Walaupun berbagai upaya, dialog, opsi dan ancaman telah dilakukan untuk
menghentikan kekerasan rezim Suriah terhadap rakyatnya, kenyataannya hingga
kini di berbagai kota Suriah masih terjadi kekerasan, penggeledahan,
penangkapan hingga pembunuhan.
Aljazeera.net melaporkan bahwa berdasarkan laporan Dewan Revolusi Nasional
Suriah, sedikitnya 80 orang warga Suriah tewas di berbagai kota pada selasa
kemarin (27/3). Di antaranya di Idlib, Homs dan Hamat. Ironisnya, di kota Idlib,
dari 29 orang yang tewas, sebagian besar adalah para dokter yang diserang saat
mereka sedang keluar dari sebuah rumah sakit. Padahal tenaga medis pada saat-saat
seperti ini amat dibutuhkan. Tidak hanya sampai disitu, pasukan tentara rezim
di sebuah perkampungan kota tersebut juga membakar 52 rumah setelah menguras
isinya. Sementara di berbagai kota lainnya, anak-anak termasuk di antara korban
yang tewas.
Sedangkan di kota Homs, laporan menyebutkan bahwa pasukan rezim kembali
menyerang kota tersebut dengan roket dan mortir, menyebabkan tewasnya tidak
kurang dari 12 orang. Berbagai sumber menyatakan bahwa serangan tersebut
merupakan jawaban atas pembelotan sejumlah tentara bersama tank-tank mereka.
Sementara itu, dilaporkan bahwa rombongan Basyar Asad sempat dihujani tembakan
ketika berkunjung ke daerah Baba Umar di kota Homs. Televisi resmi Suriah
merelay kunjungan ke kota tersebut yang berhasil dikuasai pasukan resmi
pemerintah pada awal bulan lalu. Kini kota tersebut telah luluh lantak dan
sebagian besar penduduknya telah kabur. Dalam pertemuannya dengan sejumlah
kecil penduduk kota tersebut, Asad berjanji untuk membangun kembali kota
tersebut.
Berdasarkan laporan resmi dari utusan PBB untuk Timur Tengah; Robert
Cerry, jumlah korban tewas hingga kini telah mencapai 9000 orang, padahal
laporan PBB sebelumnya jumlah yang tewas mencapai 7500 orang. (Aljazeera/ak)
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com