Siyasah Tarbiyah (Strategi Tarbiyah)
Strategi Tarbiyah bagi Jamaah bertujuan untuk menanamkan mabadi’ atauPprinsip-Prinsip Dasar Jamaah di hati anggota ikhwan.
Di antara prinsip-prinsip dasar yang sangat urgen di awal proses tarbiyah adalah:
1 – أن الإسلام معنى شامل ينتظم شؤون الحياة جميعاً،
ويفتي في كل شأن منها، ويضع له نظاماً محكماً دقيقاً، ولا يقف مكتوفاً أمام
المشكلات الحيوية والنظم التي لا بد منها لإصلاح الناس (1).
2 – أن مهمتنا سيادة الدنيا وإرشاد الإنسانسة كلها إلى نظم الإسلام الصالحة، وتعاليمه التي لا يمكن بغيرها أن يسعد الناس (2).
- Bahwa Islam adalah sistem yang syamil dan mutakamil, mengatur seluruh dimensi kehidupan, memberi aturan untuk semua sisi, menggariskan hukum yang detail, tidak berhenti di hadapan problematika kekinian yang berubah dan sautu sistem yang sangat diperluakan guna memperbaiki manusia, (dakwatuna: Ar-Rasail;1/16)
- Bahwa cita-cita kami adalah siyadatud dunya –memimpin dunia- dan mengarahkan kemanusiaan semua tanpa terkecuali sesuai atura-aturan Islam yang benar dan ajaran-ajaran Islam yang tidak dengan selainnya manusia bisa meraih kebahagiaan, (Ila ayyi syai’in nad’un naas: Ar-Rasail;1/34)
3 – أننا نعمل للناس في سبيل الله أكثر مما نعمل لأنفسنا (1).
4 – أن هذه الدعوة لا يصلح لها إلا من حاطها من كل جوانبها، ووهب لها ما تكلفه إياه من نفسه وماله ووقته وصحته (2).
- Sungguh kami bekerja untuk semua umat manusia menuju ke jalan Allah, lebih banyak dari pada kami bekerja untuk diri kami sendiri, (Dakwatuna: Ar-Rasail;1/11)
- Dakwah ini tidak mungkin diemban kecauli oleh orang yang menjeburkan dirinya ke medan dakwah dengan semua dimensinya. Menghibahkan diri, harta, waktu dan kesehatannya untuk dakwah, (Dawkatuna: Ar-Rasail;1/14)
Tawazun dalam Tarbiyah
تعمل التربية الإخوانية على إنشاء جيل يحقق معنى رهبان في الليل فرسان في النهار (3).
Tarbiyah Ikhwaniyah bekerja untuk mewujudkan generasi yang mampu menjalankan makna “seperti rahin-rahib di malam hari dan layaknya kuda-kuda perang di siang hari”, (ilasy Syabaab: Ar-Rasail;1/87-88)
لهذا ترى الاخ المسلم في المحراب خاشعاً متبتلاً يبكي
ويتذلل، وبعد ذلك يكون هو بعينه واعظاً مدرساً يقرع الآذان بزواجر الوعظ،
وبعد قليل تراه نفسه رياضياً أنيقاً يرمي الكرة أو يدرب على العَدْوِ أو
يمارس السباحة، وبعد فترة يكون هو بعينه في متجره أو معمله يزاول صناعته في
أمانة وفي إخلاص (4).
Karena itu, kamu lihat Al-Akh khusyu’ di mihrabnya menangis haru dan
mengiba kepada Rabb-nya, setelah itu ia menjadi seorang guru yang mampu
memberi nasehat kepada umat dan menggetarkan hati mereka dengan
nasehatnya, sejurus kemudian kamu lihat ia mempraktekkan olah raga,
sebagai olahragawan yang pintar menendang bola atau memainkan tombak,
atau berenang, selanjutnya ia berada di tempat bisnisnya atau tempat
kerjanya melaksanakan tugas dengan penuh amanah dan ikhlas, (Risalah
Muktamar Khamis: Ar-Rasail;1/157)
Tarbiyah Ammah (Tarbiyah secara Umum)
Tidak diperkenankan pelaksanaan tarbiyah kita untuk para anggota
berdasarkan metode atau madzhab khusus, karena sebab-sebab sebagai
berikut:
1 – اعتماد طريق – أو مذهب – خاص يؤدي إلى خصومة مع أبناء الطرق والمذاهب الأخرى.
2 – حصر الدعوة في طريق – أو مذهب – خاص يجعلها محصورة في نفر من المسلمين.
3 – حصر الدعوة في طريق – أو مذهب – خاص يجعلها وقفاً على ناحية واحدة من نواحي الإصلاح الإسلامي.
- Bergantung pada metode atau madzhab tertentu akan memunculkan polemik dengan penganut metode atau madzhab lainnya.
- Mengkhususkan dakwah dengan metode atau madzhab khusus hanya akan membatasi diri pada kelompok tertentu dari kalangan umat Islam.
- Membatasi dakwah dengan metode atau madzhab tertentu hanya akan sesuai dengan salah satu aspek perbaikan Islam, padahal perbaikan Islam harusnya mencakup semua aspek kehidupan.
إنما يجب أن تكون دعوتنا دعوة عامة قوامها العلم
والتربية والجهاد، وهي أركان الدعوة الإسلامية الجامعة. ومن أراد بعد ذلك
تربية خاصة، فهو وما يختار لنفسه. إنما ينبغي أن يكون ذلك بإذن القيادة
(1).
Kewajiban dakwah kita adalah dakwah ammah –dakwah umum-, pondasinya
adalah ilmu, tarbiyah dan jihad, ini adalah pilar-pilar dakwah Islam
yang konfrehensif.
Adapaun jika ada orang yang menghendaki dakwah khasshah setelah
proses ini, itu karena pilihan mereka sendiri dan atas kesadaran
sendiri, namun demikian harus seuai dengan ijin Qiyadah,
(Al-Mudzakkirat; 76-78). bersambung…
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com