Ribuan pendukung Khairat
Shater dan wartawan dalam dan Luar Negeri berada di depan kantor Komisi
Pemilihan Presiden Mesir kemarin.
Khairat Shater
didampingi oleh Presiden FJP, Dr. Mohamed Morsy, Pengacara IM,
mendaftarkan diri sebagai kandidat capres, untuk melengkapi persyaratan,
Shater membawa 277 dukungan tanda tangan dari anggota dewan dari FJP
dan partai al-Nur dari Majlis Shaab dan Majlis Shoura.
Ketua fraksi partai
al-Nur Majlis Shaab, Sayyid Musthafa Khalifah menyatakan dukungannya
kepada Khairat Shater, karena dinilai sebagai capres yang paling layak
diantara yang lain. ”Jamaah Islamiyah” dan ”Salafiyah Mesir” akan segera
mengumumkan dukungan kepada Khairat Shater dalam waktu dekat.
Sekitar 7 ribu
pemuda ikhwan berada di depan kantor Komisi Pemilihan Presiden kemarin
untuk mendukung Khairat Shater mendaftarkan diri sebagai calon presiden
Mesir. Shater terdaftar sebagai capres nomor urut ke 12 setelah salim
al-’Awwa yang juga mendaftarkan diri sebagai kandidat capres.
Pengacara ikhwan
menyatakan bahwa sebenarnya IM bisa mengumpulkan ribuan tanda tangan,
namun tanda tangan 279 anggota Majlis Shaab dan Shoura sudah cukup
mewakili persyaratan untuk maju sebagai capres.
Ribuan massa berada
di depan kantor Komisi Pemilihan Presiden Mesir (KPPM) sehingga
menyebabkan Khairat Shater masuk melalui pintu samping. Shater berada di
dalam kantor KPPM selama 45 menit didampingi dua orang pengacara
ikhwan dengan membawa persyaratan termasuk dukungan tanda tangan 280
anggota legislatif Majlis Shaab dan Shoura dari FJP dan al-Nur (Salafy).
Selain itu juga Shater membawa surat keterangan dari Dewan Militer
bahwa dirinya telah bebas dari status tahanan militer.
Keputusan Jamaah
Ikhwanul Muslimin mencalonkan kadernya, Khairat Shater membuat Yahudi
guncang dan kelabakan. Seperti yang dimuat oleh harian di Israel
menyatakan bahwa sikap Khairat Shater terhadap Yahudi Israel sudah
jelas, menolak perjanjian damai dan memusuhi Yahudi.
Meskipun pada
tanggal 8 April kemarin, Khairat Shater saat diwawancarai oleh stasiun
TV al-Jazeera dalam program “ bilaa hudud” menyatakan bahwa sampai saat
ini IM masih bersikap “diam” dan tidak “bersipak menyerang” menyikapi
“perjanjian damai” Israel-Palestina untuk menghormati keputusan Dewan
Militer yang masih mendukung perjanjian damai tersebut.
Al-Hurriyah wa al-‘adalah, Sabtu, 7 April 2012, h.12
sumber : in-former
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com