Hari Sabtu (9/10), kegiatan kami seperti biasa, qiyamul lail, shalat subuh berjamaah mendengarkan kultum, yang isinya bahwa bekal perjalanan ada dua, bekal pertama ma’ruf, kita semua telah mengetahui apa yang kita bawa untuk mengikuti acara ini, ada bekal lain yang harus kita siapkan dan terus diperbaharui yaitu bekal ruhiyah, bekal ma’nawi sebagaimana Allah mengatakan bahwa Berbekallah kamu, dan bekal perjalan terbaik adalah Taqwa. Ketaqwaan adalah bekal perjalanan terbaik, ada lagi bekal yang lebih khusus untuk mempermudah keberangkatan kita ke Gaza. Yang pertama adalah melipat gandakan beramal sholeh dengan terlibat aktif dalam mengikuti semua mata acara di sini, termasuk mengikuti rapat,membersihkan ruangan, membuang sampah pada tempatnya, dll. Melaksanakan Tahajjud, melaksanakan sholat Dhuha, melaksanakan Shalat Jama’ah, memperbanyak wirid, melakukan kebaikan yang tidak tampak dihadapan manusia, dll.
Setelah rapat rutin dengan informasi seputar persiapan kendaraan dan barang bawaan, semua kendaraan yang ada barangnya di unloading dipilah kemudian loading kembali, peserta dari Al-Jazair yang paling sibuk menghias mobilnya, baru penulis sadari bahwa empat puluh mobil yang mereka bawa adalah kontribusi dari berbagai ormas atau lslam disana, misalnya persatuan wartawan Al-Jazair dengan sticker sendiri, organisasi Al-Irsyad sendiri dan ada bantuan yang memang dari masyarakat Al-Jazair.
Sore hari pukul lima, dilaksanakan konfrensi pers yang dihadiri oleh media lokal dan internasional, pj untuk kali ini adalah saudara Aqil, kami yang lainnya harus membeli perlengkapan yang masih kurang, diantaranya selimut yang harus kami bawa, mengingat cuaca semakin dingin, dan untuk mengantisipasi cuaca di El-Arish yang kami dengar sangat dingin dan ada kemungkinan kami harus menunggu dengan batas waktu tertentu di pelabuhan untuk mendapatkan hal yang kondusif.
Sementara yang terjadi di konferensi pers adalah penyampaian oleh Kevin kepada media-media yang hadir bahwa apapun keputusan dari Mesir terkait kepastian keberangkatan, kami akan selalu siap untuk berangkat. Konferensi Pers dimaksudkan untuk menekan pemerintah Mesir untuk segera mengizinkan rombongan untuk memasuki El-Arish. (tim KNRP)
Sumber : dakwatuna.com
Setelah rapat rutin dengan informasi seputar persiapan kendaraan dan barang bawaan, semua kendaraan yang ada barangnya di unloading dipilah kemudian loading kembali, peserta dari Al-Jazair yang paling sibuk menghias mobilnya, baru penulis sadari bahwa empat puluh mobil yang mereka bawa adalah kontribusi dari berbagai ormas atau lslam disana, misalnya persatuan wartawan Al-Jazair dengan sticker sendiri, organisasi Al-Irsyad sendiri dan ada bantuan yang memang dari masyarakat Al-Jazair.
Sore hari pukul lima, dilaksanakan konfrensi pers yang dihadiri oleh media lokal dan internasional, pj untuk kali ini adalah saudara Aqil, kami yang lainnya harus membeli perlengkapan yang masih kurang, diantaranya selimut yang harus kami bawa, mengingat cuaca semakin dingin, dan untuk mengantisipasi cuaca di El-Arish yang kami dengar sangat dingin dan ada kemungkinan kami harus menunggu dengan batas waktu tertentu di pelabuhan untuk mendapatkan hal yang kondusif.
Sementara yang terjadi di konferensi pers adalah penyampaian oleh Kevin kepada media-media yang hadir bahwa apapun keputusan dari Mesir terkait kepastian keberangkatan, kami akan selalu siap untuk berangkat. Konferensi Pers dimaksudkan untuk menekan pemerintah Mesir untuk segera mengizinkan rombongan untuk memasuki El-Arish. (tim KNRP)
Sumber : dakwatuna.com
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com