GemaDakwah - Kehadiran
Pemerintah harusnya melayani masyarakat, segala kegiatan mendahulukan
kepentingan masyarakat agar, masyarakat sehat, terdidik, bermoral dan
sejahtera. Maka dedikasi moralitas biokrasi/aparatur pemerintah merupakan
keharusan dalam menunjukan disiplin, kinerja keprofesionalan dalam
memberikan pelayanan prima.
Ini
disampaikan Gubernur Irwan Prayitno ketika memberikan sambutan dalam
Sosialisasi Reformasi Biokrasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat, Senin pagi (19/12) di Padang. Hadir dalam kesempatan tersebut
Wakil Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara RI, Eko Prasojo, Sekretaris
Daerah, DR. Ali Asmar, MPd, para Staf Ahli Gubernur, Asisten dan Kepala SKPD di
lingkungan Pemprov Sumbar.
Irwan
Prayitno juga menyampaikan, selama ini birokrasi lebih menganut ajaran
pemerintahan kolonial Hindia Belanda , yang dalam sejarahnya pemerintah minta
dilayani oleh masyarakat. Seakan-akan jabatan adalah sebuah kekuasaan yang
mesti dihormati dan disanjung-sanjung. Hal ini mungkin yang membuat kita
melakukan Reformasi Birokrasi secara menyeluruh, untuk membangun pemerintahan
yang baik dan bersih.
Birokrasi
dan penyelenggaraan ini merupakan uang rakyat, perlu perubahan mindset (pola
pikir) para biokrasi untuk memberikan yang terbaik di negeri ini untuk
kesejahteraan hidup masyarakat, yang lebih bermartabat.
Oleh karena
itu jadi birokrat jangan berperilaku sombong, angkuh atau suka main-main
hitungan dengan masyarakat dalam menjalan pekerjaan melayani masyarakat. Untuk
semua itu para birokrat mesti memiliki komitmen dan konsistensi yang jelas
dalam menjalankan program pembangunan, ajaknya.
Irwan
prayitno juga menyampaikan dari hasil pemetaan potensi dan kompentensi Pegawai
Sumbar baru mencapai 30 persen. Hal ini juga persoalan bagi penempatan kemampuan
pegawai dalam tugas yang dijalani baru pada posisi 30-31 Persen, kondisi ini
mesti kita pacu peningkatannya untuk mewujudkan pelayanan prima tersebut.
Tentu dengan
proses tatalaksana, sistem pelayanan, disiplin, etika aparatur dan
lain-lain yang tentu bermuara pada mewujudkan kepercayaan masyarakat, sehingga tercapai
tingkat partisipasi masyarakat dalam menyukseskan pembangunan di daerah ini.
Dalam bidang
pelaporan keuangan kita tahun 2011 baru mendapat “ WDP”, target setidak-tidaknya
dua tahun kedepan kita telah mampu mencapai “WTP”. Saat ini kita sedang
membenahi sistem program pelaporan masing-masing unit kerja dan masing-masing
program pokok, unkapnya.
Dalam
kesempatan tersebut Wamenpan, Eko Prasojo menyampaikan keynote speaker, tentang Reformasi Birokrasi
Indonesia. Puncak acara adalah penandatangan Deklarasi Reformasi Birokrasi
Pemprov. Sumbar yang berisikan:
Dengan ini, kami Pegawai Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyatakan :
1.
Bersungguh-sungguh
untuk mewujudkan pemerintahan yang berkinerja tinggi
2.
Bersungguh-sungguh
untuk memberikan pelayanan prima kepada pihak-pihak terkait dan
3.
Bersungguh-sungguh
untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, bebas dari korupsi, kolusi dan
Nepotisme
Dengan
demikian ikrar kami, sebagai pelaksana Reformasi Biokrasi di lingkungan
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Padang, 19 Desember 2011)
Deklarasi
ini ditandatangani oleh Gubernur, Wakil Gubernur, Sekdaprov, para Staf Ahli,
Asisten, serta semua Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Sumbar. [humas/ismed]
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com