MAROKO -- Perhimpunan Pelajar Indonesia di Maroko yang
sering disingkat menjadi PPI adalah Organisasi Mahasiswa Indonesia yang
berada di Afrika Utara tepatnya di Negara Maroko.
Di Negeri 'matahari terbenam' ini, nama Indonesia cukup banyak dikenal di masyarakat. Hal ini berkat peran presiden pertama Indonesia, Soekarno. Hubungan baik Soekarno dan Raja Maroko Mohammed V saat itu sangatlah erat, sehingga raja menganggap bahwa Indonesia adalah Addaulah Assyaqiqah (bersaudara) bagi Maroko.
Hubungan mesra ini diperlihatkan dari berbagai kebijakan pemerintah Maroko terhadap Indonesia. Misalnya pemberlakuan bebas visa bagi warga Indonesia selama 90 hari saat mengunjungi Maroko. Tak hanya itu, banyak kerjasama bilateral saling menguntungkan dilakukan kedua negara, khususnya dalam urusan pendidikan.
Kepopuleran Indonesia di negara ini terlihat dari pemberian nama jalan di Kota Rabat. Ada dua nama yang disebut, yaitu Jalan Soekarno dan Jalan Jakarta. Tak hanya itu, di kota Kenitra terdapat sebuah masjid yang diberi nama Masjid Indonesia.
Nah, mahasiswa-mahasiswa yang berada dalam organisasi PPI merencanakan akan menggelar musyawarah besar dengan tema 'Membangun Karakter Pemimpin Menuju PPI yang Dinamis dan Harmonis'. PPI Maroko menilai, sudah saatnya nama Indonesia kembali digaungkan di Maroko, sehingga terus mempererat persahabatan antarkedua negara.
Musyawarah besar ini berlangsung pada 4 September 2012 di Gedung Institut Posdan Telekomunikasi Nasional (INPT) Rabat. Hadir dalam acara tersebut Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko Tosari Widjaja, Ketua Asosiasi Kerjasama Indonesia Maroko (ASMIB), Direktur Institut Pos dan Telekomunikasi Nasional Maroko, Perwakilan Agen Kerjasama Internasional Maroko (AMCI), serta delegasi Mahasiswa Thailand, Malaysia dan Bangladesh.
Penulis: Sukmahadi (Mahasiswa di Maroko, dan Sie Publikasi PPI Maroko)
REPUBLIKA.CO.ID
Di Negeri 'matahari terbenam' ini, nama Indonesia cukup banyak dikenal di masyarakat. Hal ini berkat peran presiden pertama Indonesia, Soekarno. Hubungan baik Soekarno dan Raja Maroko Mohammed V saat itu sangatlah erat, sehingga raja menganggap bahwa Indonesia adalah Addaulah Assyaqiqah (bersaudara) bagi Maroko.
Hubungan mesra ini diperlihatkan dari berbagai kebijakan pemerintah Maroko terhadap Indonesia. Misalnya pemberlakuan bebas visa bagi warga Indonesia selama 90 hari saat mengunjungi Maroko. Tak hanya itu, banyak kerjasama bilateral saling menguntungkan dilakukan kedua negara, khususnya dalam urusan pendidikan.
Kepopuleran Indonesia di negara ini terlihat dari pemberian nama jalan di Kota Rabat. Ada dua nama yang disebut, yaitu Jalan Soekarno dan Jalan Jakarta. Tak hanya itu, di kota Kenitra terdapat sebuah masjid yang diberi nama Masjid Indonesia.
Nah, mahasiswa-mahasiswa yang berada dalam organisasi PPI merencanakan akan menggelar musyawarah besar dengan tema 'Membangun Karakter Pemimpin Menuju PPI yang Dinamis dan Harmonis'. PPI Maroko menilai, sudah saatnya nama Indonesia kembali digaungkan di Maroko, sehingga terus mempererat persahabatan antarkedua negara.
Musyawarah besar ini berlangsung pada 4 September 2012 di Gedung Institut Posdan Telekomunikasi Nasional (INPT) Rabat. Hadir dalam acara tersebut Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko Tosari Widjaja, Ketua Asosiasi Kerjasama Indonesia Maroko (ASMIB), Direktur Institut Pos dan Telekomunikasi Nasional Maroko, Perwakilan Agen Kerjasama Internasional Maroko (AMCI), serta delegasi Mahasiswa Thailand, Malaysia dan Bangladesh.
Penulis: Sukmahadi (Mahasiswa di Maroko, dan Sie Publikasi PPI Maroko)
REPUBLIKA.CO.ID
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com