pelatihan kepemimpinan namun dia memiliki keinginan untuk menjadi seorang pemimpin.
Kepemimpinan adalah pengaruh, dan pengaruh adalah suatu keterampilan yang dapat dikembangkan. Dengan meningkatkan pengaruh berarti kita sedang mengoptimalkan potensi kepemimpinan.
Ada segitiga kekuatan yang dapat membantu para pemimpin untuk maju. Ia berkata, ”tiga komponen dalam segitiga ini adalah komunikasi, pengakuan dan pengaruh. Pada saat anda mulai berkomunikasi secara efektif, anda akan mendapatkan pengakuan, dan kemudian mengarah pada pengaruh.
Lalu bekal apakah yang perlu anda siapkan agar sukses menjadi pemimpin?
Menjadi pemimpin itu mungkin mudah tapi yang paling sulit dan rumit adalah kalau seseorang ingin menjadi pemimpin yang sejati, pemimpin yang positif dan pemimpin yang mengajak ke jalan yang benar. Syarat dan bekal minimal seorang pemimpin yang baik menjadi sangat mutlak untuk dimiliki yakni: pertama, ada rasa karisma. Ada beberapa karakteristik para pemimpin yang berkarisma yaitu memiliki perilaku terpuji, jujur dan dapat dipercaya, memegang komitmen, memiliki prinsip hidup yang kuat, konsisten dengan ucapannya dan memiliki ilmu agama yang memadai. Seorang pemimpin adalah selalu mereka yang memiliki kemampuan di atas masyarakat pada umumnya. Kedua, memiliki keberanian. Berani membela yang benar, berpegang teguh pada pendirian yang benar, tidak takut gagal, berani mengambil resiko dan berani beratanggung jawab.
Dan keberanian harus ditunjukkan dengan komitmen untuk membela yang benar. Berani tanpa adil belum dapat dikatakan berani. Karena pemimpin yang berani tidak akan mudah goyah pendiriannnya. Ia akan memegang kuat-kuat apa yang diyakininya sebagai kebenaran. Karakteristik menonjol seperti berani mengambil resiko dari seorang pemimpin merupakan sebagai sebuah upaya menuju proses penyempurnaan menuju kepemimpinan sejati. Ketiga, mampu berpidato atau berkomunikasi dengan baik.
Artinya anda haruslah mampu berkomunikasi dengan baik dan mahir merangkai kata-kata, mampu menyederhanakan masalah, berbicara yang menarik perhatian, memiliki penjelasan sederhana yang dapat dipahami, mampu menyentuh nurani dan mengetahui kondisi dan keadaan sekitar. Keempat, mampu mempengaruhi orang lain. Dalam mempengaruhi orang lain sebenarnya erat kaitannya dengan upaya melakukan hubungan yang harmonis dengan bawahan. Diantara karakteristiknya adalah membuat orang lain selalu merasa penting, membantu kesulitan orang lain, mengemukakan wawasan dengan cara pandang yang positif, tidak merendahkan orang lain, siap menjadi sukarelawan dan memiliki keahlian dan kelebihan yang menonjol dibandingkan dengan yang lainnya. Kelima, mampu membuat strategi. Seorang pemimpin semestinya secara inherenidentik dengan seorang ahli strategis. Maju mundurnya sebuah perusahaan, sukses dan gagalnya pekerjaan di kantor sangat ditentukan oleh strategis seorang pemimpin atau manager sebuah perusahaan.
Kriteria seorang pemimpin yang mampu membuat strategi adalah menguasai medan, memiliki wawasan yang luas, berpikir cerdas, kreatif dan inovatif, mampu melihat masalah secara komprehensif, mampu menyusun skala prioritas dan mampu memprediksi masa depan.
Keenam, memiliki moral yang tinggi. Moralitas merupakan modal dasar bagi seorang pemimpin yang berkualitas. Seorang pemimpin adalah figur secara moral dapat dipertanggung-jawabkan. Dan karakteristik pemimpin yang bermoral adalah tidak menyakiti orang lain, mampu menghargai orang lain dengan berbagai jenis karakter dan perbedaan, bersikap santun dengan perkataannya yang terkendali.
Ketujuh, Anda haruslah memiliki rasa humor. Seorang pemimpin harus memiliki rasa humor. Pemimpin adalah gudangnya humor, tetapi bukan rasa humor yang diobral murah. Karakteristik pemimpin yang memiliki rasa humor adalah murah senyum, mampu memecahkan kebekuan suasana, mampu menciptakan kalimat yang menyegarkan, setiap masalah dihadapi dengan wajah ceria, kaya akan cerita dan kisah-kisah lucu dan mampu menempatkan rasa humor pada situasi yang tepat.
Kedelapan, mampu menjadi mediator. Karena pemimpin harus mampu bertindak adil dan obyektif, maka dua hal tersebut akan menunjang tugasnya sebagai seorang mediator yang baik. dan karakteristik pemimpin yang mampu menjadi mediator secara optimal adalah berfikir secara pisitif, setiap ada masalah mampu berada di tengah, memiliki kemampuan masalah melobi, mampu mendudukkan masalah secara profesional, dan mampu membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan bersama.
Kesembilan, mampu menjadi motivator.
Hubungan seorang pemimpin dengan motivasi sangat erat. Seorang pemimpin adalah sekaligus seorang motivator. Tugas ini merupakan keniscayaan sebagai pucuk pimpinan yang bertugas membangun motivasi kerja bagi para anak buahnya. Pemimpin adalah titik sentral dan titik awal sebuah langkah akan dimulai.
Motivasi akan lahir jika punuk pimpinan menyadari fungsinya sebagai motivator. Tugas tersebut tidak dapat diabaikan karena dia motivasi merupakan sarana vital dalam membangun semangat kerja di kalangan karyawan. Adapun tanda-tanda seorang pemimpin yang menyadari fungsinya sebagai seorang motivator adalah memeliki kepedulian terhadap orang lain, mampu menjadi pendengar yang baik, mengajak kepada kebaikan, mampu meyakinkan orang lain, berusaha mengerti keinginan orang lain dan mampu berdiri di muka serta di tengah dan di belakang.
Dan yang terakhir adalah, anda mampu mengendalikan diri.
Bekal seorang pemimpin terkait dengan kecerdasannya ada tiga; kecerdasan intelektual, emosional dan kecerdasan spiritual. Seorang pemimpin seharusnya dapat membekali dirinya dengan ke tiga kecerdasan tersebut karena ketiga-tiganya menjadi penentu suksesnya sebagai seorang pemimpin yang baik. Dan ketiganya selalu terwujud dalam perilaku yang terjaga dan memiliki karakteristik diantaranya adalah; menjadikan hati nurani sebagai pelita, mampu membedakan antara yang haq dan yang batil, mampu mengendalikan emosi, tidak serakah, tidak takabur.
Pada dasarnya manusia tidak melawan perubahan; mereka melawan “untuk diubah”. Tetapi bila manusia itu tidak berubah, tidak ada perubahan yang akan terjadi.
Nah, uraian penulis di atas dapat menjadi bahan renungan untuk anda. Dan sebaiknya bagi anda yang memilih untuk menjadi pemimpin di masyarakat, hendaklah menyempurnakan kembali kekurangan-kekurangan anda sebagai sosok pemimpin yang akan dicintai masyarakat. Dan karena pada dasarnya setiap kita adalah pemimpin, maka hendaklah kita melengkapi diri dengan karakter-karakter di atas, sehingga kita dapat memimpin diri dan masyarakat menuju kesuksesan dunia dan kejayaan di akherat. [Norabima]
Wallahu A‘lam.
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com