Ahdaf (Tujuan) Amal Thullabi
1. Menyiapkan mahasiswa Menyiapkan dan membinanya baik aqidah,
fikrah, jasad, ruh, maupun ilmu, sampai pada tingkat yang laik, sehingga
mampu memikul beban umatnya dan bangkit bersamanya. Mempersiapkan
mahasiswi agar berada satu shaf bersama mahasiswa, karena ia juga bagian
dari masyarakat. Perempuan adalah saudara kandung laki-laki. Menyiapkan
kader-kader berkemampuan khusus, pemimpin organisasi profesi, dan
pemimpin politik yang mampu meningkatkan kualitas umat. Menempatkan
potensi para pemuda, menggali sekaligus mengembangkannya. Memperhatikan
para mahasiswa yang berpotensi, dan mendorong mereka yang berprestasi
dan kreatif untuk lebih maju lagi.
2. Pelayanan kebutuhan mahasiswa Membangun pendapat dan tuntutan
mahasiswa dan membela hak-hak mereka. Memperhatikan penuh lingkungan
mahasiswa baik materi (harta), keilmuwan, sosial, pemikiran, dan fisik.
3. Memperhatikan lembaga-lembaga pengajaran Memperbaiki kondisi
universitas-universitas (negeri, swasta, dan asing) sehingga menjadi
alat pembinaan masyarakat bukan alat perusak. Berinteraksi dengan dosen,
memberikan penghargaan kepadanya, mengambil manfaat darinya, memberikan
nasihat dan masukan untuknya dan membantunya dalam melaksanakan tugas
ilmiyyah (belajar), ta’limiyyah (mengajar), dan tarbamyyah (mendidik).
Memperhatikan metode pengajaran atau kurikulum dan membersihkannya dari
pemikiran yang memusuhi Islam.
Memperbaiki buku-buku paket, mengadakannya sesuai kebutuhan, dan
memperhatikannya. Memperhatikan program pendidikan tinggi (S2 dan S3)
dan mendorong penelitian ilmiyah. Bekerja sama dengan Departemen
Pendidikan, Dirjen Pendidikan Tinggi, Majlis Guru Besar universitas dan
organisasi guru dan lain-lain.
4. Memelihara semangat umat dan membela hak-haknya. Mengembangkan dan
meningkatkan rasa cinta negeri dan umat Memelihara din, bahasanya,
warisan, dan nilai-nilainya. Memperhatikan permasalahan dan berinteraksi
langsung dengan umat, serta melawan invasi pemikiran, ekonomi, dan
militer jika ada. Menyebarkan nilai-nilai Islam, memerangi kerusakan,
dan bekerjasama dengan yayasan-yayasan terkait Bekerja untuk menyatukan
pemahaman yang benar dan memantapkan nilai-nilai syura, demokrasi, serta
menjaga kemerdekaan umum.
5. Memperkuat ikatan ukhuwah di antara kelompok-kelompok mahasiswa, membela keadilan dan perdamaian di seluruh dunia.
TUJUAN AMAL THULLABI
• Mempersiapkan Mahasiswa/i
* Amal Khidami (Bantuan bagi Mahasiswa/i)
• Memperhatikan Lembaga Pengajaran
• Memelihara Semangat Umat
• Mendukung Keadilan di Dunia
Wasail (Sarana) Amal Thullabi Amal thullabi menggunakan seluruh
sarana yang mungkin dan sesuai dengan peraturan yang berlaku yang dapat
merealisasikan tujuan-tujuannya.
1. Mempersiapkan Mahasiswa Seorang mahasiswa akan terbentuk
tsaqofahnya, ilmu, dan tarbiyahnya lewat sarana: Ceramah dan pengajaran
umum. Halaqah ilmiyyah dan tarbawiyyah. Penyebaran fikrah lewat buku,
buletin, ceramah, pelatihan-pelatihan, rihlah (rekreasi), mukhayyam,
teater, olahraga, dan lain-lain. Perhatian penuh terhadap penyebaran
tarbiyah syaamilah (menyeluruh) di lingkungan kampus yang meliputi
mahasiswa, mahasiswi, dosen, dan karyawan.
