Risalah dari Muhammad Mahdi Akif, Mursyid am Ikhwanul Muslimin, 15-11-07 Bismillah wal hamdulillah, shalawat dan salam atas Rasulullah SAW… selanjutnya,
Islam saat ini sedang menghadapi fenomena perpecahan yang diciptakan oleh manusia, (perpecahan tersebut) memiliki tingkatan derajat: pemimpin dan yang dipimpin, mulia dan rakyat rendahan, orang kaya dan orang miskin, warna kulit dan apartheid, barat dan timur, kelompok Negara besar (maju) dan Negara kecil (berkembang), 5 negara anggota tetap yang memiliki peran dalam menguasai dan menjajah dunia merasakan akan kesengsaraan dan kesakitan terhadap Negara-negara lainnya.
Sebagaimana Rasulullah SAW pernah menyampaikan dengan ungkapan yang jika umat Islam dan non muslim mengetahui hakikat ungkapan tersebut, maka akan melangkah jauh ke depan, meletakkan lembaran-lembaran cahaya, seakan seperti kuda putih di tengah lembaga internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kepada mereka akan mengambil keputusan, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menghilangkan dari diri kalian sifat kejahiliyahan dan mengagungkan nenek moyang, sesungguhnya manusia dari Adam dan Adam berasal dari tanah, tidak ada yang lebih utama bagi orang Arab atas Ajam (non arab) kecuali dengan taqwa”.
Jika hal ini telah tampak di permukaan, padahal Rasulullah SAW sejak awal telah memaklumkan akan risalah dakwahnya sebagai rahmat untuk seluruh manusia: “Dan tidaklah Kami utus engkau kecuali sebagai rahmat untuk semesta alam”. (Al-Anbiya: 107).
Manusia dalam Islam ada dua tipe:
Pertama:
Tipe yang percaya terhadap apa yang diyakini oleh kaum muslimin, baik agama dan kitabnya, percaya terhadap Rasulullah dan apa yang dibawanya. Mereka adalah kelompok yang memiliki keterikatan dengan kita, dan kita bekerja di jalan mereka, berkorban untuk melindungi mereka dan mengorbankan harta dan jiwa untuk mereka dimana saja mereka berada dan dari golongan dan kelompok mana saja mereka berasal. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara”. (Al-Hujurat: 10)
Kedua:
Tipe sebaliknya, mereka adalah kelompok yang kita berdamai dengan mereka selama mereka mau berdamai dengan kita, kita memberikan kebaikan untuk mereka selama mereka tidak memusuhi kita, kita percaya ada ikatan dengan mereka yaitu ikatan dakwah, sehingga selayaknya kita menyampaikannya kepada mereka seperti halnya sesama kita; karena dakwah merupakan kebaikan untuk manusia seluruhnya, berjuang untuk keberhasilan dakwah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh agama akan jalan dan sarana-sarananya. Dan barangsiapa memusuhi kami, maka kami akan mengembalikan permusuhan mereka dengan cara terbaik sesuai dengan permusuhan mereka. Allah berfirman: “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka Itulah orang-orang yang zalim”. (Al-Mumtahanah: 8-9)
Islam telah mewasiatkan untuk melakukan kebaikan dan ihsan antar sesama manusia, meskipun berbeda akidah dan agama, sebagaimana telah diwasiatkan kepada Ahli kitab untuk berinteraksi dengan mereka secara baik, Allah berfirman: “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa”. (Al-Maidah: 8 ). Dan hakikat yang terbaik adalah: “Bagi mereka apa yang diberikan untuk kami dan atas mereka apa yang diberikan atas kami”.
Di bawah naungan toleransi agama ini, negeri-negeri Islam menjadi tempat yang suci dan aman bagi Yahudi dan yang lainnya dari berbagai tekanan, mereka hidup di negeri-negeri Islam dengan damai dan aman, memberikan keuntungan niaga, berlimpah harta dan mendapat kedudukan yang tinggi dalam perlindungan dan penjagaan dari kaum muslimin.
Kaum muslimin yang berlaku ihsan terhadap hewan saat menyembelihnya tentunya tidak akan bertindak dzalim terhadap manusia, adanya non muslim dan tempat ibadah mereka di negeri kami merupakan saksi nyata akan ihsan dan kesempurnaan akhlak kaum muslimin, dibolehkannya orang Islam menikah dengan wanita ahli kitab dengan memberikan hak untuk beribadah sesuai keyakinannya, merupakan petunjuk yang kuat akan keagungan Islam dan toleransinya dengan pemeluk agama lain.
