picture

Risalah Pergerakan Pemuda Islam (4) Tujuan dan Sarana Amal Thullabi

Ahdaf (Tujuan) Amal Thullabi
1. Menyiapkan mahasiswa Menyiapkan dan membinanya baik aqidah, fikrah, jasad, ruh, maupun ilmu, sampai pada tingkat yang laik, sehingga mampu memikul beban umatnya dan bangkit bersamanya. Mempersiapkan mahasiswi agar berada satu shaf bersama mahasiswa, karena ia juga bagian dari masyarakat. Perempuan adalah saudara kandung laki-laki. Menyiapkan kader-kader berkemampuan khusus, pemimpin organisasi profesi, dan pemimpin politik yang mampu meningkatkan kualitas umat. Menempatkan potensi para pemuda, menggali sekaligus mengembangkannya. Memperhatikan para mahasiswa yang berpotensi, dan mendorong mereka yang berprestasi dan kreatif untuk lebih maju lagi.
2. Pelayanan kebutuhan mahasiswa Membangun pendapat dan tuntutan mahasiswa dan membela hak-hak mereka. Memperhatikan penuh lingkungan mahasiswa baik materi (harta), keilmuwan, sosial, pemikiran, dan fisik.
3. Memperhatikan lembaga-lembaga pengajaran Memperbaiki kondisi universitas-universitas (negeri, swasta, dan asing) sehingga menjadi alat pembinaan masyarakat bukan alat perusak. Berinteraksi dengan dosen, memberikan penghargaan kepadanya, mengambil manfaat darinya, memberikan nasihat dan masukan untuknya dan membantunya dalam melaksanakan tugas ilmiyyah (belajar), ta’limiyyah (mengajar), dan tarbamyyah (mendidik). Memperhatikan metode pengajaran atau kurikulum dan membersihkannya dari pemikiran yang memusuhi Islam.
Memperbaiki buku-buku paket, mengadakannya sesuai kebutuhan, dan memperhatikannya. Memperhatikan program pendidikan tinggi (S2 dan S3) dan mendorong penelitian ilmiyah. Bekerja sama dengan Departemen Pendidikan, Dirjen Pendidikan Tinggi, Majlis Guru Besar universitas dan organisasi guru dan lain-lain.
4. Memelihara semangat umat dan membela hak-haknya. Mengembangkan dan meningkatkan rasa cinta negeri dan umat Memelihara din, bahasanya, warisan, dan nilai-nilainya. Memperhatikan permasalahan dan berinteraksi langsung dengan umat, serta melawan invasi pemikiran, ekonomi, dan militer jika ada. Menyebarkan nilai-nilai Islam, memerangi kerusakan, dan bekerjasama dengan yayasan-yayasan terkait Bekerja untuk menyatukan pemahaman yang benar dan memantapkan nilai-nilai syura, demokrasi, serta menjaga kemerdekaan umum.
5. Memperkuat ikatan ukhuwah di antara kelompok-kelompok mahasiswa, membela keadilan dan perdamaian di seluruh dunia.
TUJUAN AMAL THULLABI
• Mempersiapkan Mahasiswa/i
* Amal Khidami (Bantuan bagi Mahasiswa/i)
• Memperhatikan Lembaga Pengajaran
• Memelihara Semangat Umat
• Mendukung Keadilan di Dunia
Wasail (Sarana) Amal Thullabi Amal thullabi menggunakan seluruh sarana yang mungkin dan sesuai dengan peraturan yang berlaku yang dapat merealisasikan tujuan-tujuannya.
1. Mempersiapkan Mahasiswa Seorang mahasiswa akan terbentuk tsaqofahnya, ilmu, dan tarbiyahnya lewat sarana: Ceramah dan pengajaran umum. Halaqah ilmiyyah dan tarbawiyyah. Penyebaran fikrah lewat buku, buletin, ceramah, pelatihan-pelatihan, rihlah (rekreasi), mukhayyam, teater, olahraga, dan lain-lain. Perhatian penuh terhadap penyebaran tarbiyah syaamilah (menyeluruh) di lingkungan kampus yang meliputi mahasiswa, mahasiswi, dosen, dan karyawan.