Karena, meningkatnya kualitas masyarakat kampus sesuai dengan
penyebaran fikrah dan pelaksanaan tarbiyah. Penyebaran buku-buku yang
memiliki sasaran pembentukan fikrah yang benar di bidang aqidah,
politik, ekonomi, sosial, dan keilmuwan, serta memudahkan mahasiswa
untuk memilikinya. Mengadakan seminar-seminar dan ceramah-ceramah yang
membahas permasalahan mahasiswa dan umat secara proporsional.
2. Lingkungan Kampus Lingkungan kampus adalah seluruh mahasiswa yang
melaksanakan aktivitas kuliah di suatu universitas, dosen-dosen, dan
para karyawannya.
* Sarana Materi Menjaga proses pendidikan secara gratis Memperhatikan
prestasi ilmiah mahasiswa teladan Mencukupi kebutuhan buku-buku kuliah
Menjamin tempat tinggal atau asrama mahasiswa putra dan putri Mengadakan
proyek wakaf untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa
* Sarana Ilmiah Membangun ikatan-ikatan ilmiah yang profesional
(spesialisasi bidang tertentu), sehingga meningkatkan kualitas ilmu
anggotanya. Majalah-majalah ilmiah yang redaksinya melibatkan mahasiswa
di bawah bimbingan dosen-dosen spesialis di bidangnya.
* Sarana Sosial Mendirikan Lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas
dan universitas yang merepresentasikan para mahasiswanya baik di dalam
maupun di luar kampus, membela kepentingan mahasiswa di depan
lembagalembaga kampus (rektorat, dll).
Lembaga-lembaga mahasiwa ini adalah awal dari silsilah gerakan,
dilanjutkan oleh organisasi profesi, dan berakhir di eksekutif
(kekuasaan) dan legislatif (parlemen). Jadi, kampus adalah gerakan awal
dalam berkhidmat kepada umat.
* Sarana Hubungan Internasional Kampus-kampus yang memiliki banyak
mahasiswa baik dalam maupun luar negeri dapat melewati batas-batas
bangsa yang dibangun di atas prinsip warna kulit, bahasa, atau agama. Ia
juga dapat membela hak seseorang di belahan bumi manapun, bukan atas
nama kepentingan negara tetapi berangkat dari kemanusiaan yang
menegaskan nilai dan hak-hak manusia.
Oleh karena itu amal thullabi: Harus memiliki hubungan dengan lembaga
kemahasiswaan di luar negeri untuk menegaskan prinsip
internasionalisasinya. Meletakkan kebijakan umum yang mendukung HAM,
konsep saling memahami antar masyarakat, dialog antar agama, dan
mendukung minoritas yang tertindas untuk meraih hak-hak kemanusiaannya.
Memberikan bantuan materi untuk setiap aktifitas kemanusiaan di seluruh
dunia. Mendirikan lembaga kemahasiswaan internasional dan terlibat aktif
di dalamnya.
3. Dosen Dosen memiliki tugas beragam yaitu tugas keilmuan,
penelitian, pendidikan, dan manajerial. Maka kewajiban amal thullabi:
Memperhatikan pemilihan dosen yang berkualitas. Mendorong mahasiswa
berprestasi untuk menjadi dosen. Memupuk hubungan baik antara mahasiswa
dan dosen, karena hubungan ini adalah asas bagi mahasiswa untuk
mengambil manfaat dari dosen, sebagaimana dosen dapat melihat bakat dan
kemampuan mahasiswa. Majlis para dosen, lembaga kemahasiswaan, atau
lembaga kajian ilmiah khusus adalah sarana yang cocok untuk mengikat
hubungan antar mahasiswa dan dosen.
4. Buku-buku Kuliah Bekerja untuk pengadaan buku-buku kuliah yang
materinya berkualitas sesuai dengan nilai-nilai Islam sehingga dapat
merealisasikan tujuan perbaikan. Boleh jadi lebih mudah memperbaiki
buku-buku sains daripada buku-buku tentang humanisme yang berkaitan
dengan kepribadian, kejiwaan, pemikiran, dan keyakinan. Memperhatikan
muktamar-muktamar ilmiah yang membantu mempublikasikan penelitian atau
kajian tertentu.
