Tarqiyah :Tadi malam kembali terjadi penyerangan terhadap demonstran pro legitimasi di Masjid Islamic Center kota Dumyat Jadidah.
Menurut sumber egyptwindow penyerangan dilakukan oleh sekelompok preman bersenjata dan oknum aparat kepolisian menyerang demonstran yang sedang melaksanakan shalat tahajjud. Mereka menembaki massa dengan senapan, pistol dan gas air mata. Dilaporkan 55 orang luka luka, 20 diantaranya karena peluru tajan dan mengalami luka-luka cukup kritis. Selain menyerang demonstran polisi juga dibaritakan menutup masjid dan menahan imamnya.
Sejak kemarin siang (4/8) hingga tadi pagi rakyat Mesir di ibukota hingga berbagai provinsi kembali tumpah ruah ke jalanan melaksanakan unjuk rasa dengan tuntutan yang sama dengan hari-hari sebelumnya. Mereka menamai aksi semalam dengan "Aksi massa menyambut Lailatul Qadr." Aksi ini diisi dengan orasi, mengkhatam Al Qur'an, qiyamullail dan mendoakan atas orang-orang zhalim.
Hingga hari ini belum ada titik penyelesaian krisis. Demonstran menuntut status presiden Mursi dikembalikan. Sementara presiden sementara Adly Manshur menyatakan tidak akan memberikan amnesti kepada Persiden Mursi. Sebagaimana pernyataan Manshur bahwa yang berhak menentukan nasib Mursi adalah pengadilan. Pihaknya tidak akan mengeluarkan amnesti sebelum hukuman dijatuhkan.
Adapun Ir. Khairat Syatir wakil Mursyid 'Am Ikhanul Muslimin menolak bertemu dengan beberapa utusan luar negeri seperti Qatar, Emirat dan Amerika. Ia menyatakan tidak punya wewenang dan menyarankan mereka langsung menemui presiden Mursi. (ew/rassd/sinai)
Wallahu A‘lam.
Menurut sumber egyptwindow penyerangan dilakukan oleh sekelompok preman bersenjata dan oknum aparat kepolisian menyerang demonstran yang sedang melaksanakan shalat tahajjud. Mereka menembaki massa dengan senapan, pistol dan gas air mata. Dilaporkan 55 orang luka luka, 20 diantaranya karena peluru tajan dan mengalami luka-luka cukup kritis. Selain menyerang demonstran polisi juga dibaritakan menutup masjid dan menahan imamnya.
Sejak kemarin siang (4/8) hingga tadi pagi rakyat Mesir di ibukota hingga berbagai provinsi kembali tumpah ruah ke jalanan melaksanakan unjuk rasa dengan tuntutan yang sama dengan hari-hari sebelumnya. Mereka menamai aksi semalam dengan "Aksi massa menyambut Lailatul Qadr." Aksi ini diisi dengan orasi, mengkhatam Al Qur'an, qiyamullail dan mendoakan atas orang-orang zhalim.
Hingga hari ini belum ada titik penyelesaian krisis. Demonstran menuntut status presiden Mursi dikembalikan. Sementara presiden sementara Adly Manshur menyatakan tidak akan memberikan amnesti kepada Persiden Mursi. Sebagaimana pernyataan Manshur bahwa yang berhak menentukan nasib Mursi adalah pengadilan. Pihaknya tidak akan mengeluarkan amnesti sebelum hukuman dijatuhkan.
Adapun Ir. Khairat Syatir wakil Mursyid 'Am Ikhanul Muslimin menolak bertemu dengan beberapa utusan luar negeri seperti Qatar, Emirat dan Amerika. Ia menyatakan tidak punya wewenang dan menyarankan mereka langsung menemui presiden Mursi. (ew/rassd/sinai)
Wallahu A‘lam.
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com