Berpuasa ternyata tak hanya bermakna ibadah. Di balik itu, ada manfaat besar berpuasa untuk kesehatan tubuh.
Rupanya, dari hasil penelitian terungkap, berpuasa justru dapat
membuat usia lebih panjang. Ini lantaran membatasi kalori pada puasa di
bulan Ramadhan dapat meningkatkan kadar antioksidan total dan
selanjutnya antioksidan total dapat menurunkan kadar radikal bebas.
Menurut dr Siti Setiati, SpPD-KGer dari Subbagian Geriatri Ilmu
Penyakit Dalam FKUI/RSCM, hal ini terbukti lewat penelitian pembatasan
kalori pada binatang percobaan seperti pada tikus, protozoa, ikan, kutu
air, serta laba-laba, dan terbukti mampu memperpanjang usia.
Dari penelitian yang sama juga telah terbukti bahwa menurunnya asupan
kalori dapat meningkatkan antioksidan dan menurunkan produksi radikal
bebas.
Radikal bebas adalah suatu molekul yang mengandung satu atau
lebih elektron yang bersifat sangat reaktif dan dapat menyebabkan
kerusakan atau kematian sel. Sedangkan antioksidan merupakan suatu zat
yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas.
Menurut Ahli Biomedik dari FKUI/RSCM Prof Dr N. Suhana, radikal bebas
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan proses ketuaan.
Sebenarnya tubuh sendiri dapat menghasilkan enzim yang dapat
menetralisir radikal bebas, seperti SOD [superoxide dismutase], enzim
katalase, glutation peroksiadase. Namun, pada orang berusia lanjut
enzim-enzim tersebut menurun jumlahnya, sehingga perlu dibantu oleh
anti-radikal bebas [antioksidan] dari luar [makanan].
Ahli Biokimia dari Indonesian Pharmaceutical Watch [IPhW] Dr
Ernawati Sinaga mengatakan ada penelitian tentang hubungan puasa dengan
masukan karbohidrat, protein dan lipid [lemak]. Yaitu, pertama, dengan
puasa terjadi penurunan karbohidrat, protein dan lipid dari konsumsi
biasa dan hal itu justru bisa menormalkan kondisi tubuh. "Kalau selama
ini kita terutama yang berada di kota besar dibebani dengan segala
masukan yang kebanyakan berlebihan, maka dengan puasa itu akan
terkontrol lagi,"tuturnya.
Kedua, dengan puasa, kita memberikan kesempatan pada organ-organ
tubuh untuk menurunkan kecepatan kerjanya, sehingga di situ bisa terjadi
perbaikan seperti pertumbuhan sel bisa lebih bagus, mengganti sel-sel
yang rusak, dsb, kata Erna yang mengaku pernah melakukan penelitian
mengenai hal itu.
Erna yang melakukan penelitian pada tikus mengatakan tikus yang
dipuasakan selama beberapa jam terjadi perbaikan pada kondisi tubuh.
Bahkan hal itu bisa menurunkan risiko terkena penyakit-penyakit
degeneratif seperti penyakit pembuluh darah, jantung, dsb.
REPUBLIKA.CO.ID,
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com