5. Universitas Bekerja mengembangkan universitas baik dosen-dosennya,
program dan kurikulumnya, maupun buku-bukunya, sehingga dapat berperan
lebih besar dalam kebangkitan umat.
SARANA AMAL THULLABI
1. Perpustakaan
2. Pasca Sarjana
3. Lembaga Mahasiswa
4. Ceramah di Kelas
5. Halaqah Ilmiah
6. Halaqah Tarbawiyah
7. Hubungan Internasional
8. Buku-buku Bermutu
9. Perbaikan Buku Kuliah
10. Pengembangan Universitas
11. Seminar
12. Ikatan Ilmiah
13. Ikatan Mahasiswa Berprestasi
Sarana—sarana Penting yang lain. Ada sarana-sarana yang lain yang
dibutuhkan mahasiswa dan membantunya dalam memahami jalan yang ditempuh,
meluruskan perilakunya, serta menumbuhkan kemampuan dan keahliannya,
yang akan dijelaskan pada pembahasan berikut ini.
(1) MUKTAMAR-MUKTAMAR (KONGRES) MAHASISWA Ini adalah sarana yang
sangat penting bagi amal thullabi yang bisa digunakan untuk mengevaluasi
langkah-langkahnya menyusun strategi-strategi dan menyambung hubungan
dengan yang lain. Keistimewaan muktamar mahasiswa dari
aktivitas-aktivitas lain ialah:
1. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan mereka yang terlibat di
dunia kemahasiswaan untuk saling berhubungan, baik antar ADK (Aktivis
Da’wah Kampus) dari universitas yang berbeda atau hubungan antar ADK
dari negara yang berbeda guna menukar pengalaman masing-masing.
2. Di dalamnya para qiyadah (pemimpin) amal thullabi dapat bertemu
dalam akdvitas yang bersifat nasional, regional, dan internasional dan
-saling menerima pengarahan serta tukar pendapat.
3. Muktamar adalah sarana penting untuk menyatukan pemahaman di kalangan Aktivis Da’wah Kampus.
4. Lewat muktamar dapat dirumuskan strategi umum amal thullabi, serta mengevaluasinya melalui peristiwa di lapangan.
5. Lewat muktamar dapat didiskusikan permasalahan kampus dan upaya pemecahannya.
Jenis-jenis Muktamar (Kongres)
I. Muktamar (Kongres) Nasional, terdiri dari dua jenis, yaitu:
Pertama: Muktamar lembaga kemahasiswaan tertentu. Sangat berguna jika
dilakukan hal-hal berikut: Mengundang para pimpinan fakultas dan
universitas yang terlibat dalam muktamar, dan juga anggota majlis dosen.
Mengundang lembaga-lembaga lain. Mengundang para pejabat di departemen
pendidikan. Memberikan kesempatan yang cukup untuk menilai kerja
individu atau kerja kolektif jika ditinjau dari sudut kebijakan yang
telah ditetapkan. Meletakkan strategi kerja fase berikutnya dan kembali
menentukan prioritas. Memilih pengurus harian baru dengan memberi
kesempatan bagi wajah-wajah baru.
Kedua: Muktamar Umum yang menyertakan seluruh aktivis lembagalembaga
kemahasiswaan dan kepemudaan. Harus diperhatikan hal-hal berikut:
- Mengundang seluruh lembaga untuk terlibat aktif dalam muktamar.
- Membentuk panitia (panitia) pelaksana yang mengurus muktamar yang
terdiri dari anggota-anggota lembaga yang terlibat dalam muktamar.
- Mengundang lembaga-lembaga resmi tingkat nasional untuk ikut serta.
- Publikasi lewat koran, majalah, dan lain-lain dan mengundang mereka
untuk meliput muktamar serta menerbitkan berita harian tentang kegiatan
muktamar.
- Mengundang para cendekiawan dan pemerhati pemuda dan mahasiswa untuk memberikan ceramah dan mengadakan seminar.
- Memilih tema muktamar yang menjadi permasalahan bagi seluruh peserta.
- Memberikan kesempatan bagi setiap lembaga untuk mengungkapkan pendapatnya atau permasalahan yang dihadapi.
