"Pemerintah Arab Saudi telah melakukan kesalahan karena memutuskan untuk mendukung kudeta oleh kelompok militer yang menghancurkan Mesir" ujarnya seperti diberitakan Middle East Media Monitor (MEMO) Kamis (30/1).
Menurut dia, Arab Saudi bertingkah aneh ketika mengeluarkan dana miliaran untuk mendukung kudeta yang jauh dari prinsip-prinsip Islam," ungkap Syeikh Al-Qaradhawi.
"Para pemimpin kudeta tidak percaya pada Syariah sebagai sistem untuk memerintah karena mereka sekuler, ini berarti bahwa mereka pada dasarnya melawan ideologi Saudi," tambah Syeikh Al-Qaradhawi.
Syeikh Al-Qaradhawi menduga pemimpin kudeta Abdul Fattah Al-Sisi mendapatkan dana bantuan dari Saudi. Sejumlah penguasa di negara-negara Teluk, termasuk Arab Saudi, merasa terancam oleh keberhasilan Ikhwanul Muslimin memenangkan pemilihan parlemen dan presiden di Mesir. Kemudian mereka membantu pemerintah sementara Mesir sejak kudeta Juli lalu yang menggulingkan presiden terpilih Muhamad Mursi.
Ulama lulusan Universitas Al-Azhar tersebut membela Ikhwanul Muslimin terhadap tuduhan bahwa mereka berada di belakang ledakan yang mengguncang Mesir pada peringatan Revolusi Mesir 25 Januari lalu. Dia bersikeras bahwa Ikhwanul Muslimin tidak mengadopsi taktik tersebut. "Pemboman itu diatur oleh dinas keamanan Mesir," tegasnya. (mina).
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com