Pernyataan Sikap IM ke Dua Terkait Tragedi Berdarah

GemaDakwah – Kairo, Setelah kejadian tragedi Sabtu, 19 November 2011 yaitu perlakuan kasar dari aparat keamanan terhadap para demonstran di Tahrir dan para korban revolusi 25 Januari, pembunuhan terhadap seorang pemuda (demonstran) di Cairo, penindasan yang mengakibatkan luka-luka terhadap lebih dari 500 demonstran lainnya, kita dikejutkan lagi pada hari Ahad, 20 November 2011 dengan kiriman pasukan yang lebih besar dan lebih kasar yang tergabung dari unsur aparat keamanan dan polisi militer.
 
Mereka membunuh lebih dari 20 demonstran, dan melukai ratusan orang dan menyerang rumah sakit yang berada di Tahrir, membakar barang-barang milik demonstran. Sebuah pemandangan yang menakutkan yang ditonton oleh rakyat Mesir di televisi-televisi. Menyeret mayat demonstran dan melemparkannya ke tong sampah, sebuah perilaku yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, agama dan nasional, serta tidak menjunjung tinggi nilai kehidupan manusia yang telah Allah muliakan melebihi kemuliaan ka’bah dan Allah jadikan membunuh satu jiwa seperti membunuh seluruh manusia. Terlebih lagi, para demonstran tersebut tidak melakukan kejahatan, akan tetapi mereka memperjuangkan hak-hak mereka dalam ruang kebebasan dan menyatakan keinginannya serta menuntut demokrasi dan hak-hak rakyat.
 
Sesungguhnya yang tengah terjadi adalah kejahatan dibalik kejahatan yang menggambarkan adanya keinginan terselubung yang dilakukan dengan upaya menghantam orang-orang yang murni berjuang di setiap tempatnya dan menyibukkan mereka serta menciptakan kekacauan dan menyebarkan rasa takut di kalangan masyarakat sehingga demokrasi tidak terealisasi. 
 
Tidak diragukan lagi, bahwasanya ada sekelompok orang yang berkeinginan untuk menghancurkan negeri ini dan membunuh para pemudanya demi menyeret rakyat sehingga menjadi tunduk kembali. Mereka sesungguhnya tengah bermimpi, karena rakyat Mesir yang telah berhasil memenangkan revolusi indah di bulan Januari kemarin akan mampu mengembalikan kejayaan mereka dan tidak akan menyia-nyiakan hak-hak mereka dalam kekuasaan, kebebasan, demokrasi dan keadilan social bagaimanapun resikonya.
 
Oleh karena itu, Ikhwanul Muslimin menuntut Dewan Tinggi Militer sebagai yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi untuk:

1.       Menghentikan dengan segera pembunuhan dan penindasan terhadap para demonstran di setiap tempat dan menarik kembali senjata dan tentara di setiap tempat demonstrasi.
2.       Menyerahkan seluruh yang terkait dengan setiap perintah dan usaha pembunuhan serta penindasan terhadap para demonstran untuk dilakukan penyelidikan dengan segera.
3.       Mengeluarkan jadwal batasan waktu peralihan kekuasaan kepada sipil, paling lambat pertengahan 2012
4.       Berjanji untuk menurunkan pemerintahan sekarang karena merupakan pihak kedua yang bertanggung jawab atas tragedi berdarah ini, setelah berlangsungnya pemilu parlemen
5.       Menghormati hak-hak rakyat dalam kebebasan berpendapat dan demonstrasi damai
6.       Menghentikan aksi bisu dan melakukan dialog dengan seluruh kekuatan politik sehingga keluar dari jalan buntu ini
7.       Mengeluarkan undang-undang yang menjadikan panggung politik bersih dari orang-orang jahat.
8.       Begitu juga, kami menuntut seluruh kekuatan sipil dan politik untuk bersama-sama bahu membahu menyelamatkan Negara mesir.
(وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا)
Ikhwanul Muslimin
Cairo 25 Dzul Hijjah 1432 H / 21 November 2011 M
 al-ikhwan.net – Kairo, Setelah kejadian tragedi Sabtu, 19 November 2011 yaitu perlakuan kasar dari aparat keamanan terhadap para demonstran di Tahrir dan para korban revolusi 25 Januari, pembunuhan terhadap seorang pemuda (demonstran) di Cairo, penindasan yang mengakibatkan luka-luka terhadap lebih dari 500 demonstran lainnya, kita dikejutkan lagi pada hari Ahad, 20 November 2011 dengan kiriman pasukan yang lebih besar dan lebih kasar yang tergabung dari unsur aparat keamanan dan polisi militer.
 