Wahai dunia yang sedang kebingungan… Wahai seluruh manusia… Wahai para pemimpin yang berakal… Sesungguhnya Allah telah menganugerahkan kepada kita agama, hukum-hukum syariat, memudahkan segala urusan dan menjadikannya kebaikan sepanjang zaman dan tempat sehingga dapat diterima di seluruh dunia, menampakkan di dalamnya sisi kemanusiaan akan angan-angan dan cita-cita yang selalu dinanti-nantikan, dan prinsip-prinsip dan ajaran-ajaran Islam menjadi kokoh secara sendirinya, berlimpah dengan kesuburan dan kesemangatan hidup, memiliki daya tarik dan pemikat oleh keagungan dan keindahannya, dan tentunya akan terus demikian karena merupakan kebenaran hakiki, bahkan hidup manusia akan rapuh dan tidak mampu berdiri tegak secara sempurna dan baik tanpanya, karena semuanya berasal dari yang Maha Mengetahui dan Maha Khabir… “Dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui” (Al-Mulk: 14).
Kita telah beriman dengan keimanan yang tidak ada pertentangan dan keraguan di dalamnya, kita meyakini dengan keyakinan yang lebih kokoh dari gunung-gunung yang tinggi menjulang, bahwa tidak ada ideologi kecuali ideologi yang menyelamatkan dunia yang sedang tersiksa dan memberikan petunjuk akan kebingungan manusia hingga ke jalan yang lurus, yaitu agama Islam yang hanif yang telah disempurnakan dan dicukupkan oleh Allah SWT dan melatih manusia seluruhnya pada kebaikan: “Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (Al-Maidah: 3).
Kami menggunakan kesempatan ini, menyampaikan dengan penuh keikhlasan kepada para pejabat dan orang yang berakal dari negara-negara Barat, dengan nasihat yang memberikan manfaat, jika sesuai maka hal tersebut merupakan kebaikan bagi mereka dan untuk seluruh manusia. Yaitu bahwa ideologi penjajahan jika pada masa dahulu yang telah menyebarkan kerugian di berbagai negara dan tempat, sehingga di masa yang akan datang akan menemui kegagalan. Hal ini guna mengingatkan perasaan dan membangunkan kesadaran bangsa, bahwa politik pemaksaan, penindasan dan kediktatoran di masa lalu tidak memberikan kebaikan, apalagi di masa mendatang, tidak mampu menguasai hati dan jiwa yang terjajah begitupun di masa mendatang akan lebih lemah, maka ambillah pelajaran dari sejarah wahai orang yang memiliki akal.
Bahwa politik tipu daya, penindasan dan politik standar ganda, jika pada saat tertentu memberikan ketenangan dan kenyamanan namun tidak menafikan akan adanya terjangan angin topan yang kuat dan keras, karena tampak jelas bahwa politik tersebut telah banyak memberikan kesalahan, permasalahan dan pertikaian, boleh jadi pada masa mendatang lebih lemah akan mencapai tujuan.
Jika demikian harus ada politik baru, yaitu politik saling tolong menolong dan persatuan yang jujur dan bebas, yang dibangun atas dasar persaudaraan dan saling menghormati, saling memberikan manfaat dan kebaikan secara materi, saling menghormati antar keluarga dan manusia sehingga mampu memperkokoh sistem yang baru dan menyebarkan keamanan dan kedamaian.
Pemerintahan yang diktator dan kekerasan telah berlalu, Barat dan Amerika setelah ini tidak akan mampu menguasai Timur dengan besi dan api, tidak akan mampu menancapkan kaki mereka dan membuat keputusan atas bumi kami, dan sejarah dalam waktu dekat atau jauh merupakan saksi atas kebenaran ucapan kami, bahwa para perampas dan penjajah tidak akan pernah kekal, setiap bumi yang dijajah pasti akan melakukan perlawanan. Sungguh kisah dan sejarah negara Inggris, Perancis, Italia, Belanda, Portugal terhadap negeri-negeri yang dijajah tidak akan hilang dari kenangan, dan bekas-bekasnya akan menjadi saksi nyata bagi siapa yang memiliki hati dan pendengaran sementara dia menyaksikannya.
Bukanlah kami saja yang mengatakan ini namun sebagian dari para petinggi dan pejabat Barat juga mengatakan demikian, kami sampaikan nasihat ini kepada para pejabat negara-negara penjajah yang berakal, kepada para penguasa di seluruh dunia; nasihat yang memberikan manfaat lebih banyak dari hanya sekedar tuntutan yang memberikan maslahat kepada kami, maka dipersilahkan mengambilnya atau meninggalkannya. Kami telah memantapkan jiwa untuk hidup dengan mengagungkan kebebasan, kemerdekaan atau mati dalam keadaan mulia dan suci, kami tidak mau merampas hak orang lain dan tidak seorangpun boleh mengingkari hak kami.
Sungguh sangatlah baik jika setiap umat hidup saling tolong-menolong dan bergotong royong daripada hidup saling berlomba dengan yang lainnya sepanjang masa mengobarkan revolusi di dalam negeri yang terampas, dan memercikkan api peperangan antar negara yang saling berlomba… hanya dengan ini dunia akan meraih kemenangan, saling tolong menolong yang mulia dan perdamaian yang panjang.