Karena, meningkatnya kualitas masyarakat kampus sesuai dengan penyebaran fikrah dan pelaksanaan tarbiyah. Penyebaran buku-buku yang memiliki sasaran pembentukan fikrah yang benar di bidang aqidah, politik, ekonomi, sosial, dan keilmuwan, serta memudahkan mahasiswa untuk memilikinya. Mengadakan seminar-seminar dan ceramah-ceramah yang membahas permasalahan mahasiswa dan umat secara proporsional.
2. Lingkungan Kampus Lingkungan kampus adalah seluruh mahasiswa yang melaksanakan aktivitas kuliah di suatu universitas, dosen-dosen, dan para karyawannya.
* Sarana Materi Menjaga proses pendidikan secara gratis Memperhatikan prestasi ilmiah mahasiswa teladan Mencukupi kebutuhan buku-buku kuliah Menjamin tempat tinggal atau asrama mahasiswa putra dan putri Mengadakan proyek wakaf untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa
* Sarana Ilmiah Membangun ikatan-ikatan ilmiah yang profesional (spesialisasi bidang tertentu), sehingga meningkatkan kualitas ilmu anggotanya. Majalah-majalah ilmiah yang redaksinya melibatkan mahasiswa di bawah bimbingan dosen-dosen spesialis di bidangnya.
* Sarana Sosial Mendirikan Lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas dan universitas yang merepresentasikan para mahasiswanya baik di dalam maupun di luar kampus, membela kepentingan mahasiswa di depan lembagalembaga kampus (rektorat, dll).
Lembaga-lembaga mahasiwa ini adalah awal dari silsilah gerakan, dilanjutkan oleh organisasi profesi, dan berakhir di eksekutif (kekuasaan) dan legislatif (parlemen). Jadi, kampus adalah gerakan awal dalam berkhidmat kepada umat.
* Sarana Hubungan Internasional Kampus-kampus yang memiliki banyak mahasiswa baik dalam maupun luar negeri dapat melewati batas-batas bangsa yang dibangun di atas prinsip warna kulit, bahasa, atau agama. Ia juga dapat membela hak seseorang di belahan bumi manapun, bukan atas nama kepentingan negara tetapi berangkat dari kemanusiaan yang menegaskan nilai dan hak-hak manusia.
Oleh karena itu amal thullabi: Harus memiliki hubungan dengan lembaga kemahasiswaan di luar negeri untuk menegaskan prinsip internasionalisasinya. Meletakkan kebijakan umum yang mendukung HAM, konsep saling memahami antar masyarakat, dialog antar agama, dan mendukung minoritas yang tertindas untuk meraih hak-hak kemanusiaannya. Memberikan bantuan materi untuk setiap aktifitas kemanusiaan di seluruh dunia. Mendirikan lembaga kemahasiswaan internasional dan terlibat aktif di dalamnya.
3. Dosen Dosen memiliki tugas beragam yaitu tugas keilmuan, penelitian, pendidikan, dan manajerial. Maka kewajiban amal thullabi: Memperhatikan pemilihan dosen yang berkualitas. Mendorong mahasiswa berprestasi untuk menjadi dosen. Memupuk hubungan baik antara mahasiswa dan dosen, karena hubungan ini adalah asas bagi mahasiswa untuk mengambil manfaat dari dosen, sebagaimana dosen dapat melihat bakat dan kemampuan mahasiswa. Majlis para dosen, lembaga kemahasiswaan, atau lembaga kajian ilmiah khusus adalah sarana yang cocok untuk mengikat hubungan antar mahasiswa dan dosen.
4. Buku-buku Kuliah Bekerja untuk pengadaan buku-buku kuliah yang materinya berkualitas sesuai dengan nilai-nilai Islam sehingga dapat merealisasikan tujuan perbaikan. Boleh jadi lebih mudah memperbaiki buku-buku sains daripada buku-buku tentang humanisme yang berkaitan dengan kepribadian, kejiwaan, pemikiran, dan keyakinan. Memperhatikan muktamar-muktamar ilmiah yang membantu mempublikasikan penelitian atau kajian tertentu.
