MEDAN - Pesawat Cassa jenis 212 milik PT Nusantara Buana Air
(NBA) Kamis kemarin dikabarkan jatuh di kawasan Gunung Bahorok,
Langkat, Sumatra Utara. Sebanyak 18 penumpang bersama kru belum
diketahui nasibnya.
Pesawat itu take off dari Bandara Polonia Medan, pukul 07.00 WIB dengan tujuan Kutacane. Seharusnya satu jam kemudian, pesawat telah mendarat di Kutacane.
Hingga berita ini ditulis, koordinat yang diperkirakan menjadi titik jatuhnya pesawat sudah diketahui. Namun, bagaimana kondisi pesawat, penumpang dan krunya belum ada yang bisa memastikan.
“Belum dijumpai. Sebab medannya sulit. Ada pegunungan, lembah, di kawasan Bukit Barisan,” kata kepala pos SAR Kutacane, Juanda Sodo saat dihubungi VIVAnews, Kamis (29/9).
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan SAR Medan, diketahui lokasi jatuhnya pesawat 36 mil dari Bandara Polonia, Medan, di pegunungan Bohorok.
“Pesawat hilang kontak setelah 15 menit terbang dari Bandara Polonia,” katanya.
Tim SAR berupaya keras menyisir lokasi yang diduga lokasi jatuh pesawat. Mereka membawa sejumlah perlengkapan seperti alat monitoring, tandu, perlengkapan medis, kantung jenazah, dan perlengkapan tim. Perlu waktu untuk mencapai lokasi.
“Ke desa terdekat dengan lokasi, butuh waktu 3 jam dengan mobil. Selanjutnya, berjalan kaki. Kami belum bisa memastikan berapa lama,” tambah dia.
Dibatasi pukul 20.00 WIB
Pencarian pesawat tersebut dibatasi hingga pukul 20.00. “Sampai saat ini kami belum menemukan lokasi jatuhnya pesawat,” kata Kasi Operasional SAR Medan, Suhri Noster Nobertus Sinaga saat dihubungiVIVAnews.com, sore kemarin.
Ia mengatakan, aparat pencari jatuhnya pesawat milik PT Nusantara Buana Air itu terus dikerahkan. Namun, jika dalam batas waktu tersebut pesawat belum juga ditemukan, tim SAR terpaksa harus menghentikan upaya pencarian. Rencananya, SAR akan kembali menggelar operasi pencarian pesawat keesokan harinya.
“Kalau sudah lebih dari jam 20.00 WIB, akan distop untuk istirahat dan dilanjutkan pada besok pagi,” kata dia seraya menyebutkan bahwa berdasarkan pantauan dari atas, kondisi fisik pesawat terlihat utuh. SINGGALANG
Pesawat itu take off dari Bandara Polonia Medan, pukul 07.00 WIB dengan tujuan Kutacane. Seharusnya satu jam kemudian, pesawat telah mendarat di Kutacane.
Hingga berita ini ditulis, koordinat yang diperkirakan menjadi titik jatuhnya pesawat sudah diketahui. Namun, bagaimana kondisi pesawat, penumpang dan krunya belum ada yang bisa memastikan.
“Belum dijumpai. Sebab medannya sulit. Ada pegunungan, lembah, di kawasan Bukit Barisan,” kata kepala pos SAR Kutacane, Juanda Sodo saat dihubungi VIVAnews, Kamis (29/9).
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi dengan SAR Medan, diketahui lokasi jatuhnya pesawat 36 mil dari Bandara Polonia, Medan, di pegunungan Bohorok.
“Pesawat hilang kontak setelah 15 menit terbang dari Bandara Polonia,” katanya.
Tim SAR berupaya keras menyisir lokasi yang diduga lokasi jatuh pesawat. Mereka membawa sejumlah perlengkapan seperti alat monitoring, tandu, perlengkapan medis, kantung jenazah, dan perlengkapan tim. Perlu waktu untuk mencapai lokasi.
“Ke desa terdekat dengan lokasi, butuh waktu 3 jam dengan mobil. Selanjutnya, berjalan kaki. Kami belum bisa memastikan berapa lama,” tambah dia.
Dibatasi pukul 20.00 WIB
Pencarian pesawat tersebut dibatasi hingga pukul 20.00. “Sampai saat ini kami belum menemukan lokasi jatuhnya pesawat,” kata Kasi Operasional SAR Medan, Suhri Noster Nobertus Sinaga saat dihubungiVIVAnews.com, sore kemarin.
Ia mengatakan, aparat pencari jatuhnya pesawat milik PT Nusantara Buana Air itu terus dikerahkan. Namun, jika dalam batas waktu tersebut pesawat belum juga ditemukan, tim SAR terpaksa harus menghentikan upaya pencarian. Rencananya, SAR akan kembali menggelar operasi pencarian pesawat keesokan harinya.
“Kalau sudah lebih dari jam 20.00 WIB, akan distop untuk istirahat dan dilanjutkan pada besok pagi,” kata dia seraya menyebutkan bahwa berdasarkan pantauan dari atas, kondisi fisik pesawat terlihat utuh. SINGGALANG
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com