NEW YORK : Google telah membangun sebuah mobil yang dapat mengemudikan diri sendiri tanpa sopir. Mobil ini kemarin diuji pada lebih dari 100 ribu mil di jalan umum dan nyaris tak menemui kendala berarti.
Percobaan, yang dilakukan di San Francisco dengan menggunakan mobil Toyota Prius, dan hampir zero-accident. Kecelakaan tunggal yang terjadi hanyalah ketika mobil itu terbentur dari belakang oleh kendaraan lain di lampu lalu lintas.
Ini adalah perkembangan terbaru dalam usaha merancang kendaraan bebas kecelakaan. Saat ini, sudah banyak kendaraan memiliki sistem parkir canggih dan sebuah terapan dari teknologi lain yang bertujuan untuk mencegah tabrakan.
Mobil tanpa sopir ini dijalankan dengan bantuan kamera video yang dipasang di atapnya. dengan teknologi sensor radar, laser finder akan mampu mendeteksi lalu lintas di depannya.
Sebelum dijalankan, rute telah ditentukan terlebih dahulu dan pertama kali dipetakan oleh "sopir".
Menurut Sebastian Thrun, seorang insinyur perangkat lunak di belakang proyek ini, sejumlah mobil telah mengambil bagian dalam percobaan yang telah sukses menempuh jarak 140 ribu mil.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 1,2 juta orang tewas di jalan raya di seluruh dunia setiap tahun. sebagaian besar kecelakaan, kata mereka, adalah akibat kesalahan manusia (human error).
"Kami percaya teknologi kami memiliki potensi untuk mengurangi angka tersebut, mungkin sebanyak setengahnya," tulis Thrun dalam blognya.
REPUBLIKA.CO.ID
Percobaan, yang dilakukan di San Francisco dengan menggunakan mobil Toyota Prius, dan hampir zero-accident. Kecelakaan tunggal yang terjadi hanyalah ketika mobil itu terbentur dari belakang oleh kendaraan lain di lampu lalu lintas.
Ini adalah perkembangan terbaru dalam usaha merancang kendaraan bebas kecelakaan. Saat ini, sudah banyak kendaraan memiliki sistem parkir canggih dan sebuah terapan dari teknologi lain yang bertujuan untuk mencegah tabrakan.
Mobil tanpa sopir ini dijalankan dengan bantuan kamera video yang dipasang di atapnya. dengan teknologi sensor radar, laser finder akan mampu mendeteksi lalu lintas di depannya.
Sebelum dijalankan, rute telah ditentukan terlebih dahulu dan pertama kali dipetakan oleh "sopir".
Menurut Sebastian Thrun, seorang insinyur perangkat lunak di belakang proyek ini, sejumlah mobil telah mengambil bagian dalam percobaan yang telah sukses menempuh jarak 140 ribu mil.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 1,2 juta orang tewas di jalan raya di seluruh dunia setiap tahun. sebagaian besar kecelakaan, kata mereka, adalah akibat kesalahan manusia (human error).
"Kami percaya teknologi kami memiliki potensi untuk mengurangi angka tersebut, mungkin sebanyak setengahnya," tulis Thrun dalam blognya.
REPUBLIKA.CO.ID
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com