5. Universitas Bekerja mengembangkan universitas baik dosen-dosennya, program dan kurikulumnya, maupun buku-bukunya, sehingga dapat berperan lebih besar dalam kebangkitan umat.
SARANA AMAL THULLABI
1. Perpustakaan
2. Pasca Sarjana
3. Lembaga Mahasiswa
4. Ceramah di Kelas
5. Halaqah Ilmiah
6. Halaqah Tarbawiyah
7. Hubungan Internasional
8. Buku-buku Bermutu
9. Perbaikan Buku Kuliah
10. Pengembangan Universitas
11. Seminar
12. Ikatan Ilmiah
13. Ikatan Mahasiswa Berprestasi
Sarana—sarana Penting yang lain. Ada sarana-sarana yang lain yang dibutuhkan mahasiswa dan membantunya dalam memahami jalan yang ditempuh, meluruskan perilakunya, serta menumbuhkan kemampuan dan keahliannya, yang akan dijelaskan pada pembahasan berikut ini.
(1) MUKTAMAR-MUKTAMAR (KONGRES) MAHASISWA Ini adalah sarana yang sangat penting bagi amal thullabi yang bisa digunakan untuk mengevaluasi langkah-langkahnya menyusun strategi-strategi dan menyambung hubungan dengan yang lain. Keistimewaan muktamar mahasiswa dari aktivitas-aktivitas lain ialah:
1. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan mereka yang terlibat di dunia kemahasiswaan untuk saling berhubungan, baik antar ADK (Aktivis Da’wah Kampus) dari universitas yang berbeda atau hubungan antar ADK dari negara yang berbeda guna menukar pengalaman masing-masing.
2. Di dalamnya para qiyadah (pemimpin) amal thullabi dapat bertemu dalam akdvitas yang bersifat nasional, regional, dan internasional dan -saling menerima pengarahan serta tukar pendapat.
3. Muktamar adalah sarana penting untuk menyatukan pemahaman di kalangan Aktivis Da’wah Kampus.
4. Lewat muktamar dapat dirumuskan strategi umum amal thullabi, serta mengevaluasinya melalui peristiwa di lapangan.
5. Lewat muktamar dapat didiskusikan permasalahan kampus dan upaya pemecahannya.

Jenis-jenis Muktamar (Kongres)
I. Muktamar (Kongres) Nasional, terdiri dari dua jenis, yaitu:
Pertama: Muktamar lembaga kemahasiswaan tertentu. Sangat berguna jika dilakukan hal-hal berikut: Mengundang para pimpinan fakultas dan universitas yang terlibat dalam muktamar, dan juga anggota majlis dosen. Mengundang lembaga-lembaga lain. Mengundang para pejabat di departemen pendidikan. Memberikan kesempatan yang cukup untuk menilai kerja individu atau kerja kolektif jika ditinjau dari sudut kebijakan yang telah ditetapkan. Meletakkan strategi kerja fase berikutnya dan kembali menentukan prioritas. Memilih pengurus harian baru dengan memberi kesempatan bagi wajah-wajah baru.
Kedua: Muktamar Umum yang menyertakan seluruh aktivis lembagalembaga kemahasiswaan dan kepemudaan. Harus diperhatikan hal-hal berikut:
- Mengundang seluruh lembaga untuk terlibat aktif dalam muktamar.
- Membentuk panitia (panitia) pelaksana yang mengurus muktamar yang terdiri dari anggota-anggota lembaga yang terlibat dalam muktamar.
- Mengundang lembaga-lembaga resmi tingkat nasional untuk ikut serta.
- Publikasi lewat koran, majalah, dan lain-lain dan mengundang mereka untuk meliput muktamar serta menerbitkan berita harian tentang kegiatan muktamar.
- Mengundang para cendekiawan dan pemerhati pemuda dan mahasiswa untuk memberikan ceramah dan mengadakan seminar.
- Memilih tema muktamar yang menjadi permasalahan bagi seluruh peserta.
- Memberikan kesempatan bagi setiap lembaga untuk mengungkapkan pendapatnya atau permasalahan yang dihadapi.
