Tarqiyah : Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), ICMI dan BMOIWI, secara bersama akan menggelar Kongres Muslimah Indonesia di Bogor, besok Jumat hingga Ahad, 7-9 Maret 2014.
Kongres Muslimah yang baru pertama kali digelar muslimah Indonesia pasca kemerdekaan itu rencananya akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor. Sementara sidang komisi akan dilakukan di Wisma DPR, Puncak, Bogor.
Meski peserta yang berjumlah total 400 orang dari 32 ormas Muslimah dan utusan dari berbagai wilayah Indonesia akan berdatangan esok hari, namun pembukaan secara resmi akan dihelat pada Sabtu (8/3/2014).
"Insya Allah Presiden SBY akan hadir untuk meresmikan kongres ini," kata Ketua Panitia Pengarah KMI Hj Tuty Alawiyah AS saat konferensi pers jelang KMI di Gedung MUI Pusat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014).
Tuty menjelaskan, selain Presiden SBY, pihanya juga akan mengundang sejumlah pimpinan orms Islam dan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Di antara yang diundang untuk hadir, kata Tuty, Ketua Umum MUI Pusat yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendikbud M Nuh, Menag Suryadharma Ali, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Linda Gumelar dan Kepala BKKBN Fasli Djalal.
Singgung Soal Pemilu?
Tuty yang juga salah satu Ketua MUI Pusat itu tidak menampik bahwa salah satu agenda pembahasan dalam kongres adalah soal partisipasi muslimah dalam Pemilu 2014. Soal Pemilu, kata Tuty, akan dibahas dalam sidang komisi.
"Supaya muslimah jangan golput, supaya mereka memilih nanti akan ada juga komisi rekomendasi," kata Tuty.
Selain soal Pemilu, Ketua Umum BKMT itu juga menjelaskan sejumlah agenda yang akan dibahas dalam kongres, diantaranya soal Polwan berjilbab. "Besok pagi kami akan bertemu Kapolri. Kami sudah kirim surat, kami sudah bertemu Ketua DPR Pak Marzuki Ali," ungkapnya.
Tuty yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan pada kabinet BJ Habibie itu mengungkapkan, pelaksanaan kongres ini awalnya akan digelar pada Februari lalu. Namun kemudian rencana itu diundur hingga 8 Maret dengan pertimbangan pada 8 Maret itu juga diperingati sebagai Hari Wanita Internasional. "Kita akan buat Muslimah Day," katanya.
Wallahu A‘lam.
Kongres Muslimah yang baru pertama kali digelar muslimah Indonesia pasca kemerdekaan itu rencananya akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor. Sementara sidang komisi akan dilakukan di Wisma DPR, Puncak, Bogor.
Meski peserta yang berjumlah total 400 orang dari 32 ormas Muslimah dan utusan dari berbagai wilayah Indonesia akan berdatangan esok hari, namun pembukaan secara resmi akan dihelat pada Sabtu (8/3/2014).
"Insya Allah Presiden SBY akan hadir untuk meresmikan kongres ini," kata Ketua Panitia Pengarah KMI Hj Tuty Alawiyah AS saat konferensi pers jelang KMI di Gedung MUI Pusat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014).
Tuty menjelaskan, selain Presiden SBY, pihanya juga akan mengundang sejumlah pimpinan orms Islam dan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Di antara yang diundang untuk hadir, kata Tuty, Ketua Umum MUI Pusat yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendikbud M Nuh, Menag Suryadharma Ali, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Linda Gumelar dan Kepala BKKBN Fasli Djalal.
Singgung Soal Pemilu?
Tuty yang juga salah satu Ketua MUI Pusat itu tidak menampik bahwa salah satu agenda pembahasan dalam kongres adalah soal partisipasi muslimah dalam Pemilu 2014. Soal Pemilu, kata Tuty, akan dibahas dalam sidang komisi.
"Supaya muslimah jangan golput, supaya mereka memilih nanti akan ada juga komisi rekomendasi," kata Tuty.
Selain soal Pemilu, Ketua Umum BKMT itu juga menjelaskan sejumlah agenda yang akan dibahas dalam kongres, diantaranya soal Polwan berjilbab. "Besok pagi kami akan bertemu Kapolri. Kami sudah kirim surat, kami sudah bertemu Ketua DPR Pak Marzuki Ali," ungkapnya.
Tuty yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan pada kabinet BJ Habibie itu mengungkapkan, pelaksanaan kongres ini awalnya akan digelar pada Februari lalu. Namun kemudian rencana itu diundur hingga 8 Maret dengan pertimbangan pada 8 Maret itu juga diperingati sebagai Hari Wanita Internasional. "Kita akan buat Muslimah Day," katanya.
Wallahu A‘lam.
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com