GemaDakwah :
LAPORAN media terbaru menunjukkan banyak wanita Rohingya dipaksa menjadi pelacur dan mengalami perbudakan seksual di pangkalan militer di seluruh negara Asia Tenggara.
Laporan mengatakan pasukan keamanan Myanmar menculik wanita dan anak perempuan Rohingya kemudian menempatkan mereka untuk melakukan kerja paksa dan prostitusi di pangkalan militer.
“Para wanita itu telah dipukuli, dibius dan mengalami kekerasan seksual oleh pria yang mengenakan seragam tentara,” media mengutip pernyataan para saksi mata.
Minoritas Muslim di Myanmar saat ini terus menghadapi peningkatan penganiayaan. Mereka tidak memiliki status sosial di Myanmar karena pemerintah menyangkal hak-hak kewarganegaraan mereka.
Mereka yang melarikan diri ke negara tetangga Myanmar, termasuk Thailand, dengan harapan memiliki masa depan yang lebih baik terpaksa harus menghadapi risiko yang sama.
Badan-badan internasional dan organisasi HAM dunia sendiri telah menuduh pemerintah Myanmar sengaja menutup mata terhadap aksi kekerasan terhadap para wanita Rohingya.
Bahkan PBB mengakui Muslim Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine Myanmar sebagai salah satu komunitas yang paling teraniaya di dunia.
Perkembangan ini datang setelah puluhan Muslim tewas dalam serangan terbaru yang dilakukan oleh ekstrimis Budha di Myanmar.[fq/islampos/prtv/muslimina] Wallahu A‘lam.
LAPORAN media terbaru menunjukkan banyak wanita Rohingya dipaksa menjadi pelacur dan mengalami perbudakan seksual di pangkalan militer di seluruh negara Asia Tenggara.
Laporan mengatakan pasukan keamanan Myanmar menculik wanita dan anak perempuan Rohingya kemudian menempatkan mereka untuk melakukan kerja paksa dan prostitusi di pangkalan militer.
“Para wanita itu telah dipukuli, dibius dan mengalami kekerasan seksual oleh pria yang mengenakan seragam tentara,” media mengutip pernyataan para saksi mata.
Minoritas Muslim di Myanmar saat ini terus menghadapi peningkatan penganiayaan. Mereka tidak memiliki status sosial di Myanmar karena pemerintah menyangkal hak-hak kewarganegaraan mereka.
Mereka yang melarikan diri ke negara tetangga Myanmar, termasuk Thailand, dengan harapan memiliki masa depan yang lebih baik terpaksa harus menghadapi risiko yang sama.
Badan-badan internasional dan organisasi HAM dunia sendiri telah menuduh pemerintah Myanmar sengaja menutup mata terhadap aksi kekerasan terhadap para wanita Rohingya.
Bahkan PBB mengakui Muslim Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine Myanmar sebagai salah satu komunitas yang paling teraniaya di dunia.
Perkembangan ini datang setelah puluhan Muslim tewas dalam serangan terbaru yang dilakukan oleh ekstrimis Budha di Myanmar.[fq/islampos/prtv/muslimina] Wallahu A‘lam.
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com