- Memperhatikan pembentukan komisi-komisi kecil untuk menganalisa
berbagai persoalan dan menyiapkan tausiyah (rekomendasi) muktamar.
- Memperhatikan titik-titik kesepakatan antara lembaga-lembaga yang
berbeda sehingga muktamar tidak menjadi arena pertentangan dan
perpecahan.
- Memilih badan yang merepresentasikan seluruh lembaga-lembaga
kemahasiswaan untuk dimunculkan dihadapan lembaga-lembaga resmi yang
lain dan dapat memperjuangkan tuntutan mahasiswa.
- Rekomendasi yang dikeluarkan hendaknya merepresentasikan seluruh
pendapat secara umum dan meliputi poin-poin kesepakatan, serta
mengevaluasi pelaksanaannya secara berkala.
II. Muktamar (Kongres) Internasional Yaitu muktamar yang melibatkan lembaga-lembaga kemahasiswaan di tingkat internasional.
Sasarannya adalah:
pertama:merealisasikan universalitas amal thullabi.
Kedua: tukar-menukar pengalaman kemahasiswaan.
Ketiga: memunculkan perjuangan dan permasalahan mahasiswa di setiap
negara dan melakukan pembelaan. Keempat Menghadang setiap arus global
yang merusak para pemuda dan menjauhkan mereka dari permasalahan umat.
JENIS MUKTAMAR
I. Muktamar Lokal:
- Muktamar internal lembaga kemahasiswaan.
- Muktamar yang melibatkan beberapa lembaga mahasiswa dan pemuda.
II. Muktamar Internasional.
Persiapan yang harus dilakukan adalah:
- Mengundang lembaga-lembaga kemahasiswaan yang benar- benar merepresentasikan suara mahasiswa.
- Memberikan prioritas utama bagi masalah-masalah internasional.
- Memilih tema muktamar yang berbobot dan memiliki visi ke depan.
- Mengundang para pakar dan pemikir untuk menjadi pembicara.
- Mengundang media massa internasional untuk meliput muktamar atau
mengirimkan kepada mereka hasil-hasil muktamar secara sistematis.
- Memfokuskan muktamar pada problematika amal thullabi internasional,
seperti: perpecahan, HAM, pemenjaraan aktivis, gejolak politik,
kebebasan mahasiswa dalam membentuk lembaga-lembaga kemahasiwaan,
melindungi, dan membelanya. Memfokuskan pada peran pemuda dalam
perubahan realitas umat.
- Menyadarkan para pemuda tentang kekuatan-kekuatan kebatilan dan penghancur yang menjadikan mereka sebagai obyek sasaran.
- Mengajak para pemuda untuk menjalin hubungan dan menyatukan daya
serta potensi menuju amal thullabi yang universal dan terarah. Persiapan
dan Pengelolaan Muktamar. Aktivis amal thullabi harus banyak
memperhatikan muktamar-muktamar pelajar dan mahasiswa dengan persiapan,
pelaksanaan, pengelolaan, dan evaluasi yang baik. Yang paling penting
dalam hal ini adalah: Persiapan harus dilakukan sedini mungkin, agar
cukup waktu untuk menghasilkan tujuan yang optimal. Membentuk panitia
khusus yang mempersiapkan muktamar, terdiri dari seksi-seksi di
antaranya: seksi pengorganisasian, program-program acara, penerima
tamu, propaganda dan publikasi, seksi perumus hasil-hasil akhir
muktamar, seksi penghubung antar pemimpin organisasi (humas) dan
lain-lain.
- Menyebarkan undangan sedini mungkin kepada tamu, penceramah, dan
peserta muktamar sekaligus mengkonfirmasikan kehadiran dan keikutsertaan
mereka.
- Berusaha keras mengikutsertakan seluruh kelompok dan berupaya agar muktamar mewakili semua kepentingan.
- Memperhatikan waktu yang cukup untuk mengundang media massa dan menerbitkan proceeding hasil muktamar untuk dipublikasikan.
- Membentuk panitia khusus yang menangani kemungkinan-kemungkinan tak
terduga saat muktamar dan mampu mengantisipasi situasi yang muncul.
- Disiplin dalam janji, waktu, dan program yang sudah ditetapkan.
