Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan tetap menolak rencana
pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal itu
lantaran dengan naiknya harga BBM, maka akan turut mendongkrak
harga-harga lainnya. Karena itu, dipastikan sebanyak 78 juta lebih
penduduk Indonesia akan menderita.
Hal tersebut diungkapkan
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq saat membuka acara Musyawarah Kerja
Nasional (Mukernas) 2012, di Medan, Selasa (27/3). Padahal, lanjut dia,
masih terdapat pilihan-pilihan lain ketimbang menaikkan harga BBM. Dalam
hal tersebut PKS telah memberikan pilihan-pilihan yang dapat dijadikan
solusi bagi pemerintah. “Solusi-solusi itu telah kami sampaikan kepada
pemerintah,” kata Presiden.
Dalam menetapkan solusi-solusi
tersebut, Luthfi mengatakan pihaknya telah melakukan kajian secara
mendalam dan serius. Seperti gejolak yang terjadi di masyarakat dan
penyesuaian anggaran yang dapat diterapkan pemerintah.
Menurut
Luthfi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan pemimpin yang bisa
mempertimbangkan masukan-masukan. Sehingga usulan yang berkembang baik
dari PKS maupun masyarakat, dapat menjadi formula yang bisa dijadikan
sebagai solusi.
Pihaknya mengingatkan, bahwa jabatan yang saat
ini diemban presiden atau pun menteri, merupakan amanat yang diberikan
oleh rakyat. Karena itu, kemauan dan kebutuhan rakyat harus menjadi
tujuan utama dalam menjalankan roda pemerintahan. “Jika pemerintah tetap
memaksa untuk menaikkan BBM, dikhawatirkan akan berdampak pada
penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Kendati
demikian, Luthfi mengakui jika pengambilan keputusan menjadi kapasitas
pemerintah. Selain itu, pihaknya juga menolak anggapan jika sikap dan
masukan yang diambil PKS merupakan tindakan memaksakan kehendak. “Kami
tidak memaksa. Kami hanya menawarkan solusi,” kata dia[republika/Hafidz Muftisany]
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com