GemaDakwah : QUITO -- Ekuador menarik duta besarnya untuk Mesir pada Rabu (15/8).
Penarikan itu dilakukan setelah pasukan keamanan Mesir menghancurkan
kemah-kemah protes pendukung Presiden Mohammed Mursi yang digulingkan
dan menembaki ratusan dari mereka.
Dalam pernyataan singkat, Kementerian Luar Negeri Ekuador mengatakan rakyat Mesir telah memilih Mursi sebagai pemimpin konstitusional mereka.
"Setelah kudeta yang menggulingkan Presiden Moursi pada Juli tahun ini, masyarakat Mesir telah terjerat dalam iklim protes sipil dan represi dari pemerintah de facto," kata pernyataan itu seperti dikutip Antara, Kamis (15/8).
Rabu adalah hari paling berdarah selama puluhan tahun di negara Arab paling padat penduduknya di dunia itu.
Seperti dilansir Reuters, setidaknya 235 orang tewas, termasuk setidaknya 43 polisi, dan 2.000 luka-luka, kata para pejabat kesehatan, dalam bentrokan yang menyebar di luar Kairo ke kota-kota lain di seluruh negeri.
Wallahu A‘lam.
Dalam pernyataan singkat, Kementerian Luar Negeri Ekuador mengatakan rakyat Mesir telah memilih Mursi sebagai pemimpin konstitusional mereka.
"Setelah kudeta yang menggulingkan Presiden Moursi pada Juli tahun ini, masyarakat Mesir telah terjerat dalam iklim protes sipil dan represi dari pemerintah de facto," kata pernyataan itu seperti dikutip Antara, Kamis (15/8).
Rabu adalah hari paling berdarah selama puluhan tahun di negara Arab paling padat penduduknya di dunia itu.
Seperti dilansir Reuters, setidaknya 235 orang tewas, termasuk setidaknya 43 polisi, dan 2.000 luka-luka, kata para pejabat kesehatan, dalam bentrokan yang menyebar di luar Kairo ke kota-kota lain di seluruh negeri.
Wallahu A‘lam.
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com