Kairo, Dukungan untuk Capres Dr. Mursi semakin hari
semakin kuat. Dukungan secara personal dari para politisi, budayawan,
olahragawan, seniman, tokoh publik, juga secara organisasi atau partai
politik, seperti Hizbun Nur, Hizbul Ashalah, Hizbul Ishlah, Tsauratul
Ghad, Kekuatan Nasional dan Kekuatan Islam mendukung beliau.
Sudah banyak juga fatwa-fatwa dari para Kibarul Ulama berkaitan dengan kewajiban melanjutkan tuntutan revolusi dan pengharaman memilih kandidat kroni Mubarak. Sehingga umat Islam berdoa mengharap kepada Allah swt. agar memenangkan dakwah-Nya, memenangkan Dr. Mursi sebagai presiden Mesir tahun 2012 ini.
Namun, ada realitas media dan realitas lapangan -ekonomi dan sosial Mesir- yang hendaknya menjadikan umat Islam di manapun berada untuk bersatu dan berdoa bagi kemenangan revolusi Mesir.
Realitas media massa di Mesir sekarang ini masih dikuasai oleh rezim Mubarak. Setiap hari media-media besar itu menyerang Ikhwan dan Mursi. Jika dihitung, kira-kira seratus dua puluh jam setiap hari mereka menyerang Ikhwan dan Mursi, begitu dahsyatnya serangan media massa mereka.
Media-media Islam, baik yang dimiliki Ikhwan atau Salafi atau yang berafiliasi kepada gerakan Islam tidak seberapa banyak jumlahnya, perbandingannya kira-kira 1 : 70.
Media massa memainkan peranan yang dahsyat dalam membentuk opini masyarakat, targetnya adalah masyarakat memandang bahwa era Mubarak lebih baik dari pada era revolusi sekarang ini. Dan opini ini cukup berhasil, terutama karena Mesir sekarang ini sedang dalam kondisi sulit perekonomiannya.
Realitas lapangan -sosial dan ekonomi- juga patut menjadi perhatian. Sekarang ini di Mesir terjadi kelangkaan BBM atau lebih tepatnya sengaja dibuat langka, juga sebentar lagi langka listrik, artinya lampu akan byarpet byarpet dan ini juga kesengajaan yang dilakukan sisa rezim Mubarak. Targetnya kehidupan sekarang ini dibuat lebih susah, sehingga masyarakat ingin kembali pada orde sebelumnya.
Kondisi sulit ekonomi dan opini media massa yang massif menjadikan masyarakat Mesir berpikir instan dan pragmatis. Sehingga praktek money politic berlangsung secara massif dan dilakukan oleh banyak kandidat. Sebagai contoh di wilayah Iskandaria atau Alexandria, di wilayah ini basis massa Ikhwan dan Salafi, tapi yang menang kelompok lain yang tidak ada posko pemenangan dan tidak pernah berkampanye di situ.
Realitas lapangan sekarang ini juga adalah tersedotnya konsentrasi massa di lapangan-lapangan di hampir seluruh penjuru Mesir untuk menolak putusan hukum terhadap pelaku pelanggaran HAM -banyak kroni-kroni Mubarak yang diputus bebas tak bersalah-, terutama di Medan Tahrir yang sekarang ini kondisinya memanas.
Kondisi ini satu sisi bisa dimanfaatkan untuk bersatunya kembali seluruh kekuatan revolusi dan menyadarkan rakyat bahwa musuh mereka sangat jelas. Namun di sisi lain, konsentrasi massa ini menjadi kendala berlangsungnya kampanye capres putaran kedua yang sudah dimulai beberapa hari lalu. Sehingga jadwal kampanye capres Dr. Mursi juga terkena imbasnya, yaitu ditunda.
Realitas kecurangan secara massif dalam pemilihan putaran pertama; penggelembungan suara, money politik -ada satu suara dihargai 200 Junaih atau setara empat ratus ribu rupiah-, intimidasi di TPS, militer dan polisi secara massif turut serta memilih padahal secara undang-undang mereka tidak mempunyai hak suara dan kejadian-kejadian lainnya.
Namun, realitas-realitas tersebut di atas yang coba dikendalikan oleh rezi Mubarak akan tunduk di bawah kemauan Allah swt.
“Mereka membuat makar, dan Allah juga membuat makar. Namun Allah lah sebaik-baik Pembuat makar.”
“Allah memenangkan urusan-Nya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”
Ikhwanul Muslimin dan Hizbul Hurriyah wal ‘Adalah di Mesir optimis akan pertolongan dan kemenangan dari Allah swt. karena mereka berjuang menegakkan agama-Nya. Oleh karena itu, umat Islam di belahan dunia manapun hendaknya turut serta berdoa agar kemenangan berpihak kepada kekuatan revolusi, kemenangan dakwah ilaLlah.