Adapun bentuk unshuriyah (aphartheid), kedzaliman dan kediktatoran telah memberikan beban yang berat – dan akan terus menjadi beban – terhadap dunia dengan harga yang sangat mahal… jiwa yang mati, darah yang tumpah, kehormatan yang dihinakan, hurumat (larangan-larangan) yang dilanggar, harta yang dikorbankan, semuanya dikeluarkan oleh negara-negara yang memusuhi dan dimusuhi, walaupun dari kalangan yang dimusuhi lebih banyak, bersamaan dengan bumi yang dijajah, keluarga yang dicerai beraikan, SDA (sumber daya alam) yang dirampas, tempat-tempat suci yang dinistakan, dan cukuplah para saksi dengan mengalihkan mata dua kali terhadap negeri Palestina, Irak, Afghanistan, Somalia, Chechnya, Kasymir, Bosnia dan Herzegovina dan Kosovo, sementara Sudan dan Lebanon serta negara-negara lainnya sedang menunggu agenda berikutnya!!
Wahai para pejabat yang berakal…
Dengan berbagai banyak kerugian; baik jiwa, kehormatan, harta dan bumi, kami ingin bertanya kepada kalian: Inginkah kalian mengembalikan negeri-negeri yang telah terampas kepada pemiliknya? Inginkah kalian mengembalikan para pengungsi dan orang-orang yang terlantar ke negara dan rumah mereka masing-masing? Apakah kalian merasa tenang dan aman dengan kondisi ini? Apakah dapat dinikmati ketenangan dan kedamaian oleh negara-negara yang kalian perangi? Merasa tenangkah wahai kalian para perampas dan penjajah negara Palestina, Irak dan Afghanistan?
Wahai sekalian manusia, sungguh hal ini tidak akan terwujud dan selamanya tidak akan terwujud bahkan seluruh dunia akan merasakan kerugian di bawah cengkraman kedzaliman para pelaku dzalim dan pembantai dari Zionis Yahudi dan Amerika, yang masyarakatnya terus dihantui ketakutan dan kekhawatiran, bahkan jiwanya akan selalu merasa tidak aman di mana saja berada dan bergerak, bahkan jiwa mereka terlantar dan terusir menjadi pengungsi di alam terbuika, tidak ada tempat berteduh dan tidak ada makanan dan minuman disana…
Amerika dan Zionis sedang membahas masalah perdamaian dan keamanan namun di sisi lain menyebarkan ketakukan dan kekhawatiran, membahas tentang keadilan menurut versi mereka sendiri yang hanya akan menambah kedzaliman, membahas masalah kasih sayang dengan menyerang orang yang berusaha tetap tinggal dan mengepung rakyat dengan membunuh anak-anak, wanita dan orang tua, mereka akan kembali seperti itu setelah pengalaman yang panjang, pengorbanan yang besar, kegagalan yang pahit, angan-angan yang hilang dan kehormatan yang sakit.
Para pemimpin pemerintah dunia baru telah mengalami kesesatan yang hanya menggembar-gemborkan kedamaian, mewujudkan keadilan, menebarkan kasih sayang dan menerapkan persamaan di antara anak cucu Adam tanpa melihat kebangsaannya, jenis kelaminnya, warna kulitnya dan akidahnya tanpa ada realita yang sesungguhnya.
Kami Ikhwanul Muslimin… menyampaikan kepada dunia sebotol obat yang mampu membersihkan dunia dari penyakitnya dan menghilangkan segala penderitaannya…
Kami mengajak para penguasa dan para pejabat dunia, marilah kita bentangkan tangan satu sama lainnya; untuk menghentikan tumpahan darah yang mengalir, menjaga uang bermilyar-milyar dollar yang dikeluarkan setiap detik hanya untuk perang, mengembalikan mereka yang terlantar dan mengungsi ke rumah mereka masing-masing, menyelamatkan manusia dari kejahatan dan orang-orang jahat, kerusakan dan pelaku kerusakan, kedzaliman dan pelaku kedzaliman, yang kesemuanya telah dilakukan oleh Amerika dan Zionis Yahudi, para penyulut perang di setiap tempat dan waktu… “…Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan” (Al-Maidah: 64).
Kami para penyeru kedamaian dan perdamaian, berusaha mewujudkan kembalinya hak-hak kepada para pemiliknya, hengkangnya para perampas dan penjajah dari bumi yang mereka rampas, bekerja sama dengan seluruh umat manusia untuk mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan, menegakkan keadilan, menyebarkan keamanan dan ketenangan di bumi yang makmur dan untuk semua makhluk Allah… Apakah ada yang ingin ikut dan menjawab seruan kami?! Hanya Allah yang mengetahui tujuan ini dan Dialah yang memberi jalan petunjuk.
Salawat dan salam semoga selalu tercurah pada nabi kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat, dan segala puji hanya milik Allah Tuhan Semesta Alam. []
Sumber/Al-Ikhwan.net
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com