Hidayat Nur Wahid, Ketua BKSAP (Badan Kerja Sama Antar Parlemen), menyatakan, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) harus dapat melobi AS, Israel, dan Mesir untuk membuka blokade demi melancarkan bantuan untuk Palestina. Sebaliknya, lanjut Hidayat, jika PBB tidak berhasil melobi, sebaiknya PBB dibubarkan saja. Hal ini diungkapkan saat aksi keprihatinan untuk kemanusiaan Rakyat Palestina digelar di Monas, Jakarta, Kamis (3/6).
Selain mengungkapkan agar PBB bertindak tegas, Hidayat juga mengatakan, Israel telah membuat blunder dengan menyerang kapal bantuan kemanusiaan. “Mayoritas mengatakan, ini adalah kegagalan politik Israel dan Israel sekarang menjadi kecaman dunia,” ujar Hidayat.
Peristiwa penyerangan tersebut, lanjut Hidayat, telah berhasil menyatukan faksi Hamas dan Fatah di Palestina yang selama ini berseteru. Hal ini pun, harap Hidayat, diikuti pula oleh negara-negara lain, khususnya yang mempunyai kekuatan untuk melawan Israel, seperti Iran, Turki, Syria. Dalam lawatan terakhirnya ke Iran dan Turki, Hidayat sebagai Ketua BKSAP, dan Ketua DPR, Marzuki Alie, bertemu langsung dengan Ahmadinejad untuk menjalin koordinasi dengan Turki dan Syria untuk melawan Israel.Dalam pernyataannya, Hidayat juga mengapresiasi 12 WNI yang menjadi anggota relawan di kapal bantuan kemanusiaan tersebut serta berharap pemerintah selain bertindak tegas juga harus konsisten menyuarakan kepada dunia mengenai permasalahan Israel-Palestina. “Karena suara Indonesia sangat berpengaruh di dunia internasional,” tandasnya.
Penyerangan tentara Israel ke kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina membuat geram seluruh dunia. Hal inilah yang melandasi Partai Keadilan Sejahtera untuk menggelar aksi keprihatinan di area Monas dan bunderan HI. Hadir dalam aksi tersebut antara lain: Rachel Maryam (Anggota Komisi I), MER-C, KNRP, BSMI, PP Salimah, perwakilan dari PPP, PDI-P, dan Partai Demokrat.
Massa yang berjumlah ratusan ribu orang tersebut datang dari berbagai daerah dengan membawa bendera PKS, Indonesia, dan Palestina, serta poster berisikan kecaman terhadap Israel. Dalam aksi tersebut, kegeraman pengunjuk rasa diekspresikan dengan membakar bendera dan boneka Israel. (ind)
SUMBER
Selain mengungkapkan agar PBB bertindak tegas, Hidayat juga mengatakan, Israel telah membuat blunder dengan menyerang kapal bantuan kemanusiaan. “Mayoritas mengatakan, ini adalah kegagalan politik Israel dan Israel sekarang menjadi kecaman dunia,” ujar Hidayat.
Peristiwa penyerangan tersebut, lanjut Hidayat, telah berhasil menyatukan faksi Hamas dan Fatah di Palestina yang selama ini berseteru. Hal ini pun, harap Hidayat, diikuti pula oleh negara-negara lain, khususnya yang mempunyai kekuatan untuk melawan Israel, seperti Iran, Turki, Syria. Dalam lawatan terakhirnya ke Iran dan Turki, Hidayat sebagai Ketua BKSAP, dan Ketua DPR, Marzuki Alie, bertemu langsung dengan Ahmadinejad untuk menjalin koordinasi dengan Turki dan Syria untuk melawan Israel.Dalam pernyataannya, Hidayat juga mengapresiasi 12 WNI yang menjadi anggota relawan di kapal bantuan kemanusiaan tersebut serta berharap pemerintah selain bertindak tegas juga harus konsisten menyuarakan kepada dunia mengenai permasalahan Israel-Palestina. “Karena suara Indonesia sangat berpengaruh di dunia internasional,” tandasnya.
Penyerangan tentara Israel ke kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina membuat geram seluruh dunia. Hal inilah yang melandasi Partai Keadilan Sejahtera untuk menggelar aksi keprihatinan di area Monas dan bunderan HI. Hadir dalam aksi tersebut antara lain: Rachel Maryam (Anggota Komisi I), MER-C, KNRP, BSMI, PP Salimah, perwakilan dari PPP, PDI-P, dan Partai Demokrat.
Massa yang berjumlah ratusan ribu orang tersebut datang dari berbagai daerah dengan membawa bendera PKS, Indonesia, dan Palestina, serta poster berisikan kecaman terhadap Israel. Dalam aksi tersebut, kegeraman pengunjuk rasa diekspresikan dengan membakar bendera dan boneka Israel. (ind)
SUMBER
Posting Komentar
Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com