Mereka membunuh lebih dari 20 demonstran, dan melukai ratusan orang dan menyerang rumah sakit yang berada di Tahrir, membakar barang-barang milik demonstran. Sebuah pemandangan yang menakutkan yang ditonton oleh rakyat Mesir di televisi-televisi. Menyeret mayat demonstran dan melemparkannya ke tong sampah, sebuah perilaku yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, agama dan nasional, serta tidak menjunjung tinggi nilai kehidupan manusia yang telah Allah muliakan melebihi kemuliaan ka’bah dan Allah jadikan membunuh satu jiwa seperti membunuh seluruh manusia. Terlebih lagi, para demonstran tersebut tidak melakukan kejahatan, akan tetapi mereka memperjuangkan hak-hak mereka dalam ruang kebebasan dan menyatakan keinginannya serta menuntut demokrasi dan hak-hak rakyat.
 
Sesungguhnya yang tengah terjadi adalah kejahatan dibalik kejahatan yang menggambarkan adanya keinginan terselubung yang dilakukan dengan upaya menghantam orang-orang yang murni berjuang di setiap tempatnya dan menyibukkan mereka serta menciptakan kekacauan dan menyebarkan rasa takut di kalangan masyarakat sehingga demokrasi tidak terealisasi. 
 
Tidak diragukan lagi, bahwasanya ada sekelompok orang yang berkeinginan untuk menghancurkan negeri ini dan membunuh para pemudanya demi menyeret rakyat sehingga menjadi tunduk kembali. Mereka sesungguhnya tengah bermimpi, karena rakyat Mesir yang telah berhasil memenangkan revolusi indah di bulan Januari kemarin akan mampu mengembalikan kejayaan mereka dan tidak akan menyia-nyiakan hak-hak mereka dalam kekuasaan, kebebasan, demokrasi dan keadilan social bagaimanapun resikonya.
 
Oleh karena itu, Ikhwanul Muslimin menuntut Dewan Tinggi Militer sebagai yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi untuk:

1.       Menghentikan dengan segera pembunuhan dan penindasan terhadap para demonstran di setiap tempat dan menarik kembali senjata dan tentara di setiap tempat demonstrasi.
2.       Menyerahkan seluruh yang terkait dengan setiap perintah dan usaha pembunuhan serta penindasan terhadap para demonstran untuk dilakukan penyelidikan dengan segera.
3.       Mengeluarkan jadwal batasan waktu peralihan kekuasaan kepada sipil, paling lambat pertengahan 2012
4.       Berjanji untuk menurunkan pemerintahan sekarang karena merupakan pihak kedua yang bertanggung jawab atas tragedi berdarah ini, setelah berlangsungnya pemilu parlemen
5.       Menghormati hak-hak rakyat dalam kebebasan berpendapat dan demonstrasi damai
6.       Menghentikan aksi bisu dan melakukan dialog dengan seluruh kekuatan politik sehingga keluar dari jalan buntu ini
7.       Mengeluarkan undang-undang yang menjadikan panggung politik bersih dari orang-orang jahat.
8.       Begitu juga, kami menuntut seluruh kekuatan sipil dan politik untuk bersama-sama bahu membahu menyelamatkan Negara mesir.
(وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا)
Ikhwanul Muslimin
Cairo 25 Dzul Hijjah 1432 H / 21 November 2011 M
(ikhwan.net)

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

أحدث أقدم