Bang Sani, saya pertama kali mengenal sosok beliau sat melihat
stiker di tiang listrik dekat rumah kontrakanku, terlihaat foto sosok berbaju
koko orange dengan mengenakan kopyah dengan senyuman sembari tersemat tulisan
Bang Sani Abang Kita, dengan dicantumkan juga jabatan beliau sebagai wakil DPRD
DKI Jakarta.
Sejak saat ini mulai bermunculan banner-banner dan mulai
terlihat spanduk-spanduk Bang Sani Abang Kita. Mulai dari peringatan Kemeredekan
17 Agustus 2011 yang lalu, Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1432 H, hingga yang sangat
fenomenal adalah Kurban Bang Sani berupa Sapi yang di tebar ke seluruh penjuru
Ibukota, hampir semua kelurahan kebagian daging Bang Sani. Hingga akhirnya pada
puncaknya 4 Maret 2012 di Sport Mall Kelapa Gading Bang Sani di deklarasikan sebagai Calon Gubernur dari
PKS dan 16 Organisasi Massa.
Hujan sangat lebat dan angin yang sangat kencang melanda
Ibukota di hari Senin 19 Maret 2012 nampaknya sebagai tanda akan adanya perubahan
konstelasi politik DKI pada umumnya dan PKS pada khususnya. Hari itu adalah
hari sangat bersejarah dimana PKS membatalkan Bang Sani Abang Kita menjadi Gubernur DKI Jakarta.
PKS memilih mencalonkan Hidayat Nurwahid sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ada sedikit rasa kaget dan ga masuk di akal melihat fenomena
yang sangat unik di tubuh Partai dakwah ini. Sungguh diluar dugaan bahwa
ternyata sosok Bang sani yang sudah ditebar fotonya di seluruh wilayah Jakarta
ternyata tidak jadi dicalonkan, sementara Hidayat Nurwahid yang tak ada satu
pun foto dan analisa mengarah kepada dirinya malah yang akan di calonkan.
Hal yang sangat menarik untuk di bahas adalah bagaimanakah
respon Bang Sani sendiri melihat kondisi ini? Di luar dugan, ternyata Bang Sani
menyambut dengan sangat gembira, senyumanya yang merekah seakan menggambarkan bagaimana
Sosok Bang Sani yang sesungguhnya. Sosok berjiwa besar yang dengan sangat
Ikhlas mematuhi keputusan Syuro yang telah ditetapkan. Dalam salah satu
wawancaranya, Bang Sani mengungkapkan bahwa dirinya akan mendukung secara
totalitas Ustadz Hidayat Nurwahid menuju DKI 1.
Dari kejadian ini kemudian saya mencoba merenungkan apabila
apa yang dialami Bang Sani menimpa diri ini, bisa jadi respon kekecewan sebagai
manusia akan mendominasi diri ini, sebaliknya rasa legowo dan mementingkan
kepentingan lebih besar terkesampingkan. Inilah sosok Jundi teladan yang siap
menjalankan perintah Qiyadah kapan dan dalam kondisi apapun.
Bang Sani, mimik wajahmu yang penuh dengan keceriaan inilah yang telah menunjukkan ke publik warga Jakarta bahwa : Engkaulah Pemenang Sesungguhnya.
Dengan kebulatan tekad dan semangat total Mari kita dukung Ustadz Hidayat Nurwahid menuju kursi DKI 1.
Allohu Akbar
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com