TEHERAN - Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Saeed Jalili, mengatakan tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan program nuklir Iran. "Kami menilai kecil kemungkinan aktivitas itu telah mengundang kekhawatiran negara-negara Arab," katanya, menyinggung transparansi dan misi damai aktivitas nuklir Iran.
Sebagaimana dilaporkan IRNA, Senin (24/1), Jalili dalam wawancaranya dengan koran Asharq al-Awsat, menepis kekhawatiran negara-negara Arab terhadap program nuklir Iran. Dikatakannya, "Kami menolak klaim itu. Pekan lalu dalam program tur ke instalasi-instalasi nuklir Iran, lima duta besar Arab hadir dalam tur tersebut.""Wakil Mesir di Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), wakil Liga Arab, duta Aljazair, Yaman, dan Suriah hadir dalam program itu," tambahnya.
Menjawab pertanyaan tentang beberapa negara Teluk Persia secara spesifik telah menyatakan kekhawatirannya terhadap aktivitas nuklir Iran, Jalili menuturkan, "Klaim ini tidak bisa diterima, karena hubungan kami dengan negara-negara tetangga di Teluk Persia sangat baik dan harmonis."
Berbicara tentang perubahan strategi Iran dalam perundingan nuklir, Jalili menandaskan, perubahan itu tidak berarti mengubah prinsip-prinsip perundingan. Ditegaskannya, Teheran punya program yang jelas, yaitu perundingan terkait haknya untuk memperoleh teknologi nuklir. Ini merupakan salah satu hak bangsa Iran.
Ia menegaskan kesiapan Iran untuk kembali ke meja perundingan sesuai dengan logika Iran. Logika Iran, sambungya, adalah sebuah logika yang kuat, yaitu menghormati hak rakyatnya untuk memiliki teknologi nuklir damai.
Menyinggung alasan penolakan delegasi Iran untuk berdialog dengan perwakilan AS di Istanbul, Jalili menyatakan bahwa bangsa Iran tidak percaya kepada mereka. Sebelumnya, ketika ditanya soal penolakannya untuk bertemu dengan utusan AS di sela-sela perundingan Istanbul, Jalili mengatakan, "Telah tercipta dinding ketidakpercayaan antara Iran dan AS dalam tiga puluh tahun terakhir."
REPUBLIKA.CO.ID
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com