Allahu Akbar wa Tahya Mishra, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd!
Sudah banyak juga fatwa-fatwa dari para Kibarul Ulama berkaitan dengan kewajiban melanjutkan tuntutan revolusi dan pengharaman memilih kandidat kroni Mubarak. Sehingga umat Islam berdoa mengharap kepada Allah swt. agar memenangkan dakwah-Nya, memenangkan Dr. Mursi sebagai presiden Mesir tahun 2012 ini.
Namun, ada realitas media dan realitas lapangan -ekonomi dan sosial Mesir- yang hendaknya menjadikan umat Islam di manapun berada untuk bersatu dan berdoa bagi kemenangan revolusi Mesir.
Realitas media massa di Mesir sekarang ini masih dikuasai oleh rezim Mubarak. Setiap hari media-media besar itu menyerang Ikhwan dan Mursi. Jika dihitung, kira-kira seratus dua puluh jam setiap hari mereka menyerang Ikhwan dan Mursi, begitu dahsyatnya serangan media massa mereka.
Media-media Islam, baik yang dimiliki Ikhwan atau Salafi atau yang berafiliasi kepada gerakan Islam tidak seberapa banyak jumlahnya, perbandingannya kira-kira 1 : 70.
Media massa memainkan peranan yang dahsyat dalam membentuk opini masyarakat, targetnya adalah masyarakat memandang bahwa era Mubarak lebih baik dari pada era revolusi sekarang ini. Dan opini ini cukup berhasil, terutama karena Mesir sekarang ini sedang dalam kondisi sulit perekonomiannya.
Realitas lapangan -sosial dan ekonomi- juga patut menjadi perhatian. Sekarang ini di Mesir terjadi kelangkaan BBM atau lebih tepatnya sengaja dibuat langka, juga sebentar lagi langka listrik, artinya lampu akan byarpet byarpet dan ini juga kesengajaan yang dilakukan sisa rezim Mubarak. Targetnya kehidupan sekarang ini dibuat lebih susah, sehingga masyarakat ingin kembali pada orde sebelumnya.
Kondisi sulit ekonomi dan opini media massa yang massif menjadikan masyarakat Mesir berpikir instan dan pragmatis. Sehingga praktek money politic berlangsung secara massif dan dilakukan oleh banyak kandidat. Sebagai contoh di wilayah Iskandaria atau Alexandria, di wilayah ini basis massa Ikhwan dan Salafi, tapi yang menang kelompok lain yang tidak ada posko pemenangan dan tidak pernah berkampanye di situ.
Realitas lapangan sekarang ini juga adalah tersedotnya konsentrasi massa di lapangan-lapangan di hampir seluruh penjuru Mesir untuk menolak putusan hukum terhadap pelaku pelanggaran HAM -banyak kroni-kroni Mubarak yang diputus bebas tak bersalah-, terutama di Medan Tahrir yang sekarang ini kondisinya memanas.
Kondisi ini satu sisi bisa dimanfaatkan untuk bersatunya kembali seluruh kekuatan revolusi dan menyadarkan rakyat bahwa musuh mereka sangat jelas. Namun di sisi lain, konsentrasi massa ini menjadi kendala berlangsungnya kampanye capres putaran kedua yang sudah dimulai beberapa hari lalu. Sehingga jadwal kampanye capres Dr. Mursi juga terkena imbasnya, yaitu ditunda.
Realitas kecurangan secara massif dalam pemilihan putaran pertama; penggelembungan suara, money politik -ada satu suara dihargai 200 Junaih atau setara empat ratus ribu rupiah-, intimidasi di TPS, militer dan polisi secara massif turut serta memilih padahal secara undang-undang mereka tidak mempunyai hak suara dan kejadian-kejadian lainnya.
Namun, realitas-realitas tersebut di atas yang coba dikendalikan oleh rezi Mubarak akan tunduk di bawah kemauan Allah swt.
“Mereka membuat makar, dan Allah juga membuat makar. Namun Allah lah sebaik-baik Pembuat makar.”
“Allah memenangkan urusan-Nya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”
Ikhwanul Muslimin dan Hizbul Hurriyah wal ‘Adalah di Mesir optimis akan pertolongan dan kemenangan dari Allah swt. karena mereka berjuang menegakkan agama-Nya. Oleh karena itu, umat Islam di belahan dunia manapun hendaknya turut serta berdoa agar kemenangan berpihak kepada kekuatan revolusi, kemenangan dakwah ilaLlah.
Allahu Akbar wa Tahya Mishra, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd!
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com