- Memperhatikan pembentukan komisi-komisi kecil untuk menganalisa berbagai persoalan dan menyiapkan tausiyah (rekomendasi) muktamar.
- Memperhatikan titik-titik kesepakatan antara lembaga-lembaga yang berbeda sehingga muktamar tidak menjadi arena pertentangan dan perpecahan.
- Memilih badan yang merepresentasikan seluruh lembaga-lembaga kemahasiswaan untuk dimunculkan dihadapan lembaga-lembaga resmi yang lain dan dapat memperjuangkan tuntutan mahasiswa.
- Rekomendasi yang dikeluarkan hendaknya merepresentasikan seluruh pendapat secara umum dan meliputi poin-poin kesepakatan, serta mengevaluasi pelaksanaannya secara berkala.
II. Muktamar (Kongres) Internasional Yaitu muktamar yang melibatkan lembaga-lembaga kemahasiswaan di tingkat internasional.
Sasarannya adalah:
pertama:merealisasikan universalitas amal thullabi.
Kedua: tukar-menukar pengalaman kemahasiswaan.
Ketiga: memunculkan perjuangan dan permasalahan mahasiswa di setiap negara dan melakukan pembelaan. Keempat Menghadang setiap arus global yang merusak para pemuda dan menjauhkan mereka dari permasalahan umat.
JENIS MUKTAMAR
I. Muktamar Lokal:
- Muktamar internal lembaga kemahasiswaan.
- Muktamar yang melibatkan beberapa lembaga mahasiswa dan pemuda.
II. Muktamar Internasional.
Persiapan yang harus dilakukan adalah:
- Mengundang lembaga-lembaga kemahasiswaan yang benar- benar merepresentasikan suara mahasiswa.
- Memberikan prioritas utama bagi masalah-masalah internasional.
- Memilih tema muktamar yang berbobot dan memiliki visi ke depan.
- Mengundang para pakar dan pemikir untuk menjadi pembicara.
- Mengundang media massa internasional untuk meliput muktamar atau mengirimkan kepada mereka hasil-hasil muktamar secara sistematis.
- Memfokuskan muktamar pada problematika amal thullabi internasional, seperti: perpecahan, HAM, pemenjaraan aktivis, gejolak politik, kebebasan mahasiswa dalam membentuk lembaga-lembaga kemahasiwaan, melindungi, dan membelanya. Memfokuskan pada peran pemuda dalam perubahan realitas umat.
- Menyadarkan para pemuda tentang kekuatan-kekuatan kebatilan dan penghancur yang menjadikan mereka sebagai obyek sasaran.
- Mengajak para pemuda untuk menjalin hubungan dan menyatukan daya serta potensi menuju amal thullabi yang universal dan terarah. Persiapan dan Pengelolaan Muktamar.  Aktivis amal thullabi harus banyak memperhatikan muktamar-muktamar pelajar dan mahasiswa dengan persiapan, pelaksanaan, pengelolaan, dan evaluasi yang baik. Yang paling penting dalam hal ini adalah: Persiapan harus dilakukan sedini mungkin, agar cukup waktu untuk menghasilkan tujuan yang optimal. Membentuk panitia khusus yang mempersiapkan muktamar, terdiri dari seksi-seksi di antaranya: seksi pengorganisasian, program-program acara, penerima tamu, propaganda dan publikasi, seksi perumus hasil-hasil akhir muktamar, seksi penghubung antar pemimpin organisasi (humas) dan lain-lain.
- Menyebarkan undangan sedini mungkin kepada tamu, penceramah, dan peserta muktamar sekaligus mengkonfirmasikan kehadiran dan keikutsertaan mereka.
- Berusaha keras mengikutsertakan seluruh kelompok dan berupaya agar muktamar mewakili semua kepentingan.
- Memperhatikan waktu yang cukup untuk mengundang media massa dan menerbitkan proceeding hasil muktamar untuk dipublikasikan.
- Membentuk panitia khusus yang menangani kemungkinan-kemungkinan tak terduga saat muktamar dan mampu mengantisipasi situasi yang muncul.
- Disiplin dalam janji, waktu, dan program yang sudah ditetapkan.
