Sikap MIUMI dan Ormas-ormas Islam terhadap Mesir bukanlah bentuk ikut campur urusan dalam negeri negara lain. Tapi, katanya, bentuk kepedulian dan balas budi.
Tarqiyah :Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MUIMI) segera mengirim utusan ke Mesir untuk terlibat dalam proses rekonsiliasi krisis berdarah yang terjadi sejak kudeta terhadap Presiden Mohammad Mursy, 3 Juli 2013, lalu.
"Kita sudah mengajukan visa ke Kedutaan Mesir untuk lima orang. Sekarang kita tunggu," kata Sekretaris Jendral MIUMI, Bachtiar Nasir kepada hidayatullah.com usai jumpa pers MIUMI tentang krisis Mesir di Jakarta, (29/07/2013).
Katanya, utusan MIUMI akan menemui pihak-pihak di Mesir yang sedang merumuskan rekonsiliasi seperti Salim al-Awa, Thariq al-Bishri, dan Fahmi Huwaidi.
Bachtiar menjelaskan, sikap MIUMI dan Ormas-ormas Islam terhadap Mesir bukanlah bentuk ikut campur urusan dalam negeri negara lain. Tapi, katanya, bentuk kepedulian dan balas budi.
Dia menjelaskan, organisasi Al Ikhwan al Muslimun (IM) yang saat ini sedang jadi bulan-bulanan militer dan kalangan sekuler-liberal Mesir punya jasa besar dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia.
"Ikhwanul Muslimin organisasi yang turut memperjuangkan pengakuan Mesir terhadap proklamasi Indonesia. Dan Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia," jelas Bachtiar.
Saiful Bahri, Ketua Asia Pacific Community for Palestine menegaskan, aksi di Mesir bukan pembelaan terhadap Mursy dan IM.
"Yang kita tolong sekarang adalah Muslimin Mesir yang tengah melawan kudeta berdarah junta militer," kata Saiful yang menyelesaikan studinya hingga tingkat doktoral di Universitas al-Azhar, Mesir ini.*hidayatullah.com
Wallahu A‘lam.
Tarqiyah :Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MUIMI) segera mengirim utusan ke Mesir untuk terlibat dalam proses rekonsiliasi krisis berdarah yang terjadi sejak kudeta terhadap Presiden Mohammad Mursy, 3 Juli 2013, lalu.
"Kita sudah mengajukan visa ke Kedutaan Mesir untuk lima orang. Sekarang kita tunggu," kata Sekretaris Jendral MIUMI, Bachtiar Nasir kepada hidayatullah.com usai jumpa pers MIUMI tentang krisis Mesir di Jakarta, (29/07/2013).
Katanya, utusan MIUMI akan menemui pihak-pihak di Mesir yang sedang merumuskan rekonsiliasi seperti Salim al-Awa, Thariq al-Bishri, dan Fahmi Huwaidi.
Bachtiar menjelaskan, sikap MIUMI dan Ormas-ormas Islam terhadap Mesir bukanlah bentuk ikut campur urusan dalam negeri negara lain. Tapi, katanya, bentuk kepedulian dan balas budi.
Dia menjelaskan, organisasi Al Ikhwan al Muslimun (IM) yang saat ini sedang jadi bulan-bulanan militer dan kalangan sekuler-liberal Mesir punya jasa besar dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia.
"Ikhwanul Muslimin organisasi yang turut memperjuangkan pengakuan Mesir terhadap proklamasi Indonesia. Dan Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia," jelas Bachtiar.
Saiful Bahri, Ketua Asia Pacific Community for Palestine menegaskan, aksi di Mesir bukan pembelaan terhadap Mursy dan IM.
"Yang kita tolong sekarang adalah Muslimin Mesir yang tengah melawan kudeta berdarah junta militer," kata Saiful yang menyelesaikan studinya hingga tingkat doktoral di Universitas al-Azhar, Mesir ini.*hidayatullah.com
Wallahu A‘lam.
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com