Mitra Ummat Terbit Tiap Jum'at |
Sesungguhnya Allah swt. telah mengambil persaksian tentang
Rububiyah-Nya dari setiap manusia. Dan setiap manusia telah mengatakan,
“Balaa syahidnaa.” Namun dalam realitas kita tetap menyaksikan tidak
sedikit manusia mengingkari Allah swt., menentang Rasul, dan memerangi
para dai pengajur kebaikan.
Sehingga kita dapati manusia terbagi
menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah mereka yang sangat tunduk
dan patuh pada setiap seruan Nabi dan Rasul. Mereka membenarkan
ayat-ayat Allah yang dibacakan dan diajarkan kepada mereka. Bahkan,
mereka tampil menjadi pembela kebenaran dan senantiasa berjuang dengan
segala bentuk pengorbanan demi tegaknya kalimat “Laa ilaaha illallah,
Muhammadar rasulullah.” Mereka inilah yang disebut Al-Qur’an sebagai
Hizbullah, tentara Allah.
Sedangkan kelompok kedua, mereka adalah
kebalikan dari golongan pertama. Mereka disebut Al-Qur’an dengan label
Hizbush-syaithan, tentara setan. Kelompok ini senantiasa menebar
kebatilan dan mengajak kepada kesesatan. Mereka secara terus menerus
mempengaruhi manusia untuk mengikuti keyakinan mereka dan menikmati
setiap kemasiatan yang dapat mereka lakukan.
Kesimpulan di atas kita dapat dari tiga ayat berikut ini.
“Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk
menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu’, maka di
antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada
pula di antaranya orang-orang telah pasti kesesatan baginya. Maka
berjalanlah kalian di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” [QS. An-Nahl (16): 36].
“Setan
telah mengusai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah;
mereka itulah tentara setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya tentara
setan itulah golongan yang merugi.” [QS. Al-Mujadilah (58): 19].
“Kamu
tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hati
akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah
dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak,
atau saudara-saudara, atau pun keluarga mereka. Mereka itu orang-orang
yang Allah telah tanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan
mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya. Mereka itulah tentara
Allah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya tentara Allah itu golongan yang
beruntung.” [QS. Al-Mujadilah (58): 22].
Hizbusy-syaithan tidak
pernah diam dan bekerja secara terus menerus dan sistematis untuk
mewujudkan keinginan dan impian-impian Iblis: semua manusia tergelincir
ke dalam neraka. Mereka berusaha menghimpun manusia agar ada dalam
pengaruhnya. Strategi apa yang mereka pakai?
Ada tiga strategi. Pertama,
mereka berusaha keras mengeluarkan manusia dari cahaya Allah dan ikatan
nilai-nilai keimanan. “Dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari
cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.” [QS. Al-Baqarah (2): 257].
Strategi kedua,
mereka melakukan tazyiin. Tazyiin adalah memandang bagus kemaksiatan.
Mereka menampakkan kemasiatan sebagai ketaatan, melakukan kemungkaran
adalah hak asasi, dan meyakini kemaksiatan sebagai jalan untuk dekat dan
perenungan atas karunia Allah.
Tazyiin adalah fenomena kekinian
yang kita saksikan sehari-hari. Syubhan dijadikan diamalkan dengan
dilengkapi berbagai dalil yang menyesatkan yang seakan-akan logis.
Syahwat diumbar dengan tameng ini hak asasi setiap manusia yang tidak
bisa diatur oleh negara. Memakai fasilitas dan uang negara untuk
kepentingan pribadi boleh, asal dibuatkan aturan yang membuat masyarakat
tidak bisa menggugat.
“Dan kami tetapkan bagi mereka teman-teman
yang menjadikan mereka memandang indah apa yang ada di hadapan dan di
belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat
yang terdahulu sebelum mereka dari kalangan jin dan manusia.
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” [QS. Fushshilat
(41): 25].
Strategi ketiga Hizbusy-syaithan
adalah taswis. Taswis adalah membisikan kejahatan dan membangun keraguan
dalam hati manusia. Tentara-tentara setan selalu membangun isu,
pikiran-pikiran, dan slogan-slogan yang bertujuan membuat manusia ragu
dengan kebenaran Islam. Manusia tidak yakin bahwa masa depan mereka ada
dalam naungan Islam. Sementara ajaran-ajaran Liberalisme telah memberi
begitu banyak kebebasan syahwati dan bendawi tanpa ikatan moral.
“…
dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan
(kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.” [QS.
An-Naas (114): 4-6].
Karena itu menjadi penting bagi kita untuk
mengenali ciri-ciri tentara setan agar kita menghindari dari berteman
bersama mereka. Ciri pertama, mereka selalu lupa dari
mengingat Allah (ghaflah). “Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan
mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah tentara setan. Ketahuilah,
sesungguhnya tentara setan itulah golongan yang merugi.” [QS.
Al-Mujadilah (58): 19]
Tentara setan dari golongan manusia bisa
siapa saja, dengan status apa pun, dan strata sosial mana pun. Mereka
lupa dengan Allah. Karena lupa, mereka dengan mudah melakukan banyak
pelanggaran. Bayangkan jika orang-orang ini adalah para pemimpin
masyarakat, pemegang tampuk kekuasaan dan pemerintahan. Tentu derajat
kerusakan yang diperbuatnya demikian luas.
Ciri yang kedua,
mengikuti hawa nafsu. Tentang hal ini Allah swt. mengungkapnya di surat
Maryam (19) ayat 59. “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang
buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan mengikuti hawa nafsu, maka mereka
kelak akan menemui kesesatan.”
Ciri yang ketiga,
mereka menjauhi Al-Qur’an. Mereka memilih kesesatan sebagai jalan
hidupnya. “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya
di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.
Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya.
Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak
mau menempuhnya; tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka
terus menempuhnya.” [QS. Al-A'raf (7): 146].
Ciri keempat,
mereka dikuasi oleh setan. “Setan telah mengusai mereka lalu menjadikan
mereka lupa dari mengingat Allah; mereka itulah tentara setan.
Ketahuilah, sesungguhnya tentara setan itu golongan yang merugi.” [QS.
Al-Mujadilah (59): 19].
Ciri yang kelima, mereka
loyal kepada musuh-musuh Allah. “Dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari
cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.” [QS. Al-Baqarah (2): 257].
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com