Tarqiyah :Kairo. Agenda utama revolusi 25 Januari 2011 adalah membawa Mesir ke dalam kehidupan demokratis dan konstitusional secara penuh dan nyata, untuk pertama kali dalam sejarah Mesir.
Rakyat telah berpartisipasi secara aktif dalam membangun lembaga-lembaga konstitusi. Tapi selalu saja ada pihak-pihak tertentu yang berusaha keras menghancurkan lembaga yang dibangun rakyat tersebut. Hal ini tidak memupuskan semangat rakyat dalam menyempurnakan bangunan mereka.
Pada tanggal 3 Juli 2013, militer telah meng-kudeta sistem demokrasi yang menjadi harapan seluruh rakyat. Kudeta juga telah menghancurkan seluruh lembaga konstitusi yang dibangun secara demokratis, yaitu presiden, parlemen, dan konstitusi.
Kudeta itu terjadi dengan dukungan luar negeri dan provokasi partai-partai oposisi. Kudeta tersebut adalah pencederaan yang sangat kejam terhadap aspirasi dan kedaulatan rakyat.
Kudeta ingin menanamkan rasa putus asa dalam diri rakyat Mesir dalam mewujudkan agenda besar Revolusi 25 Januari. Karena mulai saat ini, tidak ada lagi orang yang percaya kepada jalur demokrasi karena aspirasi mereka dengan mudah dirampas dengan sebuah surat ataupun kudeta militer.
Rakyat berdemonstrasi besar-besaran, termasuk juga kami, untuk menyampaikan penolakan terhadap kudeta. Demonstrasi damai yang mereka lakukan menjadi ajang pembantaian berencana yang melibatkan militer, kepolisian, dan preman. Media ditutup; para pemimpin politik ditangkapi; pendemo ditahan; dan pembunuhan juga mentarget para wanita.
Kini, demonstrasi sudah berlangsung tiga pekan. Bertahan dengan tuntutan menolak kudeta militer-berdarah. Ada beberapa jalan untuk bisa keluar dari krisis kudeta militer ini:
Ikhwanul Muslimin mengumumkan bahwa mereka akan terus bersama rakyat, mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan, akan selalu bekerja mewujudkan perdamaian sosial dalam negeri Mesir, menolak segala bentuk campur tangan asing, memperjuangkan stabilitas nasional dan regional Arab, dan berusaha sekuat tenaga melindungi darah seluruh rakyat Mesir.
Kami berjuang dengan tuntunan ayat Allah swt. “Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” [At-Taubah: 105].
Ikhwanul Muslimin
Kairo, 12 Ramadhan 1434/ 21 Juli 2013
(msa/sbb/dkw)
Wallahu A‘lam.
Rakyat telah berpartisipasi secara aktif dalam membangun lembaga-lembaga konstitusi. Tapi selalu saja ada pihak-pihak tertentu yang berusaha keras menghancurkan lembaga yang dibangun rakyat tersebut. Hal ini tidak memupuskan semangat rakyat dalam menyempurnakan bangunan mereka.
Pada tanggal 3 Juli 2013, militer telah meng-kudeta sistem demokrasi yang menjadi harapan seluruh rakyat. Kudeta juga telah menghancurkan seluruh lembaga konstitusi yang dibangun secara demokratis, yaitu presiden, parlemen, dan konstitusi.
Kudeta itu terjadi dengan dukungan luar negeri dan provokasi partai-partai oposisi. Kudeta tersebut adalah pencederaan yang sangat kejam terhadap aspirasi dan kedaulatan rakyat.
Kudeta ingin menanamkan rasa putus asa dalam diri rakyat Mesir dalam mewujudkan agenda besar Revolusi 25 Januari. Karena mulai saat ini, tidak ada lagi orang yang percaya kepada jalur demokrasi karena aspirasi mereka dengan mudah dirampas dengan sebuah surat ataupun kudeta militer.
Rakyat berdemonstrasi besar-besaran, termasuk juga kami, untuk menyampaikan penolakan terhadap kudeta. Demonstrasi damai yang mereka lakukan menjadi ajang pembantaian berencana yang melibatkan militer, kepolisian, dan preman. Media ditutup; para pemimpin politik ditangkapi; pendemo ditahan; dan pembunuhan juga mentarget para wanita.
Kini, demonstrasi sudah berlangsung tiga pekan. Bertahan dengan tuntutan menolak kudeta militer-berdarah. Ada beberapa jalan untuk bisa keluar dari krisis kudeta militer ini:
- Menghormati pemerintahan sah, yang merupakan aspirasi rakyat. Rakyat siap mengorbankan nyawa demi melindungi pemerintah yang sah hasil aspirasi mereka, mengakhiri segala bentuk kudeta militer, dan mengembalikan presiden, konstitusi, dan parlemen.
- Presiden yang sah segera melakukan perbaikan sesuai dengan konstitusi yang disahkan rakyat. Di antaranya dengan mengadakan pemilu legislatif, menyiapkan amandemen konstitusi yang kemudian diajukan ke parlemen untuk disahkan rakyat melalui referendum, menjaga upaya rekonsiliasi nasional, dan menyiapkan kode etik pers.
- Hendaknya dilakukan dialog yang melibatkan semua kekuatan politik dan kebangsaan. Dialog yang tidak dibatasi plafon tuntutan tertentu. Semua pihak hendaknya menghormati dan berkomitmen dengan hasil dialog.
Ikhwanul Muslimin mengumumkan bahwa mereka akan terus bersama rakyat, mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan, akan selalu bekerja mewujudkan perdamaian sosial dalam negeri Mesir, menolak segala bentuk campur tangan asing, memperjuangkan stabilitas nasional dan regional Arab, dan berusaha sekuat tenaga melindungi darah seluruh rakyat Mesir.
Kami berjuang dengan tuntunan ayat Allah swt. “Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” [At-Taubah: 105].
Ikhwanul Muslimin
Kairo, 12 Ramadhan 1434/ 21 Juli 2013
(msa/sbb/dkw)
Wallahu A‘lam.
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com