Badan
Hubungan Luar Negeri (BHLN) Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan
Sejhtera (DPP PKS) menggelar kajian dinamika politik internasional pasca
“Arab Spring” di Kantor DPP PKS Jakarta, Kamis (2/2). Salah satu
pembicara yang diundang adalah George Galloway, pendiri VIVA Palestina
yakni sebuah organisasi sosial yang konsisten mendukung kemerdekaan
Palestina.
Dalam kesempatan itu, Galloway memuji konsistensi PKS dalam membela perjuangan bangsa Palestina melepaskan diri dari penjajahan zionis Israel. Oleh karena itu bagi rakyat Palestina maupun pihak-pihak yang membela perjuangan rakyat Palestina, PKS memiliki kedekatan tersenidiri. Tak terkeculai bagi Galloway dan Viva Palestina.
“Saya datang ke acara ini bukan karena topiknya yang menarik, tapi karena PKS ada di hati Saya. PKS begitu dekat dihati saya,” tutur Galloway saat memulai pemaparannya.
Lebih lanjut Galloway mengatakan Arab Springs yang terjadi di negara-negara Arab, lanjut Galloway, membawa dampak yang cukup baik untuk Palestina meskipun mungkin tak dapat secara langsung membawa kemerdekaan Palestina.
"Mesir misalnya, selama ini bertolak belakang dengan Palestina, maka saatnya sekarang menjadi mediator perdamaian. Setelah pemilu Mesir yang dimenangkan Ikhwanul Muslimin, Mesir berkewajiban mendamaikan Palestina," katanya.
Begitu pula negara seperti Turki di bawah pemerintahan yang baru, memang sudah mulai membaik hubungan dengan Palestina. Galloway kembali mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan pemisahan di tanah Palestina dan tidak percaya akan perundingan two state solution yang saat ini masih mandek.
"Bagaimanapun, perundingan semacam itu hanya akan menguntungkan pihak Israel, itu tak layak dilanjutkan,"katanya.
Solusi untuk Palestina tak lain adalah negara demokrasi yang sama dimata hukum, seperti yang terjadi di Afrika Selatan. "Namun, langkah awal ini setidaknya mendesak kembali hak-hak rakyat Palestina dimanapun mereka berada," katanya.[pks.or.id]
Dalam kesempatan itu, Galloway memuji konsistensi PKS dalam membela perjuangan bangsa Palestina melepaskan diri dari penjajahan zionis Israel. Oleh karena itu bagi rakyat Palestina maupun pihak-pihak yang membela perjuangan rakyat Palestina, PKS memiliki kedekatan tersenidiri. Tak terkeculai bagi Galloway dan Viva Palestina.
“Saya datang ke acara ini bukan karena topiknya yang menarik, tapi karena PKS ada di hati Saya. PKS begitu dekat dihati saya,” tutur Galloway saat memulai pemaparannya.
Lebih lanjut Galloway mengatakan Arab Springs yang terjadi di negara-negara Arab, lanjut Galloway, membawa dampak yang cukup baik untuk Palestina meskipun mungkin tak dapat secara langsung membawa kemerdekaan Palestina.
"Mesir misalnya, selama ini bertolak belakang dengan Palestina, maka saatnya sekarang menjadi mediator perdamaian. Setelah pemilu Mesir yang dimenangkan Ikhwanul Muslimin, Mesir berkewajiban mendamaikan Palestina," katanya.
Begitu pula negara seperti Turki di bawah pemerintahan yang baru, memang sudah mulai membaik hubungan dengan Palestina. Galloway kembali mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan pemisahan di tanah Palestina dan tidak percaya akan perundingan two state solution yang saat ini masih mandek.
"Bagaimanapun, perundingan semacam itu hanya akan menguntungkan pihak Israel, itu tak layak dilanjutkan,"katanya.
Solusi untuk Palestina tak lain adalah negara demokrasi yang sama dimata hukum, seperti yang terjadi di Afrika Selatan. "Namun, langkah awal ini setidaknya mendesak kembali hak-hak rakyat Palestina dimanapun mereka berada," katanya.[pks.or.id]
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com