Ibu-ibu Indonesia Yang Allah cintai…
Segala puji dan syukur
tak pernah henti terucap kepada Allah SWT yang telah menciptakan kita
sebagai seorang ibu. Shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk
Rasulullah SAW yang memberikan tauladan dalam menempatkan seorang ibu,
dan memberikan arahannya bagaimana seorang ibu mesti berlaku.
Ibu-ibu Indonesia Yang Allah cintai…
Sudah sampai kepada kita arahan Allah SWT dalam QS At Tahrim : 10-12
Bahwa Allah SWT,ketika memberikan perumpamaan untuk orang-orang kafir,
Allah berikan perumpamaan itu perempuan,yaitu istri Nabi Nuh dan istri
Nabi Luth.Begitu pula perumpamaan untuk orang-orang beriman, Allah
berikan perempuan, yaitu istri Fira’aun dan Maryam bintu Imron. Yang
keempat-empatnya adalah seorang ibu.
Apakah rahasianya ibu-ibu sekalian? Kenapa Allah berikan perumpaan perempuan dan seorang ibu?
Diantara rahasianya
adalah Allah arahkan kepada kita, betapa pentingnya dan strategisnya
posisi perempuan dalam menjalankan misinya sebagai seorang ibu. Ibu yang
mendidik anak-anaknya,akankah dirinya dan anak-anaknya menjadi seorang
muslim atau kafir? Ibu yang bersama ayah, mencetak generasi masa depan
yang akan meneruskan risalah kekhilafahan di muka bumi.
Ibu yang dengan
tangannya, jiwanya, waktunya, fikirannya, fisiknya dan untaian
do’a-do’anya menuliskan sejarah. Ibu yang dengan
keimanannya,kelembutannya dan kecerdasannya mewarnai peradaban.
Sungguh,sudah selayaknya kita bersyukur kepada NYA yang telah
menciptakan kita sebagai pengemban misi ini, dan sungguh kita perlu
bersandar kepada NYA,meminta kekuatan kepada NYA,cahaya NYA dan
kemudahan dari NYA untuk menjalankan dan mensukseskan misi ini.
Dari Abu Hurairah
radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada
siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi
wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya,
‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab,
‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau
menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa
lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Imam Al-Qurthubi
menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih
sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan
terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan
kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila
hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian
tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi masa hamil, kesulitan
ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak,
hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya
dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya. (Lihat Tafsir Al-Qurthubi X : 239. al-Qadhi Iyadh menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan ayah)
Bahkan Allah SWT juga
memberikan nasehat kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang
tuanya, dan menggambarkan perjuangan seorang ibu dalam proses
regenerasi, dalam QS Al Ahqaf : 15
“Kami perintahkan kepada
manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya
mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun
ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau
yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku
dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri".
Ibu-ibu Indonesia Yang Allah cintai…
Maka, layaklah bila ulama kita mengabadikan “peran seorang ibu” dalam untaian syairnya:
“Ibu adalah sekolahan, bila engkau menyiapkan nya, engkau menyiapkan masyarakat yang harum namanya .”
Bahwa, untuk membangun
masyarakat yang berkualitas,bangsa yang cerdas dan peradaban yang
unggul,dimulai dari penyiapan ibu-ibunya.
Ibu-ibu yang akan
melahirkan generasi penerus, yang akan mengayunkan buaiannya, yang akan
meneteskan keringat untuk membesarkannya, yang akan mencurahkan
potensinya untuk mendidiknya, yang akan senantiasa melantunkan
do’a-do’anya untuk kesuksesan putra putrinya,generasi bangsa dan
peradaban.
Untukmu,
[Bidpuan DPW PKS DKI Jakarta]
Ibu-ibu Indonesia…..
Yang dengan cintamu, kau tuliskan sejarah
Kami persembahkan cinta
Kami hadirkan keharmonian
Dalam kerja-kerja peradaban
Terima kasih ibu atas Cintamu………
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com