- Menyambut dengan baik para tamu serta undangan dan menyediakan sarana yang cukup untuk mereka.
- Menyebarkan jiwa kemerdekaan, syuro dan demokrasi di arena muktamar dengan tetap berpegang pada peraturan serta tujuannya.
- Muktamar harus menyediakan kesempatan bagi peserta waktu yang cukup untuk beristirahat, menyiapkan acara-acara hiburan, kunjungan ke lokasilokasi wisata serta tempat-tempat penting di kota tempat muktamar berlangsung.
- Menegaskan kepada aktivis amal thullabi agar menyebar di antara tamu dan undangan untuk lebih mengenal dan membina hubungan yang erat dengan mereka.
- Memperhatikan keterlibatan para mahasiswi dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk memberikan sumbangan yang berarti bagi muktamar.
- Memperhatikan acara pembukaan, penutupan dengan sebaik-baiknya, karena keduanya adalah wajah dan gambaran yang mencerminkan muktamar.
- Melakukan penilaian terhadap muktamar dari sudut keterlibatan seluruh peserta dengan berbagai sarana yang memungkinkan.
- Mengirimkan hasil-hasil dan rekomendasi muktamar ke seluruh lembagalembaga kemahasiswaan yang belum mengikutinya sebagai salah satu sarana membina hubungan dengan mereka.
•Persiapan Dini dan Matang
• Pengelolaan yang Baik dan Terorganisasi
• Media Massa yang Memadai
• Jiwa Musyawarah dan Merdeka
KUNCI SUKSES MUKTAMAR
(1) CERAMAH Ceramah adalah sarana yang baik untuk menjelaskan sikap, permasalahan politik atau kemahasiswaan kepada para mahasiswa di universitas atau pelajar di sekolah. Ceramah juga bagian dari program tahunan untuk merealisasikan manhaj tarbawi. Untuk itu harus disiapkan jadwal ceramah dan para penceramahnya dengan memperhatikan hal-hal berikut:
- Tema Sebaiknya tema harus berkaitan dengan:
* Hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan mahasiswa baik kuliah atau aktivitas mereka.
* Peristiwa-peristiwa hangat di dalam negeri atau dunia mahasiswa. v Masalah-masalah yang memerlukan penjelasan bagi mahasiswa, seperti: perang kebudayaan, obat-obat terlarang, HAM, teknik berkomunikasi, memelihara dan menjaga motivasi, dan lain-lain.
Penceramah Sebaiknya penceramah ialah:
* Pribadi yang diterima di kalangan mahasiswa tapi memiliki pemikiran yang benar dan cemerlang.
* Orang yang menguasai permasalahan yang dibicarakan dan mengetahui poin-poin yang harus difokuskan dalam pembicaraan.
* Panitia harus menyediakan penceramah cadangan jika penceramah yang telah ditentukan berhalangan hadir.
- Publikasi Publikasi harus menarik dan efektif baik lewat pamflet, poster, dan pengumuman di kelas-kelas sambil menyebutkan dengan jelas waktu pelaksanaannya (mulai dan selesainya acara).
* Acara:
1. Sebaiknya acara diadakan pada hari-hari perkuliahan sehingga kehadiran peserta lebih banyak, dengan memperhatikan ketepatan waktu.
2. Memperkenalkan penceramah dengan singkat dan memberikan lebih banyak waktu untuknya.
3. Menyediakan kesempatan yang cukup untuk tanya-jawab, karena hal ini lebih mempertajam pembahasan tema pembicaraan. v Memberikan penghargaan kepada penceramah dan para hadirin.
4. Memberikan waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan baik langsung atau tertulis sehingga interaksi peserta dengan penceramah lebih optimal.
(2) SEMINAR Seminar adalah pertemuan dengan lebih dari satu pembicara yang memiliki pemikiran berbeda untuk membahas permasalahan tertentu.
* Jenis-jenis Seminar Seminar Terbuka:  Dihadiri oleh orang banyak sebagai pendengar sekaligus terlibat dalam diskusi.
* Seminar Tertutup: Diskusi hanya terjadi diantara para pembicara. Hasilnya direkam atau ditulis kemudian dipublikasikan.
