GemaDakwah – Pangkalankerinci. Datangnya kematian
atau maut selalu tidak disangka-sangka dan tidak pilih tempat. Seorang
warga Pangkalankerinci bernama Syawir (60) mungkin beruntung karena dia
meninggal dunia dalam keadaan sedang beribadah. Pensiunan PNS Pemkab
Pelalawan dipanggil menghadap Tuhan pada saat berdiri menjadi khatib
shalat Idul Adha 1432, Minggu (6/11) kemarin. Ia terjatuh ke lantai
ketika membaca doa di khutbah kedua, lalu menghembuskan nafas terakhir
di pangkuan para jemaah.
Peristiwa langka ini terjadi di dalam
masjid Baiturrahman jalan Melur Pangkalankerinci. Ketiga ratusan jemaah
berlinangan air mata mendengar doa yang dibacakan Syawir, tiba-tiba
suara itu hilang. Mengetahui khatib telah rebah ke lantai depan mimbar,
seorang jemaah menggantikan posisinya untuk melanjutkan doa penutup.
Jemaah yang lain memberi pertolongan kepada Syawir. Namun begitu
tubuhnya ditelentangkan, pria yang sehari-harinya menjadi imam lima
waktu di masjid Baiturrahman ini menghembuskan nafas terakhir.
Suasana
riuh sebentar, disebabkan jemaah yang berada di shaf belakang ingin
melihat apa yang terjadi. Namun setelah mengetahui khatib mereka wafat,
jemaah langsung tenang. Banyak warga yang langsung membacakan doa untuk
almarhum. Jenazah Syawir lantas disemayamkan sebentar di Masjid
tersebut, menunggu persiapan tempat persemayaman di kediamannya. Tak
lama kemudian ratusan jemaah ikut mengantarkan jenazah ke kediaman
almarhum.
Syawir dikenal sebagai seorang tokoh dan panutan bagi
masyarakat sekitar tempat tinggalnya, lantaran budi pekerti yang luhur
dan gemar menolong. Dia merupakan alumni sebuah pondok pesantren dan
teman seangkatan mantan bupati Pelalawan H Rustam Effendi MA. Setelah
pensiun dari PNS beberapa tahun lalu, Syawir lebih banyak beraktifitas
dibidang keagamaan, dengan mengabdikan dirinya menjadi imam dan khatib
tetap di Masjid Baiturahman.
Itu sebabnya proses kematiannya yang
berbeda dengan kebanyakan orang, lantas dikait-kaitkan oleh warga
setempat dengan kebaikannya semasa masih hidup. “Mudah-mudahan beliau
khusnul khotimah dan masuk surga. Dia senyum sebelum meninggal,” tutur H
Muhtar, seorang pengurus masjid Baiturrahman yang juga sahabat dekat
almarhum.
Menurut penuturan Muhtar, kondisi tubuh Syawir tampak
sangat sehat dan bugar, baik selama membacakan khutbah maupun sebelum
naik mimbar. Saat tiba di masjid Baiturahman sebelum pukul 07.00 Wib,
Syawir terlihat berbincang dengan beberapa orang warga. Bahkan ketika
membacakan khutbah, suara Syawir terdengar cukup keras dan tidak
menunjukkan sedang sakit.
“Waktu datang keadaan beliau biasa saja,
cerita-cerita. Waktu khutbah pun tak ada masalah, Cuma waktu terakhir
itu tiba-tiba diam sebentar. Lalu tiba-tiba sudah dibawah,” jelasnya.
(bun/jppn)
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com