GemaDakwah : Sejarah pemerintah kudeta di beberapa negara sering dihiasi dengan aksi
saling menyingkirkan oleh kelompok-kelompok penyokong kudeta tersebut.
Hal yang sama terjadi di Mesir, kudeta militer yang dipimpin oleh
As-Sisi kini mulai menyingkirkan beberapa pihak yang dianggap tidak lagi
dibutuhkan.
Hanya berselang dua pekan setelah mendukung referendum konstitusi baru, Partai Salafi An-Nur terlihat mulai ditinggalkan oleh kudeta. Beberapa hari yang lalu dilakukan pertemuan partai partai politik pendukung kudeta untuk membahas undang-undang pemilu, namun Partai Salafi An-Nur tidak mendapatkan undangan untuk menghadirinya.
Menanggapi hal tersebut, wakil sekjen Partai Salafi An-Nur, Sya’ban Abdul Halim, menyatakan bahwa tidak diundangnya partainya menunjukkan tidak ada itikad baik untuk mencapai keharmonisan politik di Mesir. Hal ini disebutnya sebagai sebuah persaingan yang tidak sehat. (msa/dakwatuna/egyptwindow)
Hanya berselang dua pekan setelah mendukung referendum konstitusi baru, Partai Salafi An-Nur terlihat mulai ditinggalkan oleh kudeta. Beberapa hari yang lalu dilakukan pertemuan partai partai politik pendukung kudeta untuk membahas undang-undang pemilu, namun Partai Salafi An-Nur tidak mendapatkan undangan untuk menghadirinya.
Menanggapi hal tersebut, wakil sekjen Partai Salafi An-Nur, Sya’ban Abdul Halim, menyatakan bahwa tidak diundangnya partainya menunjukkan tidak ada itikad baik untuk mencapai keharmonisan politik di Mesir. Hal ini disebutnya sebagai sebuah persaingan yang tidak sehat. (msa/dakwatuna/egyptwindow)
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com