GemaDakwah : JAKARTA -- Presiden SBY diminta tidak hanya berkomentar di dunia maya
alias Twitter, tetapi menunjukkan aksi nyata dalam tragedi kemanusiaan
di Mesir.
"Aksi damai solidaritas untuk Mesir ini kita galang untuk mengetuk hati kita. Agar kita mau peduli terutama presiden kita (Presiden SBY), dengan saudara-saudara kita yang tengah menghadapi pelecehan HAM di Mesir," ujar Irfandi, koordinator Komunitas Peduli Kemanusiaan Rakyat Mesir saat menggelar aksi di Bundaran HI, Kamis (15/8).
Sebelumnya, Presiden SBY lewat akun Twitter @SBYudhoyono berkicau, "Saya berpendapat, meskipun sulit, solusinya haruslah "win-win", didahului dgn penghentian semua aksi kekerasan dari ke 2 belah pihak. *SBY*."
Irfandi menilai, kicauan itu cerminan ketidakfahaman Presiden SBY akan situasi di Mesir. "Atas nama umat Muslim Indonesia, dengan ini kami mengadakan aksi untuk mengetuk umat Muslim di dunia, bahwa, umat Islam membutuhkan keadilan yang dilakukan militer Mesir," kata Novis Sutiawan, koordinator lainnya.
"Menurut kami," sambung Novis, "Ini sudah kejahatan dan balas dendam. Bukan lagi pengamanan untuk pendemo. Aparat seharusnya mengarahkan pendemo untuk menggelar aksinya dengan tertib."
Indonesia diminta segera menyatakan sikap dan mendesak militer Mesir mengakhiri pembantaian. "Ini sebagai momok bagi kita, HAM yang selama ini kita agung-agungkan, sekarang kemana saja HAM. Kami menghimbau dan mengajak kepada Presiden RI (SBY), demokrasi telah tercela, telah dinodai dengan peluru."
Aksi itu membuat arus lalu lintas di Bundaran HI tersendat. Seorang Polantas, Endang mengatakan, aksi demonstrasi berlangsung tertib, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. Namun, Endang menyatakan polisi tetap menjaga dan mengatur lalu lintas agar tetap lancar.
"Pokoknya terus mengalir aja, memang padat. Karena pengguna jalan melihat apa yang sedang terjadi. Tapi arus lalu lintas lancar," ujar Endang menjelaskan.
Wallahu A‘lam.
"Aksi damai solidaritas untuk Mesir ini kita galang untuk mengetuk hati kita. Agar kita mau peduli terutama presiden kita (Presiden SBY), dengan saudara-saudara kita yang tengah menghadapi pelecehan HAM di Mesir," ujar Irfandi, koordinator Komunitas Peduli Kemanusiaan Rakyat Mesir saat menggelar aksi di Bundaran HI, Kamis (15/8).
Sebelumnya, Presiden SBY lewat akun Twitter @SBYudhoyono berkicau, "Saya berpendapat, meskipun sulit, solusinya haruslah "win-win", didahului dgn penghentian semua aksi kekerasan dari ke 2 belah pihak. *SBY*."
Irfandi menilai, kicauan itu cerminan ketidakfahaman Presiden SBY akan situasi di Mesir. "Atas nama umat Muslim Indonesia, dengan ini kami mengadakan aksi untuk mengetuk umat Muslim di dunia, bahwa, umat Islam membutuhkan keadilan yang dilakukan militer Mesir," kata Novis Sutiawan, koordinator lainnya.
"Menurut kami," sambung Novis, "Ini sudah kejahatan dan balas dendam. Bukan lagi pengamanan untuk pendemo. Aparat seharusnya mengarahkan pendemo untuk menggelar aksinya dengan tertib."
Indonesia diminta segera menyatakan sikap dan mendesak militer Mesir mengakhiri pembantaian. "Ini sebagai momok bagi kita, HAM yang selama ini kita agung-agungkan, sekarang kemana saja HAM. Kami menghimbau dan mengajak kepada Presiden RI (SBY), demokrasi telah tercela, telah dinodai dengan peluru."
Aksi itu membuat arus lalu lintas di Bundaran HI tersendat. Seorang Polantas, Endang mengatakan, aksi demonstrasi berlangsung tertib, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. Namun, Endang menyatakan polisi tetap menjaga dan mengatur lalu lintas agar tetap lancar.
"Pokoknya terus mengalir aja, memang padat. Karena pengguna jalan melihat apa yang sedang terjadi. Tapi arus lalu lintas lancar," ujar Endang menjelaskan.
Wallahu A‘lam.
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com