- Menyambut dengan baik para tamu serta undangan dan menyediakan sarana yang cukup untuk mereka.
- Menyebarkan jiwa kemerdekaan, syuro dan demokrasi di arena muktamar dengan tetap berpegang pada peraturan serta tujuannya.
- Muktamar harus menyediakan kesempatan bagi peserta waktu yang cukup
untuk beristirahat, menyiapkan acara-acara hiburan, kunjungan ke
lokasilokasi wisata serta tempat-tempat penting di kota tempat muktamar
berlangsung.
- Menegaskan kepada aktivis amal thullabi agar menyebar di antara
tamu dan undangan untuk lebih mengenal dan membina hubungan yang erat
dengan mereka.
- Memperhatikan keterlibatan para mahasiswi dan memberikan kesempatan
bagi mereka untuk memberikan sumbangan yang berarti bagi muktamar.
- Memperhatikan acara pembukaan, penutupan dengan sebaik-baiknya,
karena keduanya adalah wajah dan gambaran yang mencerminkan muktamar.
- Melakukan penilaian terhadap muktamar dari sudut keterlibatan seluruh peserta dengan berbagai sarana yang memungkinkan.
- Mengirimkan hasil-hasil dan rekomendasi muktamar ke seluruh
lembagalembaga kemahasiswaan yang belum mengikutinya sebagai salah satu
sarana membina hubungan dengan mereka.
•Persiapan Dini dan Matang
• Pengelolaan yang Baik dan Terorganisasi
• Media Massa yang Memadai
• Jiwa Musyawarah dan Merdeka
KUNCI SUKSES MUKTAMAR
(1) CERAMAH Ceramah adalah sarana yang baik untuk menjelaskan sikap,
permasalahan politik atau kemahasiswaan kepada para mahasiswa di
universitas atau pelajar di sekolah. Ceramah juga bagian dari program
tahunan untuk merealisasikan manhaj tarbawi. Untuk itu harus disiapkan
jadwal ceramah dan para penceramahnya dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
- Tema Sebaiknya tema harus berkaitan dengan:
* Hal-hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan mahasiswa baik kuliah atau aktivitas mereka.
* Peristiwa-peristiwa hangat di dalam negeri atau dunia mahasiswa. v
Masalah-masalah yang memerlukan penjelasan bagi mahasiswa, seperti:
perang kebudayaan, obat-obat terlarang, HAM, teknik berkomunikasi,
memelihara dan menjaga motivasi, dan lain-lain.
Penceramah Sebaiknya penceramah ialah:
* Pribadi yang diterima di kalangan mahasiswa tapi memiliki pemikiran yang benar dan cemerlang.
* Orang yang menguasai permasalahan yang dibicarakan dan mengetahui poin-poin yang harus difokuskan dalam pembicaraan.
* Panitia harus menyediakan penceramah cadangan jika penceramah yang telah ditentukan berhalangan hadir.
- Publikasi Publikasi harus menarik dan efektif baik lewat pamflet,
poster, dan pengumuman di kelas-kelas sambil menyebutkan dengan jelas
waktu pelaksanaannya (mulai dan selesainya acara).
* Acara:
1. Sebaiknya acara diadakan pada hari-hari perkuliahan sehingga
kehadiran peserta lebih banyak, dengan memperhatikan ketepatan waktu.
2. Memperkenalkan penceramah dengan singkat dan memberikan lebih banyak waktu untuknya.
3. Menyediakan kesempatan yang cukup untuk tanya-jawab, karena hal
ini lebih mempertajam pembahasan tema pembicaraan. v Memberikan
penghargaan kepada penceramah dan para hadirin.
4. Memberikan waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan baik
langsung atau tertulis sehingga interaksi peserta dengan penceramah
lebih optimal.
(2) SEMINAR Seminar adalah pertemuan dengan lebih dari satu pembicara
yang memiliki pemikiran berbeda untuk membahas permasalahan tertentu.
* Jenis-jenis Seminar Seminar Terbuka: Dihadiri oleh orang banyak sebagai pendengar sekaligus terlibat dalam diskusi.
* Seminar Tertutup: Diskusi hanya terjadi diantara para pembicara. Hasilnya direkam atau ditulis kemudian dipublikasikan.
