Tarqiyah : Oleh :Ibnu Luthfie At-Tamaniy (Ibnu Luthfie)
Di Dunia Arab, salafiyyah dikenal dalam kelompok-kelompok, baik dikalangan thullaabul 'ilmi maupun pengamat-pengamat umum.
Saya sering menyoroti salafiyyah hukkam. Istilah tersebut adalah istilah saya untuk menyebut firqah salafiyyah yang menjadi waliyyuth thaghut--atau Syaikh 'Imad Bin Hasan Abu 'Abdurrahman Azh-Zhahiriy menyebutnya waliyyul khomri. Ada juga yang menyebut mereka dengan "salafiyyah 'ilmaaniyyah" [salafiyyah sekular]. Tapi, dikalangan masyayikh dan thullabul 'ilmi mereka disebut "salafiyyah 'ilmiyyah".
Mereka itu boleh dikatakan sebagai "anjing-anjing" thaghut; penjaga kekuasaan mereka. Terhadap thaghut yang fajir, zhalim, fasiq, bahkan yang melakukan kekufuran-kekufuran mereka sangat "ruhamaa`" dan loyal meskipun harus mencium "pantat penguasa" dan "menjilat terompanya". Sedang kepada ulama, thullabul 'ilmi, imam-imam masjid, dan da'iyah-da'iyah mereka bersikap "asyiddaa`" [sangat keras]. Syaikh 'Allamah Syu'aib Al-Arna`uth keliru sedikit langsung dihajar dengan tajrih yang tidak layak dan pantas bagi orang yang lebih dari enam puluh tahun menghabiskan waktunya berkhidmah pada hadits-hadits nabawi. Sedang syaikh-syaikh maz'uum yang melakukan saraqaat [pencurian-pencurian] karya tak pernah dianggap "maling" sehingga ditinggalkan. 'Isham Abdul Hadiy berkata, "Syaikh kami [Syaikh Al-Albaniy] pernah menyebut bahwa di sisi kita terdapat orang-orang yang mendukung manhaj salaf dalam aqidah tetapi sangat disayangkan mereka tidak mengikuti akhlak generasi salaf."
Di Dunia Arab, salafiyyah dikenal dalam kelompok-kelompok, baik dikalangan thullaabul 'ilmi maupun pengamat-pengamat umum.
Saya sering menyoroti salafiyyah hukkam. Istilah tersebut adalah istilah saya untuk menyebut firqah salafiyyah yang menjadi waliyyuth thaghut--atau Syaikh 'Imad Bin Hasan Abu 'Abdurrahman Azh-Zhahiriy menyebutnya waliyyul khomri. Ada juga yang menyebut mereka dengan "salafiyyah 'ilmaaniyyah" [salafiyyah sekular]. Tapi, dikalangan masyayikh dan thullabul 'ilmi mereka disebut "salafiyyah 'ilmiyyah".
Mereka itu boleh dikatakan sebagai "anjing-anjing" thaghut; penjaga kekuasaan mereka. Terhadap thaghut yang fajir, zhalim, fasiq, bahkan yang melakukan kekufuran-kekufuran mereka sangat "ruhamaa`" dan loyal meskipun harus mencium "pantat penguasa" dan "menjilat terompanya". Sedang kepada ulama, thullabul 'ilmi, imam-imam masjid, dan da'iyah-da'iyah mereka bersikap "asyiddaa`" [sangat keras]. Syaikh 'Allamah Syu'aib Al-Arna`uth keliru sedikit langsung dihajar dengan tajrih yang tidak layak dan pantas bagi orang yang lebih dari enam puluh tahun menghabiskan waktunya berkhidmah pada hadits-hadits nabawi. Sedang syaikh-syaikh maz'uum yang melakukan saraqaat [pencurian-pencurian] karya tak pernah dianggap "maling" sehingga ditinggalkan. 'Isham Abdul Hadiy berkata, "Syaikh kami [Syaikh Al-Albaniy] pernah menyebut bahwa di sisi kita terdapat orang-orang yang mendukung manhaj salaf dalam aqidah tetapi sangat disayangkan mereka tidak mengikuti akhlak generasi salaf."
Terlepas disebut "salafiyyah hukkam" atau "salafiyyah 'ilmiyyah" atau "salafiyyah 'ilmaaniyyah" hampir semua orang mengatakan mereka menjadi alat intelegen negara-negara Arab untuk memerangi gerakan-gerakan Islam yang menginginkan kembali kedalam kehidupan secara Islam dan mengancam kepentingan-kepentingan imperialis-kolonialis zionis-salibis.
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com