Persiapan yang Harus Dilakukan
1. Memilih tema yang tepat yang memiliki urgensi tinggi serta dibutuhkan oleh amal thullabi.
2. Memilih pembicara yang menguasai masalah dan lapang dada serta mampu berdialog dengan baik.
3. Publikasi yang baik khususnya pada seminar terbuka agar diikuti oleh banyak peserta.
4. Persiapan teknis yang meliputi: tempat, sarana, aturan, dan lain-lain.
Aturan Seminar
1. Menegaskan di awal seminar bahwa perbedaan pendapat tidak akan merusak hubungan, yang diinginkan hanyalah mencapai kebenaran.
2. Moderator harus bersikap obyektif, tidak berpihak kepada salah satu pembicara, dan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pembicara.
3. Diskusi bertujuan menjelaskan seluruh lingkup permasalahan dan mengungkapkan seluruh pendapat dalam masalah tersebut, jauh dari provokasi, emosi dan permusuhan, sehingga seminar itu menjadi contoh yang baik.
4. Harus diungkapkan poin-poin yang dihasilkan atau disepakati dan saran yang muncul dalam pembicaraan.
5. Harus ada upaya untuk melibatkan peserta dalam seminar dengan cara bertanya pada mereka atau memancing mereka untuk bertanya.
6. Merekam seminar dan hasil-hasilnya terutama pendapat-pendapat penting yang dihasilkan baik lewat buku kecil, kaset, atau video.
7. Membawa hasil-hasil seminar dan menyampaikannya ke pihak-pihak terkait sekaligus memantaunya. 8. Mengevaluasi dan menilai berlangsungnya seminar.
(3) RIHLAH (Rekreasi) Rihlah juga sarana penting bagi amal thullabi. Karena memiliki manfaat dan nilai hiburan, cinta, saling kenal, dan siyahah (perjalanan) di bumi Allah yang luas. Dengan rihlah mahasiswa bertemu dengan rekan-rekannya, dan dosen-dosennya dalam suasana yang lain, akal dan jiwa saling bertemu dan bersatu.
Definisi Rihlah
Rihlah adalah perjalanan beberapa orang ke suatu tempat untuk mengadakan acara-acara tertentu yang bertujuan merealisasikan tujuan-tujuan tertentu pula.
Sasaran Rihlah
1. Merealisasikan makna kedekatan dan cinta kasih sesama peserta rihlah.
2. Memberikan kesempatan berinteraksi secara wajar diantara para peserta.
3. Menghibur dan menyegarkan perasaan dan jiwa.
4. Menguak kepribadian dan pemikiran peserta rihlah.
5. Membekali peserta dengan wawasan dan pengetahuan.
6. Mengenal tempat-tempat, kota-kota, atau negeri-negeri yang baru.
7. Memberikan perhatian kepada kesehatan fisik lewat acara-acara permainan dan olah raga.
Jenis-jenis Rihlah
1. Rihlah Keluarga, yang diikuti oleh mahasiswa dan keluarganya.
2. Rihlah Pemuda, diikuti oleh mahasiswa sendiri, atau bersama rekan-rekan mereka di kalangan pemuda.
3. Rihlah Khusus, diikuti peserta yang memiliki hubungan khusus seperti, satu pekerjaan atau satu organisasi.
4. Rihlah Mancanegara, peserta melakukan perjalanan ke luar negeri.
5. Rihlah Lokal (di dalam negeri).
6. Rihlah Musim Panas, biasanya ke salah satu pantai.
7. Rihlah ke tempat-tempat bersejarah, seperti: monumen atau museum.
8. Rihlah Tsaqofiyah, mengunjungi perpustakaan atau pameran buku. Naik Gunung atau melintasi hutan. Mengunjungi tempat-tempat produksi atau aktivitas tertentu, seperti: rumah sakit, pabrik, percetakan dan lain-lain.
9. Rihlah ke tempat-tempat pemandangan alam yang indah dan tenang.
10. Rihlah bersepeda keluar kota atau ke pinggir kota.
11. Rihlah kepanduan yang memiliki aturan dan sasaran tertentu.

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama