Amru Mousa : IM Boleh Ikut Ke Panggung Politik Asalkan Menerima Konstitusi Baru

Tarqiyah : Kairo  - Amir Mousa,  Ketua Komite 50 untuk penyusunan konstitusi baru Mesir yang juga Ketua Partai Kongres Mesir, menyatakan, ada kemungkinan bagi Ikhwanul Muslimin untuk kembali ke panggung politik Mesir asalkan IM bersedia menerima konstitusi baru.
Mousa sendiri selama ini dikenal sebagai pendukung kuat Menteri Pertahanan Abdel Fatah El-Sisi sebagai Presiden Mesir mendatang. Mousa bahkan meminta seluruh elemen masyarakat mendukung pencalonan Sisi sebagai presiden.

Mousa dalam wawancara dengan kantor berita Reuters yang dirilis hari Rabu (12/3/2014) mengatakan, jika terpilih sebagai presiden, tidak tertutup kemungkinan Sisi akan mengizinkan Ikhwanul Muslimin (IM) kembali ke panggung politik.

Pernyataan Mousa itu merupakan yang pertama dari seorang tokoh yang dibilang sangat dekat dengan Sisi tentang masih terbukanya peluang rekonsiliasi dengan IM.

Isyarat tentang masih terbukanya peluang rekonsiliasi dengan IM itu tidak terlepas dari kesulitan pemerintah sementara Mesir menghadapi krisis ekonomi dan keamanan di negara itu saat ini. Pemerintah seperti putus asa mengahadapi aksi-aksi yang dilakukan masyarakat.

Gerakan mogok kerja menuntut kenaikan upah kini sering dilakukan berbagai organisasi buruh dan profesi. Gerakan mogok kerja itu telah memaksa pemerintahan Perdana Menteri Hazem Beblawi mundur, akhir Februari lalu.

Aksi unjuk rasa setiap Jumat yang digerakkan massa pendukung presiden terguling Muhammad Mursi juga terus berlanjut. Aksi itu sering membawa korban tewas dan luka-luka. Para mahasiswa, yang mulai masuk kuliah semester II pekan ini, juga terus menggelar aksi unjuk rasa anti militer.

Pemerintah Mesir kini menghadapi pula kritik keras dari berbagai lembaga HAM di Mesir dan internasional tentang dugaan terjadinya penyiksaan terhadap para tahanan politik di berbagai penjara di Mesir.

Ikuti Konstitusi

Pada bagian lain dari wawancara itu, Mousa mengatakan, selama IM bersedia mengikuti aturan main politik yang disepakati bersama, tak ada alasan organisasi itu disingkirkan.

Ia menambahkan, jalan terbuka bagi IM dan mereka bisa mengajukan kandidat lalu masuk parlemen lagi jika menyatakan bersedia menerima proses politik yang baru ini. Menurut Mousa, bola sekarang di tangan IM, bersedia menerima atau tidak.

Mousa yang menjabat menteri luar negeri pada era Presiden Hosni Mubarak meminta IM lebih menatap ke depan serta memilih jalan yang benar dan bekerja dalam konteks aturan main politik saat ini. Ia menambahkan, IM memiliki peluang mengikuti pemilu jika menghendaki dan mendirikan partai sesuai dengan konstitusi baru.

Sebelumnya, pada Februari lalu, tokoh independen yang juga profesor ilmu politik dari Universitas Kairo, Hassan Nafaa, menyampaikan pula tawaran rekonsiliasi antara pemerintah dan IM sebagai upaya mengakhiri krisis politik di Mesir saat ini.

Di antara isi tawaran solusi Nafaa itu, IM tidak bersikeras lagi meminta Mursi dikembalikan sebagai presiden dan menerima proses politik saat ini, dengan imbalan IM bisa kembali ke panggung politik.

Kubu pro IM, seperti Partai Wasat, sempat menyambut baik tawaran Nafaa itu dan bersedia berdialog dengan pemerintah untuk membahas usulan tersebut.

Namun, Nafaa saat itu mendapat kritik keras dari kubu pro militer garis keras yang menolak kembalinya IM ke panggung politik di Mesir dalam bentuk apa pun saat ini. Upaya Nafaa kemudian kandas.

sumber: Kompas

 Wallahu A‘lam.

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

أحدث أقدم