وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُوا يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الْأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ الْحُسْنَى عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ بِمَا صَبَرُوا وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ وَمَا كَانُوا يَعْرِشُونَ (137)"Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Firaun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.(QS. 7:137)Pada ayat-ayat yang lalu Allah swt. menerangkan sikap Firaun dan kaumnya yang mengingkari seruan Nabi Musa a.s. yaitu di saat mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan karena dosa-dosa mereka yang telah mereka perbuat, mereka minta agar Musa berdoa kepada Allah swt. supaya dihilangkan dari mereka malapetaka dan kesengsaraan itu serta berjanji akan beriman kepada Musa a.s. dan membiarkan Nabi Musa membawa Bani Israel meninggalkan negeri Mesir, bila kesengsaraan dan malapetaka itu hilang. Tetapi oleh karena mereka melanggar janji yang telah mereka perbuat, maka Allah swt. mengazab mereka, yaitu dengan menenggelamkan Firaun dan kaumnya di Laut Merah. Dengan demikian tamatlah riwayat mereka semuanya. Adapun Nabi Musa bersama Bani Israel dapat menyeberang dengan selamat dan sampailah mereka ke semenanjung Sinai, dalam perjalanan menuju Palestina. Ayat ini menerangkan salah satu nikmat Allah swt. yang paling besar dilimpahkan-Nya kepada Bani Israel yang beriman, sabar dan tabah dalam menghadapi penderitaan dan kesengsaraan yang mereka alami.
Karena Bani Israel dianggap bangsa pendatang, bukan bangsa asli dan dikhawatirkan mereka akan mengalahkan penduduk asli, maka Firaun berusaha supaya Bani Israel tidak terus berkembang biak, dengan membunuh setiap anak lelaki mereka yang lahir dan membiarkan hidup anak-anak perempuannya. Mereka diwajibkan mengabdi kepada kepentingan Firaun dan kaumnya yang menindas dan memperbudak mereka, dengan memungut pajak-pajak yang sangat tinggi, menjadikan mereka sebagai pekerja-pekerja paksa dan berat dan berbagai bentuk penindasan dan perbudakan yang lain.
Oleh karena itu Allah swt. mengutus Nabi Musa a.s. untuk membebaskan mereka dari perbudakan Firaun dan mengeluarkannya dari negeri Mesir. Pada ayat ini diterangkan bahwa setelah pembebasan itu Allah swt. menganugerahkan kepada Bani Israel negeri timur dan bagian baratnya yang telah diberi berkah oleh Allah. Ayat ini adalah sebagai pelaksanaan dari janji Allah swt. dalam firman-Nya:
وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ(5)وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ(6)
Artinya:
Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Firaun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu.
(Q.S Al Qasas: 5-6)
Adapun yang dimaksud dengan negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkati dalam firman Tuhan tersebut, ialah negeri Syam (Syuriah, Palestina) bagian timur bumi dan Mesir bagian barat bumi serta negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Firaun dahulu. Negeri-negeri tersebut adalah negeri yang amat besar dan subur, banyak di dalamnya berkah dan kebaikan.
Dari Kaab Al Ahbar, ia berkata, "Sesungguhnya Allah swt. telah memberkahi negeri Syam, sejak sungai Eufrat sampai ke Arisy.
Hal ini dikuatkan oleh firman Allah swt.
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
Artinya:
Kami selamatkan Ibrahim dan Lut ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.
(Q.S Al Anbiya': 71)
Dan firman Allah swt:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
Artinya:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidilharam ke Masjidilaksa, yang telah Kami berkati sekelilingnya..."
(Q.S Al Isra': 1)
Dengan lepasnya Bani Israel dan tenggelamnya Firaun dan tentaranya, maka terpenuhilah janji Allah, yaitu untuk memberikan pertolongan dan nikmat kepada orang-orang yang menegakkan agama-Nya, menegakkan kebenaran dan menghancurkan orang-orang yang meruntuhkan agama-Nya dan menekan kebatilan. Dengan demikian pula sempurnalah terjadinya suatu peristiwa. yaitu berkuasanya Bani Israel di bagian timur bumi yang subur dan penuh berkah itu. Allah swt. menepati janjinya berupa pemberian nikmat yang besar kepada Bani Israel.
Nikmat besar yang dilimpahkan itu, sesuai dengan keputusan dan ketetapan Allah swt. karena ketabahan dan kesabaran Bani Israel dalam menghadapi perkosaan dan penindasan Firaun dan kaumnya.
Sesuai pula dengan janji Allah, maka Dia telah menghancurkan semua yang dibangun Firaun yang tujuannya untuk menyombongkan diri dan menghancurkan agama Allah, seperti kota-kota dan istana-istana yang indah, bangunan-bangunan yang besar untuk orang Mesir, taman-taman dan kebun-kebun yang permai, tipu daya tukang sihir, menara yang dibuat Haman untuk melihat dan membinasakan Tuhan dan sebagainya.
Allah swt. menghancurkan semua yang dibangun oleh Firaun dan kaumnya itu adalah untuk:
1. Menguatkan kenabian Musa a.s. yaitu membuktikan kebenaran yang disampaikan Musa kepada Firaun dan kaumnya, seperti perkataan, "Allah swt. akan mengazab setiap orang yang durhaka kepada-Nya". Karena itu Allah swt. mengazab mereka dengan mengirimkan angin tofan, hama belalang dan sebagainya kepada mereka yang membawa malapetaka dan kerusakan.
2. Melepaskan Bani Israel dari perbudakan Firaun dan kaumnya.
3. Menghancurkan Firaun dan kaumnya, sehingga mereka tidak lagi memperkosa negeri-negeri lain dan penduduknya. Sebelum Firaun dan tentaranya tenggelam di Laut Merah, mereka telah diperingatkan oleh Musa a.s. tetapi mereka mengabaikan peringatan itu. Kelaliman mereka bertambah-tambah, bahkan mereka bermaksud membunuh Musa a.s. dan orang-orang yang beriman bersamanya. Oleh sebab itu Allah swt. menghancurkan mereka karena kelaliman mereka, sesuai dengan firman Allah swt.
وَمَا ظَلَمَهُمُ اللَّهُ وَلَكِنْ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya:
Allah tidak menganiaya mereka akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
(Q.S Ali Imran: 117)
Dari ayat ini dipahami bahwa keimanan yang kuat pada diri Musa a.s. dan Harun a.s. serta wahyu yang diterimanya dari Allah swt. mendorongnya untuk membebaskan Bani Israel dari penindasan Firaun dan kaumnya dan memberi ketabahan serta kesabaran untuk mengajak Bani Israel beriman kepada Allah swt, sekalipun Bani Israel selalu mengejek dan mengingkarinya. Ia percaya bahwa usahanya termasuk usaha menegakkan agama Allah dan menegakkan kebenaran dan ia percaya pula kepada janji Allah. Setelah melalui perjuangan yang sangat berat dan waktu yang lama, maka Allah -swt memberikan pertolongan-Nya dan kemenangan dengan hancurnya Firaun dan kaumnya.
Hal ini dapat dijadikan tamsil dan ibarat oleh kaum muslimin, bahwa janji Allah kepada seluruh orang-orang beriman adalah sama dengan janji Allah yang pernah dijanjikan-Nya kepada para Rasul dahulu, di waktu berjuang menegakkan agama Allah yaitu menolong dan memenangkan setiap usaha menegakkan agama Allah dan menegakkan kebenaran, sebagaimana firman Allah swt:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
(Q.S Muhammad: 7)
Dan firman Allah swt. lagi:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلًا إِلَى قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang Rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cutup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.
(Q.S Ar Rum: 47)
Karena Bani Israel dianggap bangsa pendatang, bukan bangsa asli dan dikhawatirkan mereka akan mengalahkan penduduk asli, maka Firaun berusaha supaya Bani Israel tidak terus berkembang biak, dengan membunuh setiap anak lelaki mereka yang lahir dan membiarkan hidup anak-anak perempuannya. Mereka diwajibkan mengabdi kepada kepentingan Firaun dan kaumnya yang menindas dan memperbudak mereka, dengan memungut pajak-pajak yang sangat tinggi, menjadikan mereka sebagai pekerja-pekerja paksa dan berat dan berbagai bentuk penindasan dan perbudakan yang lain.
Oleh karena itu Allah swt. mengutus Nabi Musa a.s. untuk membebaskan mereka dari perbudakan Firaun dan mengeluarkannya dari negeri Mesir. Pada ayat ini diterangkan bahwa setelah pembebasan itu Allah swt. menganugerahkan kepada Bani Israel negeri timur dan bagian baratnya yang telah diberi berkah oleh Allah. Ayat ini adalah sebagai pelaksanaan dari janji Allah swt. dalam firman-Nya:
وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ(5)وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ(6)
Artinya:
Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Firaun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu.
(Q.S Al Qasas: 5-6)
Adapun yang dimaksud dengan negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkati dalam firman Tuhan tersebut, ialah negeri Syam (Syuriah, Palestina) bagian timur bumi dan Mesir bagian barat bumi serta negeri-negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Firaun dahulu. Negeri-negeri tersebut adalah negeri yang amat besar dan subur, banyak di dalamnya berkah dan kebaikan.
Dari Kaab Al Ahbar, ia berkata, "Sesungguhnya Allah swt. telah memberkahi negeri Syam, sejak sungai Eufrat sampai ke Arisy.
Hal ini dikuatkan oleh firman Allah swt.
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
Artinya:
Kami selamatkan Ibrahim dan Lut ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.
(Q.S Al Anbiya': 71)
Dan firman Allah swt:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
Artinya:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidilharam ke Masjidilaksa, yang telah Kami berkati sekelilingnya..."
(Q.S Al Isra': 1)
Dengan lepasnya Bani Israel dan tenggelamnya Firaun dan tentaranya, maka terpenuhilah janji Allah, yaitu untuk memberikan pertolongan dan nikmat kepada orang-orang yang menegakkan agama-Nya, menegakkan kebenaran dan menghancurkan orang-orang yang meruntuhkan agama-Nya dan menekan kebatilan. Dengan demikian pula sempurnalah terjadinya suatu peristiwa. yaitu berkuasanya Bani Israel di bagian timur bumi yang subur dan penuh berkah itu. Allah swt. menepati janjinya berupa pemberian nikmat yang besar kepada Bani Israel.
Nikmat besar yang dilimpahkan itu, sesuai dengan keputusan dan ketetapan Allah swt. karena ketabahan dan kesabaran Bani Israel dalam menghadapi perkosaan dan penindasan Firaun dan kaumnya.
Sesuai pula dengan janji Allah, maka Dia telah menghancurkan semua yang dibangun Firaun yang tujuannya untuk menyombongkan diri dan menghancurkan agama Allah, seperti kota-kota dan istana-istana yang indah, bangunan-bangunan yang besar untuk orang Mesir, taman-taman dan kebun-kebun yang permai, tipu daya tukang sihir, menara yang dibuat Haman untuk melihat dan membinasakan Tuhan dan sebagainya.
Allah swt. menghancurkan semua yang dibangun oleh Firaun dan kaumnya itu adalah untuk:
1. Menguatkan kenabian Musa a.s. yaitu membuktikan kebenaran yang disampaikan Musa kepada Firaun dan kaumnya, seperti perkataan, "Allah swt. akan mengazab setiap orang yang durhaka kepada-Nya". Karena itu Allah swt. mengazab mereka dengan mengirimkan angin tofan, hama belalang dan sebagainya kepada mereka yang membawa malapetaka dan kerusakan.
2. Melepaskan Bani Israel dari perbudakan Firaun dan kaumnya.
3. Menghancurkan Firaun dan kaumnya, sehingga mereka tidak lagi memperkosa negeri-negeri lain dan penduduknya. Sebelum Firaun dan tentaranya tenggelam di Laut Merah, mereka telah diperingatkan oleh Musa a.s. tetapi mereka mengabaikan peringatan itu. Kelaliman mereka bertambah-tambah, bahkan mereka bermaksud membunuh Musa a.s. dan orang-orang yang beriman bersamanya. Oleh sebab itu Allah swt. menghancurkan mereka karena kelaliman mereka, sesuai dengan firman Allah swt.
وَمَا ظَلَمَهُمُ اللَّهُ وَلَكِنْ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya:
Allah tidak menganiaya mereka akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
(Q.S Ali Imran: 117)
Dari ayat ini dipahami bahwa keimanan yang kuat pada diri Musa a.s. dan Harun a.s. serta wahyu yang diterimanya dari Allah swt. mendorongnya untuk membebaskan Bani Israel dari penindasan Firaun dan kaumnya dan memberi ketabahan serta kesabaran untuk mengajak Bani Israel beriman kepada Allah swt, sekalipun Bani Israel selalu mengejek dan mengingkarinya. Ia percaya bahwa usahanya termasuk usaha menegakkan agama Allah dan menegakkan kebenaran dan ia percaya pula kepada janji Allah. Setelah melalui perjuangan yang sangat berat dan waktu yang lama, maka Allah -swt memberikan pertolongan-Nya dan kemenangan dengan hancurnya Firaun dan kaumnya.
Hal ini dapat dijadikan tamsil dan ibarat oleh kaum muslimin, bahwa janji Allah kepada seluruh orang-orang beriman adalah sama dengan janji Allah yang pernah dijanjikan-Nya kepada para Rasul dahulu, di waktu berjuang menegakkan agama Allah yaitu menolong dan memenangkan setiap usaha menegakkan agama Allah dan menegakkan kebenaran, sebagaimana firman Allah swt:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
(Q.S Muhammad: 7)
Dan firman Allah swt. lagi:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلًا إِلَى قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang Rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cutup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.
(Q.S Ar Rum: 47)
إرسال تعليق
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com