Persiapan yang Harus Dilakukan
1. Memilih tema yang tepat yang memiliki urgensi tinggi serta dibutuhkan oleh amal thullabi.
2. Memilih pembicara yang menguasai masalah dan lapang dada serta mampu berdialog dengan baik.
3. Publikasi yang baik khususnya pada seminar terbuka agar diikuti oleh banyak peserta.
4. Persiapan teknis yang meliputi: tempat, sarana, aturan, dan lain-lain.
Aturan Seminar
1. Menegaskan di awal seminar bahwa perbedaan pendapat tidak akan merusak hubungan, yang diinginkan hanyalah mencapai kebenaran.
2. Moderator harus bersikap obyektif, tidak berpihak kepada salah
satu pembicara, dan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
pembicara.
3. Diskusi bertujuan menjelaskan seluruh lingkup permasalahan dan
mengungkapkan seluruh pendapat dalam masalah tersebut, jauh dari
provokasi, emosi dan permusuhan, sehingga seminar itu menjadi contoh
yang baik.
4. Harus diungkapkan poin-poin yang dihasilkan atau disepakati dan saran yang muncul dalam pembicaraan.
5. Harus ada upaya untuk melibatkan peserta dalam seminar dengan cara bertanya pada mereka atau memancing mereka untuk bertanya.
6. Merekam seminar dan hasil-hasilnya terutama pendapat-pendapat
penting yang dihasilkan baik lewat buku kecil, kaset, atau video.
7. Membawa hasil-hasil seminar dan menyampaikannya ke pihak-pihak
terkait sekaligus memantaunya. 8. Mengevaluasi dan menilai
berlangsungnya seminar.
(3) RIHLAH (Rekreasi) Rihlah juga sarana penting bagi amal thullabi.
Karena memiliki manfaat dan nilai hiburan, cinta, saling kenal, dan
siyahah (perjalanan) di bumi Allah yang luas. Dengan rihlah mahasiswa
bertemu dengan rekan-rekannya, dan dosen-dosennya dalam suasana yang
lain, akal dan jiwa saling bertemu dan bersatu.
Definisi Rihlah
Rihlah adalah perjalanan beberapa orang ke suatu tempat untuk
mengadakan acara-acara tertentu yang bertujuan merealisasikan
tujuan-tujuan tertentu pula.
Sasaran Rihlah
1. Merealisasikan makna kedekatan dan cinta kasih sesama peserta rihlah.
2. Memberikan kesempatan berinteraksi secara wajar diantara para peserta.
3. Menghibur dan menyegarkan perasaan dan jiwa.
4. Menguak kepribadian dan pemikiran peserta rihlah.
5. Membekali peserta dengan wawasan dan pengetahuan.
6. Mengenal tempat-tempat, kota-kota, atau negeri-negeri yang baru.
7. Memberikan perhatian kepada kesehatan fisik lewat acara-acara permainan dan olah raga.
Jenis-jenis Rihlah
1. Rihlah Keluarga, yang diikuti oleh mahasiswa dan keluarganya.
2. Rihlah Pemuda, diikuti oleh mahasiswa sendiri, atau bersama rekan-rekan mereka di kalangan pemuda.
3. Rihlah Khusus, diikuti peserta yang memiliki hubungan khusus seperti, satu pekerjaan atau satu organisasi.
4. Rihlah Mancanegara, peserta melakukan perjalanan ke luar negeri.
5. Rihlah Lokal (di dalam negeri).
6. Rihlah Musim Panas, biasanya ke salah satu pantai.
7. Rihlah ke tempat-tempat bersejarah, seperti: monumen atau museum.
8. Rihlah Tsaqofiyah, mengunjungi perpustakaan atau pameran buku.
Naik Gunung atau melintasi hutan. Mengunjungi tempat-tempat produksi
atau aktivitas tertentu, seperti: rumah sakit, pabrik, percetakan dan
lain-lain.
9. Rihlah ke tempat-tempat pemandangan alam yang indah dan tenang.
10. Rihlah bersepeda keluar kota atau ke pinggir kota.
11. Rihlah kepanduan yang memiliki aturan dan sasaran tertentu.
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com