GemaDakwah – Tiap tahun tanggal 22 Desember
diperingati sebagai hari Ibu. Hari Ibu ditetapkan
oleh Presiden Soekarno dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden No. 316
tahun 1959, dan sejak itu Hari Ibu dirayakan secara nasional. Adanya
Dekrit Presiden ini menggambarkan pada kita betapa negara ini memberikan
penghargaan atas peran dan kontribusi yang telah diberikan para Ibu.
Bahkan perubahan sebuah bangsa menjadi maju dan bermartabat juga tak
lepas dari peran dan kontribusi para ibu.
Peran dan kontribusi ibu dapat dilihat dalam berbagai aspek. Pertama, peran dalam keluarga.
Di dalam keluarga Ibu memegang peranan di dalam membangun keluarga yang
harmonis. Dari keluarga yang harmonis inilah akan terlahir masyarakat
dan bangsa yang juga harmonis. Jadi, peran ibu di dalam keluarga sangat
besar untuk mengokohkan ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga yang
dimaksud adalah suatu kondisi keluarga yang harmonis, berdaya,
berprestasi dan menjadi teladan bagi masyarakat.
Dengan adanya
ketahanan keluarga, maka berbagai persoalan dan tantangan dapat
dihadapi. Sehingga keluarga mempunyai peran kontribusi bagi masyarakat
dan bangsa. Oleh karena itu, agenda ketahanan keluarga perlu menjadi
agenda pembangunan nasional sehingga setiap ketahanan keluarga bangsa
Indonesia menjadi semakin kokoh. Kokohnya ketahanan keluarga akan
mengokohkan ketahanan nasional.
Kedua, peran kemasyarakatan.
Sebagai bagian dari anggota masyarakat maka setiap Ibu memiliki
berperan dan berkontribusi di dalam upaya menegakkan amar ma’ruf dan
nahi munkar dalam arti yang seluas-luasnya. Peran dan kontribusi ini
akan dapat dijalan secara optimal ketika para Ibu memiliki kapasitas
yang memadai. Untuk itu, proses pembelajaran menjadi penting untuk
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman.
Firman Allah SWT QS. Al
Mujadilah ayat 11 dinyatakan bahwa Niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Bahkan dalam HR. Muslim dijelaskan juga
bahwa Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
memudahkan baginya jalan ke surga. Ini menggambarkan pada kita betapa
mulianya orang-orang yang berilmu.
Ketiga, peran kebangsaan.
Sejarah juga telah mencatat adanya para ibu yang menjadi pahlawan.
Mereka berjuang untuk melakukan perubahan dengan merebut kemerdekaan dan
melepaskan tanah airnya dari para penjajah. Dalam konteks sejarah,
perempuan mempunyai peran dan kontribusi besar dalam memperjuangkan
kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pahlawan
perempuan yang telah diakui sebagai pejuang antara lain Cut Nyak
Meutia, Cut Nyak Dhien, dan lainnya. Karakter para Ibu pejuang dapat
menjadi pembelajaran bagi generasi saat ini dan mendatang. Untuk itu,
kita berharap peran media bisa lebih optimal lagu untuk mengungkap dan
mensosialisasikan karakter para Ibu pejuang bangsa ini.
Di era
modern sekarang ini tentu peran dan kontribusi para ibu menjadi sangat
penting dalam upaya melahirkan generasi berkualitas, beriman dan
bertaqwa. Sehingga para generasi penerus ini mampu mengelola bangsa ini
menjadi bangsa yang maju, bermartabat dan sejahtera. Hadirnya generasi
berkualitas sekaligus beriman dan bertaqwa menjadi jawaban atas berbagai
permasalahan yang dihadapi bangsa. Bahkan mereka inilah yang diharapkan
akan mampu membangun bangsa ini menjadi lebih maju dan bermartabat.
Peran
dan kontribusi Ibu juga sangat penting di dalam menjawab berbagai
persoalan bangsa yang masih mendera bangsa terutama dalam bidang
pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan moral dll. Khusus di bidang
pendidikan, Indonesia saat ini masih tertinggal jauh dari bangsa-bangsa
lain. Hal ini dilihat dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
dikeluarkan Badan Pembangunan PBB (UNPD) dimana disebutkan bahwa IPM
Indonesia turun menjadi peringkat 124. Padahal tahun lalu (2010)
Indonesia berada pada peringkat 108. Hal ini menunjukkan bahwa
pemerintah perlu melakukan evaluasi terhadap efektivitas penggunaan
anggaran untuk pendidikan yang jumlah minimal 20% persen dari APBN
tahunan.
Peran dan kontribusi itu akan dapat dilakukan dengan
adanya pengetahuan, keikhlasan dan pengorbanan. Pengetahuan merupakan
dasar agar setiap para ibu memiliki dasar dan pemahaman terhadap
berbagai hal. Dengan ilmu para ibu menjadi yakin akan kebenaran yang
dipahaminya. Keikhlasan akan menjadi kekuatan untuk tidak pantang
menyerah di dalam mewujudkan ketahanan keluarga. Begitu juga dengan
pengorbanan, membuat kita terus bersemangat untuk mencapai yang lebih
baik lagi. Sungguh peran dan kontribusi Ibu tak bisa tergantikan sebagai
poros perubahan bangsa. Peran dan kontribusi para Ibu inilah yang telah
menghasilkan para pemimpin-pemimpin bangsa. Selamat hari Ibu, bakti
yang tulus dan kiprah yang tak tergantikan, untuk bangsa yang berjaya. Wallahu a’lam bish showab.
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com