GemaDakwah :
Perusahaan multinasional besar, bank dan bursa saham ditutup minggu ini.
Pemerintah Barat menyarankan warganya untuk menjauh dari Mesir.
General Motors, Toyota, Royal Dutch Shell dan Electrolux adalah di antara bisnis yang telah menghentikan operasinya di negara itu. Banyak perusahaan multinasional mengatakan mereka mengalami gangguan seperti rentannya keamanan dan jam kerja lebih pendek.
Thomas Cook travel agency yang berbasis di Inggris membatalkan semua pemesanan perjalanan dari Jerman ke Mesir, setelah kementerian luar negeri Jerman mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk menghentikan semua perjalanan ke negara seribu Menara itu.
Pasar tradisional juga terpukul oleh kekerasan yang mengakibatkan ribuan warga Mesir wafat. Indeks bursa efek pun turun hingga 1,7 persen.
Beberapa investor asing menarik dananya dari Mesir dan kebijakan mata uang pemerintah membuat konversi dari Pounds Mesir ke Dollar menjadi sulit.
"Saya perkirakan akan ada $ 200 juta hingga $ 300 juta potensi uang ditarik keluar dari Mesir. Dan setelah pembubaran Ikhwanul Muslimin, akan bisa mencapai setengah miliar dollar," ujar Emad Mostaque, Ahli strategi keuangan Noah Capital Market di London.
Kini Mesir telah menghabiskan $ 1,5 Milyar per bulan, dan membayar lebih dari $ 4 Miliar pada impor bulanan. Nilai Pounds Mesir jatuh, tekanan pada mata uang membuat impor lebih mahal dan permintaan masyarakat pun tinggi.
Pada bulan Juli, cadangan devisa tercatat sebesar $18.8 Milyar, atau setengah dari yang mereka peroleh pada Desember 2010.
Denmark pekan ini mengumumkan menangguhkan bantuannya berkaitan dengan "peristiwa berdarah dan peralihan kekuasaan yang sangat disesalkan yang buruk bagi perkembangan demokrasi." Jerman telah menghentikan € 25.000.000 dana untuk proyek-proyek lingkungan dan iklim.
Pukulan-pukulan bagi ekonomi Mesir ini akan sangat membuat warganya menderita. Dan yang paling bertanggung jawab tidak lain selain Jendral Al-Sisi yang kini telah menjelma menjadi Fir'aun baru di negeri seribu piramid.
Sejak kudeta kepada Presiden Mesir yang sah, Muhammad Mursi, perekonomian Mesir mengalami guncangan yang parah. Berbagai sektor ekonomi di Mesir mengalami pukulan hebat dari lesunya bursa efek, meruginya jasa travel, hingga terhentinya operasi industri otomotif.
Wallahu A‘lam.
General Motors, Toyota, Royal Dutch Shell dan Electrolux adalah di antara bisnis yang telah menghentikan operasinya di negara itu. Banyak perusahaan multinasional mengatakan mereka mengalami gangguan seperti rentannya keamanan dan jam kerja lebih pendek.
Thomas Cook travel agency yang berbasis di Inggris membatalkan semua pemesanan perjalanan dari Jerman ke Mesir, setelah kementerian luar negeri Jerman mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk menghentikan semua perjalanan ke negara seribu Menara itu.
Pasar tradisional juga terpukul oleh kekerasan yang mengakibatkan ribuan warga Mesir wafat. Indeks bursa efek pun turun hingga 1,7 persen.
Beberapa investor asing menarik dananya dari Mesir dan kebijakan mata uang pemerintah membuat konversi dari Pounds Mesir ke Dollar menjadi sulit.
"Saya perkirakan akan ada $ 200 juta hingga $ 300 juta potensi uang ditarik keluar dari Mesir. Dan setelah pembubaran Ikhwanul Muslimin, akan bisa mencapai setengah miliar dollar," ujar Emad Mostaque, Ahli strategi keuangan Noah Capital Market di London.
Kini Mesir telah menghabiskan $ 1,5 Milyar per bulan, dan membayar lebih dari $ 4 Miliar pada impor bulanan. Nilai Pounds Mesir jatuh, tekanan pada mata uang membuat impor lebih mahal dan permintaan masyarakat pun tinggi.
Pada bulan Juli, cadangan devisa tercatat sebesar $18.8 Milyar, atau setengah dari yang mereka peroleh pada Desember 2010.
Denmark pekan ini mengumumkan menangguhkan bantuannya berkaitan dengan "peristiwa berdarah dan peralihan kekuasaan yang sangat disesalkan yang buruk bagi perkembangan demokrasi." Jerman telah menghentikan € 25.000.000 dana untuk proyek-proyek lingkungan dan iklim.
Pukulan-pukulan bagi ekonomi Mesir ini akan sangat membuat warganya menderita. Dan yang paling bertanggung jawab tidak lain selain Jendral Al-Sisi yang kini telah menjelma menjadi Fir'aun baru di negeri seribu piramid.
Sejak kudeta kepada Presiden Mesir yang sah, Muhammad Mursi, perekonomian Mesir mengalami guncangan yang parah. Berbagai sektor ekonomi di Mesir mengalami pukulan hebat dari lesunya bursa efek, meruginya jasa travel, hingga terhentinya operasi industri otomotif.
Wallahu A‘lam.
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com